Malam
lalu, terasa sebuah sentuhan lembut di kakiku. Membangunkanku. Terasa dingin
ketika tersentuh di tepian kulitku, pahamu yang terbungkus gips memanjang
sampai tumit. Rintihan teralun. Gesekan kecil antara ujung kukumu yang
menghitam karena oli pabrik dan kulitmu yang merantak karena panas, menciptakan
garis-garis putih penanda garukan.
Gatal,
katamu.
Sayang,
Berharap
selamat selalu dikucurkan Tuhan dalam setiap dentangan menitmu. Merangkulmu.
Melindungimu.
Dan
Sayang,
Ketika
selamat terlepas, alpa merekuhmu dalam laju deru mesin, berharap sembuh kan
cepat menghangatkanmu dalam kotak dingin bernama sakit.
____
Puisi ini diikutkan dalam event #Postcard Fiction edisi valentine yang diadakan oleh Kampung Fiksi
____
Puisi ini diikutkan dalam event #Postcard Fiction edisi valentine yang diadakan oleh Kampung Fiksi
aishh romantis pisan.
BalasHapussiapa kah kira-kira yang dibungkus gips itu?
semoga diberikan kesembuhan yang sempurna.
Hmm,, semoga lekas sembuh ya mbak ya lagi sakit :)
BalasHapus@masrafa.com : itu suami saya.. ini sebenarnya puisinya dah lama kok, diikutkan lagi di acaranya kampung fiksi :)
BalasHapus@ayu citraningtias : makasih mbak. salam kenal :)
Miss Rochma ini mimin Berani Cerita yaa.. ^_^
BalasHapusSalam Kenal deh Mbak..
Blognya banyak tentang fiksi nih..
@chaidir. iyaaaa.. miminnya berani cerita. sudah pernah ikutan challange-nya? kalau belum, ikut yuk :)
BalasHapus