Bagi sebagian masyarakat berpendidikan, guru sudah dipandang sebagai profesi yang membutuhkan notebook atau PC dalam proses belajar mengajar. Memang, dua alat elektronik itu tidak selalu kami pakai setiap saat namun ada saat-saat tertentu seorang guru sebenarnya membutuhkan notebook atau PC. Misalkan saat mengikuti seminar, pelatihan, atau menjelaskan materi di kelas. Begitu juga dengan saya sebagai guru bimbingan dan konseling. Terus terang, saya memang jarang menggunakan notebook untuk menjelaskan materi pada anak-anak. Karena saat saya masuk kelas, yang saya lakukan adalah melaksanakan bimbingan kelompok. Dimana saat bimbingan kelompok ini, tidak menjelaskan suatu materi namun menyelesaikan suatu masalah yang umum terjadi pada anak didik saya.
Masalah yang nantinya saya sampaikan saat bimbingan kelompok, bisa saya sajikan dengan berbagai macam cara. Melalui diskusi pemecahan masalah, pemahaman leaflet yang saya bagikan, menonton cuplikan film dan mendiskusikannya, menampilkan slide, eksplorasi kreatifitas siswa, dan lainnya. Saat berdiskusi, notebook tidak terlalu perlu. Karena temanya bisa saya tulis di whiteboard dan saya tinggal memancing mereka dengan anchor quetion. Notebook baru saya pakai saat membuat leaflet, menampilkan cuplikan film atau menampilkan slide. Kalau sudah begini, biasanya siswa saya berantusias.
Notebook juga saya pakai saat saya menyelesaikan laporan bimbingan kelompok dan konseling pribadi. Memang ada sebagian laporan yang menggunakan tulisan tangan, yaitu saat saya mencatat masalah-masalah siswa saya di buku konseling. Namun, saat saya melaporkan hasilnya pada kepala sekolah, barulah saya menggunakan notebook untuk menghasilkan hard copy. Nggak mungkin dong saya menunjukkan draft yang acak kadut pada kepala sekolah saya.
Kalau sudah begini, biasanya saya membawa notebook ke sekolah, hampir tiap hari. Untungnya, notebook saya yang sekaran ukurannya kecil, hanya 12" saja. Beratnya juga nggak terlalu, sekitar 3 kg saja. Ini memudahkan mobilitas saya. Mengapa? Yah, namanya juga emak-emak. Kalau pulang dari mengajar, lebih sering mampir kemana-mana buat sekedar beli kebutuhan sehari-hari atau membantu urusan eksternal suami saya. Dengan berat notebook yang ringan, pundak jadi tidak mudah capek dan langkah kaki saya juga tidak melambat.
Tapi, sejak saya kecelakaan empat bulan yang lalu dan mengalami patah tulang di siku kiri, saya jadi tidak leluasa lagi membawa notebook ke sekolah. Karena pundak saya masih belum diperbolehkan dokter membawa barang berat. Gips yang terpasang paska kecelakaan, membuat otot lengan atas saya jadi mengendur karena tak pernah dipakai beraktifitas. Kalau saya paksakan membawa barang berat baik dijinjing atau diletakkan di bahu, akan membuat letak bahu saya melorot *efek gipsnya garang banget*. Kalau saya membawa notebook ke sekolah, otomatis saya hanya menggunakan bahu kanan saja untuk membawa tas berisi notebook dan perlengkapan kerja. Itu sangat melelahkan.
Saya jadi mikir ulang buat memiliki notebook yang nggak berat-berat amat. Kebetulan juga, notebook saya yang sekarang sudah mulai gampang hang alias sering error. Saat search di google, ketemulah yang namanya Acer Aspire E1-432 yang masuk dalam Acer Aspire E1 Slim Series yang beratnya hanya 2,2 kg saja. Nah lho, cocok banget tuh dengan kondisi saya sekarang.
Kenapa cocok? Ceritanya begini. Waktu saya semester terakhir kuliah dulu, saya pernah punya notebook Acer Aspire 14”. Tapi tipenya apa saya lupa karena dicuri tiga tahun yang lalu. Bentuk notebook saya ini slim banget lho. Tampilannya terlihat lebih elegan, dengan warna silver yang menggoda. Sepertinya, pihak Acer memang mengkhususkan Aspire ini dalam hal bentuknya yang slim deh. Seperti halnya Acer Aspire E1-432 yang memiliki ketebalan hanya 25.3 mm. Lebih tipis 30% dibandingkan dengan notebook seukurannya. Tipis banget kan? Nggak heran kalau beratnya hanya 2,2 kg saja.
