Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

[Arya] Cerita Toilet Training Arya

| on
Selasa, September 09, 2014
credit
Cerita Toilet Training Arya - Saya mulai merencanakan toilet training pada Arya itu sudah dari setahun yang lalu, saat Arya sudah memasuki usia dua tahun. Rencananya, pas saya lagi liburan mengajar di semester ganjil tahun lalu di bulan Desember. Lumayan sih sebenarnya, dua minggu bisa jadi waktu yang cukup untuk latihan dan pembiasaan. Tapi ternyata gatot alias gagal total. Adik saya waktu itu mau menikah. Karena saudaranya hanya saya seorang, ya mau nggak mau persiapan nikahnya dia, saya juga yang bantu bapak ibu. Walhasil, toilet training-nya Arya jadi nggak konsisten dan berakhir sempurna dengan Arya tetap pakai diapers.

Nah, karena usia Arya yang sudah lebih dari dua tahun, saya jadi gelisah sendiri *halah*. Gimana kalau jadinya Arya ini keenakan sama diapers dan dia jadi nggak terbiasa dengan buang air di toilet atau kamar mandi? Mulailah saya belanja celana dalam Arya denganberbagai karakter kartun yang dia kenal, untuk menambah stok yang ada di rumah. Kemudian saya kenalkan ke dia sebagai "celana dalam lucu" yang nggak boleh basah karena pipis atau kotor karena pup. Awalnya sih berhasil, sekitar beberapa hari. Kemudian gagal karena waktu itu saya sekeluarga pergi ke Malang dan karena kami nggak mau repot, Arya kembali dipakaikan diapers. Dan, kemudian gagal lagi deh *nangis di samping toilet*.

Lalu, sekitar tiga bulan yang lalu, Arya tiba-tiba nggak mau pakai diapers setelah mandi pagi. Sampai saya godain sambil kemana-mana bawa diapers, tetap saja dia nggak mau pakai dan minta pakai celana dalam. Alhamdulillah, akhirnya Arya mau dengan sendirinya nggak tergantung lagi sama diapers *nangis bercucur air mata saking bahagianya*. Sekarang tinggal latihan pembiasaan pipis atau buang air besar di toilet saat di rumah atau saat bepergian.

Tapi yah, namanya juga pelatihan dan pembiasaan. Jadi apa-apa ya harus bertahap dan menyiapkan segudang kesabaran. Sering kali harus saounding ke Arya kalau pipis bukan di celana dalam dan di sembarang tempat, bukan pula buang air besar harus sembunyi dulu di balik pintu lalu buang air besar di celana dalam. Kadang kala harus sabar sekali kalau sehari harus mengepel lantai berulang-ulang supaya tidak najis. Atau ekstra bujuk rayu supaya Arya mau pipis dulu sebelum pergi supaya tidak ngompol di mobil.

Beberapa kali saya senang karena tengah malam saat tidur, Arya bangunkan saya untuk minta pipis di kamar mandi. Sekali dia kelepasan pipis di atas tempat tidur meskipun setelahnya dia tahan untuk dipipiskan di kamar mandi. Yang kedua kalinya, dia tahan dan pas sampai di kamar mandi dia langsung pipis padahal celananya belum saya lepas sempurna. Nah, yang semalam, dia berhasil menahan pipisnya dan baru pipis setelah jongkok di kamar mandi. Senangnya!!

Kalau mau buang air besar, dia berlarian keliling ruangan sambil bilang kalau kebelet buang air besar. Haha.. pengen ketawa sih tapi kan malah menjatuhkan keberhasilan dia. Nggak papalah, yang penting sudah berusaha untuk mau buang air besar pada tempatnya.

Begitulah cerita toilet trainingnya Arya. Soal gimana tipsnya, dipostingan berikutnya saja ya. Di sini sudah kepanjangan curhatan saya *kemudian melambaikan tangan*.
25 komentar on "[Arya] Cerita Toilet Training Arya"
  1. Wah selamat ya Arya, udah lolos toilet training ^__^

    BalasHapus
  2. Horeeeee.... akhirnya arya bisa yaa :)

    BalasHapus
  3. Anak memang harus dilatih dan dbiasakan berkata dan melakukan kegiatan yang baik dan benar agar menjadi karakternya.
    Latih secara gradual sesuai umurnya
    Terima kasih atas artikelnya yang menarik dan bermanfaat
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul pakdhe,
      komentar dari pakdhe juga mengingatkan saya untuk selalu merencanakan pendidikan karakter yang baik buat Arya :)

      Hapus
  4. yeayyyy..akhirnya...jadi inget pas ngajar PG,ngajarin TT juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya is, kudu konsisten dan sabar. belajar dari ceritamu dulu :)

      Hapus
  5. Harus banyak2 baca yang kayak ginian nih. Bekal jadi ibu. Xixi
    Selamat ya dedek Arya udah pinter pipis & BAB pada tempatnya. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, saya dulu juga sering baca artikel-artikel di inet. tapi memang kembali pada kondisi tiap anak :)

      Hapus
  6. jadi inget 3 anakku yang sekarang sudah besar, Mbak
    3 anak juga 3 cara berbeda, hehe

    BalasHapus
  7. memang selalu aja ada gangguan ya mak, ketika kita hendak melakukan pembiasaaan pada anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, mak.. harus tangguh sebagai orang tua buat babat habis semu halangan :)

      Hapus
  8. horeeee udah lulus toliet training berarti irit diapers :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Irit diapers, berarti juga irit pengeluaran, mak lidya.. :D

      Hapus
  9. Kalau Falah masih sering ngompol nich kalau malem, kalau ini emang emaknye yg kadang males bangun hihihihi...selamat buat Arya tambah gedhe tambah puinter..

    BalasHapus
  10. Hahahaha. . .
    Jadi bayangin ekspresi Arya, dan ekspresi Emaknya yang nahan tawa. . . :D

    Aryaaa, selamat, ya. Udah lolos sensor. :D

    BalasHapus
  11. kadang males juga mau bangun malem2, lil.. tapi karena akunya males bersih-bersih alias nyuci sprei, mau ga mau ya harus bangun. hihi..

    BalasHapus
  12. anak kalau udah lulus toilet training rasanya lega :D

    BalasHapus
  13. wah.. anak kita sama namanya mak. Cumaan Arya saya dah 10 tahun. tinggal si bungsu luthfi yg blm toilet training. mau saya coba tips nya mak. makasih ya mak

    BalasHapus
  14. Gimana tuh caranya, agar blog lebih banyak komentar ?

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature