Tips Supaya Toilet Training Berhasil - Pada postingan sebelumnya saya sudah menceritakan tentang cerita toilet trainingnya Arya. kali ini saya berbagi tips bagaimana supaya proses toilet training bisa berhasil dilakukan. Tentunya, dengan sebisa mungkin meminimalkan emosi marah kita ke anak.
1. Konsisten
Yup! Ini adalah rumus pertama yang harus kita lakukan saat kita mengajarkan sesuatu ke anak, tentunya dengan mau bersusah payah merima segala resikonya. Kalau dalam toilet training, konsisten bisa berupa apa saja aktifitasnya. Misalnya, kita harus konsisten untuk tidak memakaikan anak diapers dalam kondisi apapun, baik saat di rumah maupun di luar rumah. Nggak peduli si anak mau pipis di lantai atau pup di celana dalam berapa kali pun, kita tetap konsisten untuk menjauhkan si anak dari yang namanya diapers.
2. Sabar
Proses toilet training ini sebenarnya sudah sangat menguras emosi kita lho. Tapi, janganlah sekalipun kita marah ke anak kalau dia masih saja pipis di lantai atau pup di celana. Mengapa? Tentunya, akan semakin membuat kita semakin stres. Lagipula, kita nggak akan bisa memantau keberhasilan anak kalau kitanya marah melulu.
Beberapa kali saya marah ke Arya saat dia masih saja tidak mau bilang kalau sudah kebelet pipis. Tau-tau, celana Arya sudah basah, meskipun pipisnya tidak sampai menetes di lantai. Seringkali kalau sudah seperti itu, cepat-cepat saya bawa Arya ke kamar mandi dan menyuruh dia melanjutkan pipisnya. Dan Arya melakukannya. Akhirnya saya mengerti juga, kalau ternyata Arya sudah belajar menahan hasrat ingin pipisnya, meskipun kadang kala dia belum berhasil secara sempurna.
3. Sering mengingatkan anak
Jangan bosan untuk terus mengingatkan ke anak kita bahwa dia sudah harus lepas dari diapes dan mengingatkan bahwa buang air itu di kamar mandi/toilet. Ada beberapa anak yang memang sudah nyaman sekali dengan diapers dan nggak mau kalau kemana-mana tanpa memakai diapers. Gunakan kalimat positif dan sounding saat hatinya sedang gembira. Misalnya saja, saat si anak sedang bermain. Kalimatnya sederhana saja, seperti, "Arya sudah besar. Kalau mau pipis di kamar mandi ya. Diapersnya sudah waktunya Mama simpan di lemari."
4. Beri pujian atau reward saat dia sudah berhasil
Sederhana saja, bisa berupa kalimat berisi kita bangga padanya atau berupa pelukan. Misalnya saja, "Wah, Arya hebat! Dapat jempol dua! (sambil kita angkat kedua jempol kita) Sudah bisa pipis di kamar mandi. Nanti kalau kebelet pipis lagi, bilang sama Mama ya, Nak."
5. Kerja sama
Sampaikan pada semua orang di sekitar kita bahwa anak kita sedang dalam masa proses toilet training. Tujuannya, supaya orang lain di sekitar anak kita juga mendukung keberhasilan proses tersebut dan ikut mengapresiasikan keberhasilan si anak.
Karena saya masih tinggal satu rumah dengan ibu saya, saya juga sampaikan ke bapak ibu bahwa Arya sedang proses toilet training. Dengan begitu, saat saya menitipkan Arya ke ibu saat saya kerja, ibu saya pun juga melakukan proses toilet traning pada Arya. Pun juga saat Arya main ke rumah ibu mertua saya. Sebisa mungkin saya lanjutkan proses toilet trining di sana, tentunya dengan lebih dulu saya woro-woro ke semua anggota keluarga di rumah ibu mertua bahwa Arya sedang proses toilet training. Kalau saya titipkan Arya di sana, anggota keluarga dari ibu mertua sudah tahu juga akan melakukan apa untuk mendukung keberhasilan toilet trainingnya Arya.
6. Beritakan keberhasilan anak
Sering kali, saya ceritakan ke anggota keluarga saat Arya berhasil buang air di kamar mandi. Memang sih, sepertinya sombong sekali, tapi ini berhasil juga lho memunculkan sikap bangga pada anak karena dia sudah berhasil dan memunculkan kedisiplinan pada anak. Contoh kalimat yang sering saya pakai seperti ini, "Om, Arya tadi pipisnya di kamar mandi lho. Sudah pinter, nggak pipis di celana."