Saat saya search lagi spesifikasinya di google, saya lega lagi dengan spesifikasi Aspire E1-432. Dengan ketebalan yang hanya 25.3 mm saja, notebook tipe ini tetap memberikan fitur penting yaitu optical drive. Weh, kenapa sih optical drive itu penting? Penting banget dong buat saya. Yang pertama, saya nggak perlu beli DVD-RW eksternal. Yang kedua, optical drive itu saya butuhkan saat saya membaca beberapa materi seminar atau workshop pendidikan yang biasanya diberikan dalam bentuk DVD. Yang ketiga, bisa buat nonton film. Apa nggak berat tuh notebook 14” dibuat nonton film? Nggak dong. Secara resolusinya udah tinggi lho, 1366×768 px. Ditambah lagi, Acer Aspire E1-432 juga memiliki baterai 4-cell (2500mAh). Daya tahan baterai notebook ini bisa dipastikan akan menjadi jauh lebih maksimal karena bisa bertahan sampai 6 jam (359 menit). Cocok banget buat saya saat ikuti seminar yang membutuhkan waktu lama dan cocok untuk keperluan multimedia atau bermain game sekalipun.
Saya juga blogger dan crafter yang membuat scrapbook. Sebagai seorang blogger, perlulah bergabung di grup yang mampu meningkatkan kemampuan menulis saya. Salah satunya adalah grup Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB). Dari KEB inilah saya mendapatkan informasi apa saja dalam dunia kewanitaan. Dan Acer Aspire E1-432 ini cocok buat emak blogger dan crafter macam saya karena juga dilengkapi dengan wireless adapter Acer Nplify 802.11b/g/n, yang bisa dipakai untuk berselancar saat ada sinyal wifi atau saat saya tidak menggunakan modem. Artinya, ngeblog berjalan baik, searching berita, searching informasi bimbingan konseling juga searching layout scrapbook nggak akan terhalangi apapun.
Acer Aspire E1-432 ini sebenarnya malah memiliki keunggulan utama lho. Apa itu? Yaitu penggunaan prosesor Intel 4th Gen terbaru, atau lebih dikenal dengan kode nama Haswell. Dan, Acer mempersenjatai notebook ini dengan prosesor Intel® Dual Core Celeron® Processor 2955U yang memiliki dua buah inti (dual core) dan berjalan pada kecepatan 1.40 GHz.
Kenapa prosesor ini penting? Karena prosesor ini sudah menggunakan arsitektur Haswell (22nm) yang dapat bekerja sangat efisien dengan TDP hanya 15 Watt saja. Ditambah lagi penggunaan baterai yang bisa tahan sampai 6 jam. Prosesor ini juga terintegrasi dengan Intel HD graphics terbaru. Yang artinya nih ya, aktivitas multimedia, aktifitas berselancar atau bermain game, bisa terpenuhi dengan baik.
Awalnya saya khawatir dengan harga Acer Aspire E1-432 kalau saya jadi memilihnya. Khawatir harganya mahal. Hihihi. Tapi ternyata nggak lho! Harganya terjangkau sekali untuk spesifikasi notebook yang lengkap seperti itu. Berapa? Pihak Acer Indonesia hanya membandrol dengan harga Rp.4.749.000,- saja. Mana dapat garansi pula servis 3 tahun pula kalau belinya sebelum tanggal 31 Oktober 2013 *liat kalender*.
Wah, saya jadi tambah gregetan liat ini notebook. Gregetan ingin cepat beli. Yuk ah, rayu si Papa buat belikan.
Masalah yang nantinya saya sampaikan saat bimbingan kelompok, bisa saya sajikan dengan berbagai macam cara. Melalui diskusi pemecahan masalah, pemahaman leaflet yang saya bagikan, menonton cuplikan film dan mendiskusikannya, menampilkan slide, eksplorasi kreatifitas siswa, dan lainnya. Saat berdiskusi, notebook tidak terlalu perlu. Karena temanya bisa saya tulis di whiteboard dan saya tinggal memancing mereka dengan anchor quetion. Notebook baru saya pakai saat membuat leaflet, menampilkan cuplikan film atau menampilkan slide. Kalau sudah begini, biasanya siswa saya berantusias.
Notebook juga saya pakai saat saya menyelesaikan laporan bimbingan kelompok dan konseling pribadi. Memang ada sebagian laporan yang menggunakan tulisan tangan, yaitu saat saya mencatat masalah-masalah siswa saya di buku konseling. Namun, saat saya melaporkan hasilnya pada kepala sekolah, barulah saya menggunakan notebook untuk menghasilkan hard copy. Nggak mungkin dong saya menunjukkan draft yang acak kadut pada kepala sekolah saya.
