"Kami turunkan air hujan yang berbarakah, banyak manfaatnya dari langit kemudian dengan air hujan itu Kami tumbuhkan kebun-kebun dan biji-bijian yang dapat dipanen.” (QS. Qaf : 9)
Hujan bagi saya pribadi adalah sesuatu yang menggembirakan. Saya ingat betul, dulu saat saya masih kecil, saya selalu menunggu hujan untuk bisa merasakan sensasi yang muncul ketika air dengan kuatnya menyentuh kulit. Sekarang, sepertinya itu menurun ke Arya. Bahkan ketika dia tidur sekalipun, saat hujan mulai mengenai genting rumah, dia tiba-tiba bangun dan minta main hujan di luar rumah.
Dan hujan bukanlah penghalang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk saya dan orang-orang disekitar saya. Seperti pada hari Sabtu (28 Januari 2017), saat adik ipar mengajak saya dan suami jalan-jalan ke Food Junction, salah satu area wisata yang terbilang baru di Surabaya. Sebenarnya, ada sedikit kekhawatiran saat mendung mulai menggantung di langit, karena rencananya saya dan suami akan mengajak Arya dan Fatin. Tapi karena momen untuk kumpul keluarga ini jarang sekali, saya berdoa dalam hati, semoga hujan kali ini benar-benar memberikan berkah untuk momen kali ini.
Perjalanan menuju Food Junction, memasuki tol Surabaya, hujan turun dengan deras sekali. Saya harap-harap cemas, karena lupa membawa payung lipat dan jaketnya Arya yang sudah saya siapkan di atas meja ruang tamu. Kalau hujan masih deras saat kami tiba di sana, pastinya kami hanya bisa makan dan duduk-duduk saja. Padahal menurut cerita teman-teman, di Food Junction ada beberapa permainan dan wahana yang bisa dinikmati.
Alhamdulillah, memasuki area Food Junction, hujan berhenti. Sisa-sisa hujan masih belum kering dan itu kesukaan anak-anak karena air akan terciprat kemana-mana saat dilewati sambil berlari. Semangat kami menuju area dalam karena sudah penasaran bagaimana suasana dan tatanan area makan dan area bermainnya.
Food Junction sebenarnya adalah lokasi wisata yang menawarkan berbagai menu makanan, baik makanan tradisional maupun makanan modern. Yang menarik adalah kita tidak hanya menikmati makanan saja, tapi juga bisa menjalin hubungan yang lebih baik lagi bersama keluarga dan sahabat dengan menikmati wahana dan permainan yang ditawarkan oleh tim pengembang, atau bahkan hanya sekadar duduk-duduk saja menghabiskan malam. Dan, Food Junction ini juga mendedikasikan diri sebagai tempat makan, tempat nongkrong dan tempat foto yang kekinian.
Bepergian bersama anak kecil, yang pertama kita antisipasi adalah kegirangan mereka saat melihat banyaknya permainan yang terhampar di depan mata. Kegembiraan mereka, akan tiba-tiba meluap-luap dan kita sebagai keluarga harus bisa mengontrolnya. Begitulah dengan Arya dan adik sepupunya yang sudah berlarian ke sana-ke mari saat kami melewati area makan dan melihat lampu warna-warni yang dipasang di rangka-rangka wahana. Sambil mengawasi mereka berdua yang berlarian, saya berdecak kagum dengan penataan lokasi ini. Tiap area, memiliki fungsinya masing-masing. Dan tiap area, memiliki luas yang cukup sehingga ketika pengunjungnya membludak, tidak terasa bertumpuk di satu lokasi saja.
Area makan indoor |
Area makan outdoor |
Lokasi makan di Food Junction ada dua bagian, indoor dan outdoor. Lokasi indoor berada di sini sebelah kanan dan kiri dari pintu masuk. Banyak lapak-lapak yang menyediakan berbagai macam makanan yang bisa kita pilih sesuai dengan selera, dan meja kursi yang bisa dipilih dimana pun kita ingin menghabiskan santapan kita. Lokasi indoor, tentunya menggunakan air conditioner (AC) untuk menyejukkan ruangan yang luas. Sedangkan lokasi outdoor bisa menjadi pilihan jika kita ingin merasakan semilir angin saat menikmati makanan. Kebanyakan, lapak yang menjual minuman dan cemilan banyak tersedia di lokasi outdoor.
Setelah mengantarkan Arya dan sepupunya berkeliling dan main trampolin, kami memilih untuk sholat dahulu karena maghrib sudah memanggil. Mengingat Fatin juga sudah mengantuk jadi kami mencari tempat duduk dan bergantian sholat. Malam itu pengunjung ramai sekali tampaknya, karena itu kami harus lebih waspada saat mencari tempat duduk untuk makan. Lengah sedikit, kami nggak kebagian tempat duduk. Berebut.
