Masalah apa yang harus keras kita cari jalan
keluarnya, setelah kita melahirkan? Yupz, betul. Berat badan. Hohoho, bukan
hanya anda, anda, dan anda saja *sambil nunjuk para pembaca* yang puyeng gimana
caranya menurunkan berat badan setelah melahirkan. Saya juga lho *mengaku*.
Berat badan saya, yang awalnya masih di kisaran
50, sekarang sudah di kisaran 60. Naiknya sekitar 10 kg sendiri. Padahal buibu,
ketika saya hamil, berat badan saya hanya naik 8 kg saja. Tidak banyak bukan?
Senangnya minta ampun setelah tahu kalau berat badan saya turun setelah
melahirkan, meskipun nggak kembali ke berat badan sebelum hamil. Tapi,
kesenangan saya hanya sekejap *mewek berulang-ulang*. Saking pengennya anak
saya saya beri ASI eksklusif, saya jadi kalap makan! Porsi yang awalnya sedikit
sekali, melonjak jadi porsi tukang bangunan. Ampun, saya baru sadar setelah
bapak saya terheran-heran dengan porsi makan saya. Walhasil, berat badan saya
jadi bertambah berkilo-kilo gram banyaknya daripada ketika saya hamil. *haduh,
tepok jidat*
Awalnya saya cuek-cuek saja, tapi baru
kepikiran dengan badan saya yang tambah melar setelah saya masuk kerja dan
banyak teman kerja yang komentar kalau saya tambah ndut. Ohmigosh, segitunya
kah berbedaan besar badan saya sebelum dan sesudah melahirkan? Galau? Jelas
dong. Malah kegalauan saya sepertinya melebihi kegalauan anak SMP yang diputus
pacarnya. Hahaha,