Kalau sudah begini, biasanya saya membawa notebook ke sekolah, hampir tiap hari. Untungnya, notebook saya yang sekaran ukurannya kecil, hanya 12" saja. Beratnya juga nggak terlalu, sekitar 3 kg saja. Ini memudahkan mobilitas saya. Mengapa? Yah, namanya juga emak-emak. Kalau pulang dari mengajar, lebih sering mampir kemana-mana buat sekedar beli kebutuhan sehari-hari atau membantu urusan eksternal suami saya. Dengan berat notebook yang ringan, pundak jadi tidak mudah capek dan langkah kaki saya juga tidak melambat.
Tapi, sejak saya kecelakaan empat bulan yang lalu dan mengalami patah tulang di siku kiri, saya jadi tidak leluasa lagi membawa notebook ke sekolah. Karena pundak saya masih belum diperbolehkan dokter membawa barang berat. Gips yang terpasang paska kecelakaan, membuat otot lengan atas saya jadi mengendur karena tak pernah dipakai beraktifitas. Kalau saya paksakan membawa barang berat baik dijinjing atau diletakkan di bahu, akan membuat letak bahu saya melorot *efek gipsnya garang banget*. Kalau saya membawa notebook ke sekolah, otomatis saya hanya menggunakan bahu kanan saja untuk membawa tas berisi notebook dan perlengkapan kerja. Itu sangat melelahkan.
Saya jadi mikir ulang buat memiliki notebook yang nggak berat-berat amat. Kebetulan juga, notebook saya yang sekarang sudah mulai gampang hang alias sering error. Saat search di google, ketemulah yang namanya Acer Aspire E1-432 yang masuk dalam Acer Aspire E1 Slim Series yang beratnya hanya 2,2 kg saja. Nah lho, cocok banget tuh dengan kondisi saya sekarang.
Acer Aspire E1-432 |
Kenapa cocok? Ceritanya begini. Waktu saya semester terakhir kuliah dulu, saya pernah punya notebook Acer Aspire 14”. Tapi tipenya apa saya lupa karena dicuri tiga tahun yang lalu. Bentuk notebook saya ini slim banget lho. Tampilannya terlihat lebih elegan, dengan warna silver yang menggoda. Sepertinya, pihak Acer memang mengkhususkan Aspire ini dalam hal bentuknya yang slim deh. Seperti halnya Acer Aspire E1-432 yang memiliki ketebalan hanya 25.3 mm. Lebih tipis 30% dibandingkan dengan notebook seukurannya. Tipis banget kan? Nggak heran kalau beratnya hanya 2,2 kg saja.
Lebih tipis 30% dibanding notebook lainnya |
Saat saya search lagi spesifikasinya di google, saya lega lagi dengan spesifikasi Aspire E1-432. Dengan ketebalan yang hanya 25.3 mm saja, notebook tipe ini tetap memberikan fitur penting yaitu optical drive. Weh, kenapa sih optical drive itu penting? Penting banget dong buat saya. Yang pertama, saya nggak perlu beli DVD-RW eksternal. Yang kedua, optical drive itu saya butuhkan saat saya membaca beberapa materi seminar atau workshop pendidikan yang biasanya diberikan dalam bentuk DVD. Yang ketiga, bisa buat nonton film. Apa nggak berat tuh notebook 14” dibuat nonton film? Nggak dong. Secara resolusinya udah tinggi lho, 1366×768 px. Ditambah lagi, Acer Aspire E1-432 juga memiliki baterai 4-cell (2500mAh). Daya tahan baterai notebook ini bisa dipastikan akan menjadi jauh lebih maksimal karena bisa bertahan sampai 6 jam (359 menit). Cocok banget buat saya saat ikuti seminar yang membutuhkan waktu lama dan cocok untuk keperluan multimedia atau bermain game sekalipun.
Saya juga blogger dan crafter yang membuat scrapbook. Sebagai seorang blogger, perlulah bergabung di grup yang mampu meningkatkan kemampuan menulis saya. Salah satunya adalah grup Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB). Dari KEB inilah saya mendapatkan informasi apa saja dalam dunia kewanitaan. Dan Acer Aspire E1-432 ini cocok buat emak blogger dan crafter macam saya karena juga dilengkapi dengan wireless adapter Acer Nplify 802.11b/g/n, yang bisa dipakai untuk berselancar saat ada sinyal wifi atau saat saya tidak menggunakan modem. Artinya, ngeblog berjalan baik, searching berita, searching informasi bimbingan konseling juga searching layout scrapbook nggak akan terhalangi apapun.
Acer Aspire E1-432 ini sebenarnya malah memiliki keunggulan utama lho. Apa itu? Yaitu penggunaan prosesor Intel 4th Gen terbaru, atau lebih dikenal dengan kode nama Haswell. Dan, Acer mempersenjatai notebook ini dengan prosesor Intel® Dual Core Celeron® Processor 2955U yang memiliki dua buah inti (dual core) dan berjalan pada kecepatan 1.40 GHz.
