Adalah pak Dayat, pesuruh di sekolah tempatku
mengajar yang lima hari lagi akan pensiun. Seorang pesuruh yang giat ketika
kepala sekolah atau guru-guru meminta bantuan padanya. Tapi sepertinya, moment
pensiunnya pak Dayat tidak menjadi moment khusus bagi para guru mengingat
jadwal mengajar para guru yang full day dari pukul 7 pagi sampai 4 sore.
***
Handphoneku berdering, muncul nama Fifi di
sana. Teman dekatku di sekolah ini yang mana dia juga sebagai pengajar
matematika.
"Iya, Fi? Gimana? Dah ready?" Tanyaku
setelah mengucapkan salam ketika mengangkat teleponnya. Fifi menyampaikan
dengan detail bahwa persiapan sudah selesai dan tinggal melaksanakan
skenarionya saja.
Aku mengangguk-angguk lalu menutup telepon dan
mencari nomer lain di kontak handphone.
"Yan, orang-orang suruh kumpul sekarang
ya. Mumpung masih istirahata" Ucapku saat Yayan, rekan kerjaku yang
mengajar bahasa daerah, menjawab teleponku. Setelah kami mengakhiri
perbincangan singkat kami, aku segera berlari ke ruang guru.
***
"Pak Dayat, tolong ke ruang guru ya.
Sepertinya tadi bu Yuni mencari bapak. Mejanya kena rayap ato apa gitu."
Ucapku saat berpapasan dengan pak Dayat yang saat itu sedang berbicara dengan
Fifi. Perbincangan mereka merupakan skenario kami. Aku, Fifi dan Yayan.
"Iya Bu Rika." Jawab pak Dayat yang
kemudian berpamitan kepada kami lalu berjalan cepat menuju ruang guru.
Sesampainya di ruang guru, pak Dayat disambut
dengan tepuk tangan yang meriah. Jabat tangan dan ucapan terima kasih silih
berganti dari para guru atas pengabdiannya di sekolah kami. Bahkan ada beberapa
guru yang memberi bingkisan. Saat aku memasuki ruangan, tampak air mata
menggenang di ujung matanya. Yayan memberi sapu tangan kepada pak Dayat lalu
memeluknya erat.
"Pak, terima kasih atas pengabdian Bapak.
Selamat jalan." Ucapku saat bersalaman dengannya. Dan aku lega, karena
berhasil mengadakan perayaan sederhana untuknya meskipun pak Dayat hanya
pesuruh sekolah.
-285 kata-
Jadi keingat pesuruh-pesuruh dan satpam di sekolah dulu. Sering nyapa krn nganggap mereka org2 yg berjasa :)
BalasHapusUdah yang kedua ya? Aku belum nih! I wish u luck!
ini yang kedua setelah mikir berhari-hari :D
Hapusterima kasih :)
BalasHapusgak perlu secara khusus, dg cara sederana juga terasa berkesan bgt bagi pak Dayat :)
BalasHapusbetul mbak myra, yang penting adalah perhatian dan keinginan untuk saling mengenang
HapusJd ingt pak bejo kl bca ceritamu zuh...smay dkerjkn dgn tulus tnp pamrih :)
BalasHapus**pke lepi g bs.lha kok pke hp br bs coment..haddueh
kadang provider yang bikin kaya gitu. kalau aku kemaren, malah modem yang bikin heng hong :)
Hapussemoga pak dayat bisa menikmati hari tuanya..
BalasHapus