Sepertinya, hampir semua foodcourt di Food Junction ini menggunakan piring dan gelas sekali pakai. Ketika itu, kami memesan mie ayam dan ayam goreng plus nasi, piringnya menggunakan piring sterofoam. Sedangkan minuman yang kami pesan, semuanya menggunakan gelas plastik dan sedotan. Hanya udon pesanan suami saja yang disajikan di mangkok berbahan melamin. Memang lebih praktis sih ya, apalagi kalau pengunjungnya banyakk seperti kemarin itu. Pesanan jadi lebih cepat sampai ke pembeli.
Kami makan nyaman-nyaman saja, mungkin karena jarak antar kursi meja satu dengan yang lainnya agak berjauhan. Jadi suara antar pengunjung tidak saling bersahutan. Ditambah lagi, ketika itu lagu-lagu berbahasa China mengalun syahdu dan sesekali bernada rancak, menyambut gembira tahun baru Imlek yang memang bertepatan dengan hari itu.
Selain trampolin, beberapa wahana permainan yang bisa dicoba antara lain boom boom car, komedi putar, kereta kelinci besar, kereta mini, becak hias, mobil hias, dan bianglala. Karena memang waktunya yang mepet banget, kami kemarin tidak mencoba semua wahana. Selain itu, antrinya nggak bisa diajak kompromi. Untuk naik mobil hias saja, yang antri sampai kira-kira lebih dari 8 meter. Padahal satu mobil, hanya bisa menampung maksimal 4 orang, dengan lama waktu kayuh mobil sekitar 15 menit saja. Untuk tiket, terhitung standart. Bermain trampolin, uang yang kita keluarkan hanya Rp.15.000,- saja, dan anak-anak puas lompat-lompat di trampolin sekitar 15 menit per anak.
Area wisata sekarang nggak ada spot buat foto-foto, rugi besar. Karena salah satu bentuk promosi lokasi wisata itu adalah dengan menggunakan media sosial yang dimiliki oleh pengunjung. Di Food Junction, ada beberapa spot foto yang bisa dipilih kalau mau terlihat oke feed instagramnya. Yang saya suka itu ada dua spot, yang pertama di halaman luas dekat dengan lokasi trampolin, bangku duduk dan pepohonan. Dengan menghadap ke arah trampolin, kita bisa mendapatkan background oke yaitu bianglala dan pepohonan yang penuh dengan lampu. Meskipun foto itu diambil malam hari, tapi tetap saja hasilnya oke.
Ada juga spot foto yang menarik lainnya yaitu di sebuah dermaga dekat dengan musholla dan toilet. Dengan berdiri di tengah-tengah dermaga dan posisi mendekati kolam, kita bisa mendapatkan background bianglala yang penuh dengan lampu, kolam yang hitam pekat karena sudah malam hari tapi dihiasi oleh air mancur yang selalu berubah warnanya karena efek lampu hias. Sedangkan untuk foto keluarga, kami kemarin foto di depan tumbuhan rambat artifisial yang dekat dengan lokasi toilet. Hanya lokasi itu yang sepi dari pengunjung, jadi kalau mau dibuat foto keluarga, pas banget.
Keberkahan dari hujan, sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh makhluk Tuhan yang langsung menerimanya. Seperti tumbuhan yang tersiram langsung sehingga bisa menyuburkannya dan menghasilkan buah yang lebat. Tapi juga untuk saya dan keluarga. Berkah yang kami terima berupa semakin hangatnya hubungan kekeluargaan yang kami jalin dalam suasana setelah hujan yang dingin.
Tuhan memang tidak pernah mengingkari janji-Nya. Demikian.
Pemandangannya bagus sekali kalau malam ternyata ya, Mbak Ria
BalasHapusSaya pernah kesana tetapi siang trus pulangnya malam dan hujan jadi ga bisa foto-foto deh..
Nanti diagendakan lagi kesana
aku tahun lalu kesana, sekarang semakin bagus ya mba :D
BalasHapusIni baru yaa, Ri...?
BalasHapusBukan yang deket ITS itu lokasinya?
*food fest...?
Atau beda lagi?
Cakeepp euunk pemandangannya.
kaya di luar negeri.
Langitnya indah ya Mbak..permainannya seru2 keknya. pantes Arya n sepupunya girang bangettt..
BalasHapustempatnya asik ya mak, kayak ancol atau taman mini nih..jalan jalan bareng keluarga at night itu bahagia :)
BalasHapusmemang mall sekarang bisa jadis arana main, makan, kecantikan dan banyak lagi
BalasHapussuasananya enak banget..pemandangan malamnya cantik banyak lampu-lampu
BalasHapus