Ini yang warnanya silver |
Kenapa prosesor ini penting? Karena prosesor ini sudah menggunakan arsitektur Haswell (22nm) yang dapat bekerja sangat efisien dengan TDP hanya 15 Watt saja. Ditambah lagi penggunaan baterai yang bisa tahan sampai 6 jam. Prosesor ini juga terintegrasi dengan Intel HD graphics terbaru. Yang artinya nih ya, aktivitas multimedia, aktifitas berselancar atau bermain game, bisa terpenuhi dengan baik.
Awalnya saya khawatir dengan harga Acer Aspire E1-432 kalau saya jadi memilihnya. Khawatir harganya mahal. Hihihi. Tapi ternyata nggak lho! Harganya terjangkau sekali untuk spesifikasi notebook yang lengkap seperti itu. Berapa? Pihak Acer Indonesia hanya membandrol dengan harga Rp.4.749.000,- saja. Mana dapat garansi pula servis 3 tahun pula kalau belinya sebelum tanggal 31 Oktober 2013 *liat kalender*.
Wah, saya jadi tambah gregetan liat ini notebook. Gregetan ingin cepat beli. Yuk ah, rayu si Papa buat belikan.
**
“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”
bikin tambah mupeng nih sama yang tipis2,enak bisa dibawa kemna2 ya zuh hehe
BalasHapusmupengnya pake banget hehe
BalasHapusKomplit nih reviewnya. Semoga luka sisa patah tulangnya enggak kambuh ya mak.
BalasHapuswah..tersiksa banget pasti mak ga bisa bawa yang berat2..mdh2an menag mb..dikau butuh tuh..hehe
BalasHapuswadooh efek dari kecelakaan ga boleh bawa yang berat2 yaa..
BalasHapusdan acer sangatmengerti keluhanmu Miss..
sukses yaa..
moga menang
Ngerayu si Papa ntar tunggu pengumuman kali aja dapet gratisan hihihi
BalasHapusboleh tuh mak, rayu sekarang makin cepet dapet notebooknya..hehehe smngat :)
BalasHapusTapi memang ini notebook bikin kepengen banget beli :))
BalasHapus*lancarkan aksi ngerayu Papa*
emang menggiurkan notebook yg ini ya mba. netbook yg skrg malah 10", terlalu kecil meski sangat ringan.. makanya kesengsem sama si tipis ini :D
BalasHapusNotebooknya ngebantu banget menyelesaikan tugas ya mbak ^^
BalasHapusAku juga geregetan banget ma acer e1 432 ini Maaak, ayo rayu masal suami kitaaa
BalasHapustambah mupeng mbak hehe
BalasHapusSaya suka nenteng notebook ke sekolah, tapi malah mangkal di kantin :p
BalasHapusSelam kenal dan semoga sukses untuk ngontesnya ya, Mbak ^_^
Semoga lekas pulih ya, Mak.
BalasHapusSemoga yang tipis ini tidak mebebankan pundakmu :)
Ternyata acer mengerti dg keluhanmu mbak, bentuknya tipis nentengnya pun gak berat.
BalasHapusMudah2an lekas pulih ya mbak dan bisa kembali bawa notebook ke sekolah, tp notebooknya yang tipis...
Yuk ah kita berdoa bersama supaya dapat notebook ini hehehe
sukses yaaaaa
BalasHapusmari mengharap dapat ini notebook :)
BalasHapusah si tipis ini memang bikin mupeng beraatzz :))
BalasHapusLho, laptopnya pernah ilang juga ya, Mbak? Mari kita menabung untuk mendapatkan laptop ini. Atau kalau nggak kalau Mbak Rohma yang dapat dibagi dua ama saya, ya? :D :P
BalasHapusgak usah ngerayu papa, banyak2 doa aja mak biar notebook-nya jatuh hati padamu. ;))))
BalasHapusSaya juga gregetan pingin ikutan.. tapi sayang gak bisa mbak, soale tak berkonde hahaha
BalasHapussukses lombanya ya.. semoga berjaya
sy mauuuuuu :D
BalasHapusJury visit. Terima kasih sudah berpartisipasi. :)
BalasHapusPunya Saya Juga Acer Aspire E1-431 :)
BalasHapusKalau tipe ini saya ga punya :) tapi dari pertama punya laptop selalu pilih acer ga tau kenapa gara2 udah suka sama stylenya kali :) jadi ga mau ganti merk lain, tapi kelemahannya yg saya tau si udah 3 laptop acer rata2 bermasalah dikipasnya apalagi kalau dipakainya terlalu lama tiap hari
BalasHapus