credit |
Sandra hendak meraih sebuah botol kaca dengan tutup berbentuk mawar. Namun tangannya segera ditarik saat Erik lebih dulu meraih botol itu.
"Dilihat saja ya." Ucap Erik sambil mengembalikan botol parfum itu ke tempatnya semula, setelah yakin Sandra tak lagi berkeinginan meraih botol itu.
Sebenarnya, Sandra kaget dengan sikap Erik barusan. Tapi lekas dia bersikap biasa karena dia beranggapan bahwa Erik mungkin tak ingin koleksinya pecah. Diayunkan ringan kakinya menuju ujung kasur. Duduk, kemudian menyilangkan kakinya. Sikapnya kali ini lebih santai, sembari menunggu Erik yang masuk di sebuah ruang yang letaknya sedang dia punggungi sekarang.
"Tapi, kenapa semua parfummu buat cewek ya? Kesannya jadi kamu itu suka barang-barang perempuan deh."
"Ohya, Aku pernah cerita kan, kalau aku punya beberapa parfum yang biasa aku pakai? Ini, aku bawa sekarang." Sandra terus berbicara tanpa henti, menunjukkan dia wanita yang cerewet. Dikeluarkan beberapa botol parfum dari tasnya, lalu dia gelar di atas kasur.
"Erik, nih parfumku." Sandra menoleh saat mendengar suara langkah Erik. Tapi sedetik itu juga Sandra melompat, menjauh dari Erik karena ada sebilah pisau dapur di tangan Erik.
"Erik, kenapa bawa pisau segala?" Tanya Sandra ketakutan. Langkahnya semakin lama, semakin mundur dan akhirnya terhenti pada ujung ruangan. Kakinya gemetar, wajahnya pasi, tangannya menggenggam korden dengan erat dan tak ada waktu untuk dirinya berteriak saat Erik menancapkan pisau di dadanya. Tepat di jantungnya.
Erik tersenyum saat melihat Sandra meregang nyawa. Diambilnya parfum-parfum Sandra, lalu diletakkan di meja bersama parfum-parfum miliknya.
"Sudah banyak juga ternyata koleksiku. Bau parfum milik perawan itu ternyata memang lebih segar." Erik mengendus-endus bau parfum milik Sandra.
ha, ngebunuh cewek cuman gara2 kepingin nyimpen parfumnya? haduuuu, ngeriii, ini kayaknya bener2 perlu masuk RSJ ya T_T
BalasHapus@na'. hmm.. kelainan jiwa itu ada-ada ajah ya :(
BalasHapussadisss....
BalasHapusAaaaarghh....syeraaaaam! Kabuuuur...duuuh, I wish I have time to make any of this flash fiction! Congrates ya dear...
BalasHapus@jiah.. tumben komen lo cuma segitu :)))
BalasHapus@mama obito. hihihi, ini gegara kebanyakan nonton film nggak bener, mbak. :)
buset, ngebunuh cuma demi parfum :(
BalasHapus@vanisa. aku ajah heran :)
BalasHapusknapa ngga skalian ngrampok toko parfum sih, kan dapet parfum segudang...
BalasHapus@luluk. nggak tahu tuh Erik..
BalasHapus