Sesaat ketika aku akan melangkah keluar dari
rumah tua yang sangat menyeramkan ini, aku mendengar suara derik dari pintu
yang terbuka. Aku menoleh. Berusaha mengamati dalam kegelapan dengan
memincingkan mataku untuk memastikan paklek Man ada di sana.
Tapi tak kulihat ada siapa-siapa di sana.
Dengan ragu, kuputuskan untuk memeriksa saja
siapa yang membuka pintu kamar itu, yang lokasinya berdekatan dengan ruang
makan. Syukur-syukur kalau pintu tadi terkena angin atau yang menggerakkan
pintu itu benar-benar adalah paklek Man. Senter yang kupegang, mulai redup
pelan-pelan karena, payahnya, aku lupa mengganti baterainya sebelum melakukan
petualangan menyeramkan ini bersama paklek Man.
Kubiarkan saja senter itu mulai berkedip-kedip
lalu benar-benar mati. Sekarang aku berjalan hanya dengan diterangi lampu yang
terpasang di luar rumah, yang cahayanya masih tetap seredup senterku tadi.
Kutarik nafas dalam, kemudian melanjutkan mencari paklek Man. Setelah jarak
antara aku dan pintu itu sekitar satu meter, aku mulai berjalan dengan langkah
sangat pelan sambil berbisik berulang-ulang memanggil nama paklek Man.
Aku pikir, aku akan merasa sangat ketakutan
saat kulihat tak ada siapa pun di balik pintu. Hingga akhirnya aku melihat
seseorang yang sedang jongkok di bawah meja rias dengan wajah disembunyikan
diantara kedua lututnya. Kudekati dia dengan langkah cepat dan menepuk
pundaknya.
jiahhh emak pake bersambung ,.. lagi seru nihh
BalasHapusihihihi, kalau nggak bersambung nggak ada yang dinanti, mak hanaaaaa :))
Hapusdari dari gambar dan judulnya udah serem mbak
BalasHapusihihiihi.. ini ajah sebenarnya saya bikinnya juga horor, takut :)
HapusHahaha.... yang tadinya deg2an serem, jadi ngakak deh gara2 bersambung. :p
BalasHapushihihihi, bersambungnya kan tinggal klik :)
HapusPaklek Man, kemana dia??
BalasHapusbagus postingannya.. bikin penasaran aja.. (:
paklek man kemana, saya juga nggak tahu :)
Hapus