Kalau sudah kalimat itu keluar dari mulut saya, Arya dengan bangganya cerita ke adik saya (atau anggota keluarga yang lain) kalau dia berhasil buang air di kamar mandi. Kalau sudah seperti itu, anggota keluarga saya pun juga akan mengapresiasikan keberhasilannya Arya dengan memuji dia. Siapa sih yang nggak mau dipuji? Arya aja suka lho!
7. Belikan anak kita celana dalam berkarakter
Belikan anak kita celana dalam bergambar karakter-karakter lucu atau superhero kesukaan dia, atau setidaknya yang dia tahu bahwa celana dalam itu bermotif lucu. Anak akan bersemangat menggunakan celana dalam itu dan dengan dukungan kita, pelan-pelan anak akan lupa dengan diapersnya.
Saya pernah memberi label 'celana dalam lucu' pada celana dalam berkarakter milik Arya. Saya sampaikan ke Arya, kalau celana dalam itu tidak boleh basah karena pipis atau kotor karena pup, karena celana dalam itu merupakan celana dalam kesukaan Arya.
8. Hentikan aktifitas kita
Hentikan aktifitas kita, apapun itu, saat anak kita menyampaikan ke kita bahwa dia ingin buang air. Kalau sedang memasak, matikan dulu kompornya. Kalau sedang chat dengan teman, letakkan dulu handphone kita. Kalau tengah malam si anak membangunkan kita, buat mata kita melek dan ajak anak ke kamar mandi. Kalau sedang ngobrol dengan tetangga, permisi dulu untuk mengajak anak kita masuk ke dalam rumah. Intinya adalah, dahulukan keinginan anak untuk segera membuang hajatnya. Karena dengan begitu, anak akan merasa diperhatikan keinginannya dan merasa terbantu (karena rata-rata anak yang melakukan proses toilet training belum bisa melepas dan memakai pakaiannya sendiri).
9. Berdoa
Sering-seringlah berdoa untuk usaha kita. Karena dengan berdoa, efektif untuk menahan marah kita dan mendorong munculnya pikiran positif. Saya yakin, Tuhan akan memudahkan proses toilet training anak kita kok, hanya saja, tentunya kita harus berusaha dahulu.
Inilah beberapa tips supaya proses toilet training anak bisa berhasil. Jangan lupa ya, semua yang kita ajarkan ke anak itu merupakan sebuah proses yang memperhatikan karakter tiap anak. Nggak bisa kita bandingkan keberhasilan anak kita dengan saudaranya atau dengan teman sebayanya. Intinya adalah, selalu dukung anak kita melakukan hal-hal baik.
Selamat ber-toilet training ria ^_^
Ah, ma kasih sharingnyaaa ^_^
BalasHapusAku akan butuh beberapa bulan lagi sepertinya. Hihihi
yes yes.. semangat ya mak eka :D
HapusDiana belom toilet training, nih.. Udah 2 tahun padahal, hihihi...
BalasHapusSemoga tips ini nantinya bisa membantu saat Diana toilet training nanti :)
Hapuspaling berat untuk konsisten membawa anak pipis saat tidur malam. emaknya sendiri yang suka males bangun --"
BalasHapusbener itu mbak La.. paling malas bangun. setelah si anak dipipiskan, aku sama arya langsung terkapar berdua :D
HapusAllhamdulillah sudah lulus toilet training ana2kku :)
BalasHapusalhamdulillah, mak lidya.. senang sekali *jejingkrakan*
HapusTips "BERDOA" itu benerrrr banget mak. Karena ALLAH yang menggenggam jiwa anak kita. Thanks for shariing maksaaayyy...
BalasHapussama-samaaa.. *ketcup mak caem*
Hapusmemang kudu sabar ya, mak..
BalasHapusbener banget, mak. kesabaran tingkat dewi ;)
Hapuspas ngajar PG dulu,alhamdulillah berhasil semua dalam waktu 6 bulan...^^
BalasHapusiya is, ini perlu waktu lama juga Arya TT-nya.. tapi alhamdulillah, akhirnya berhasil :)
HapusSampai 6 bulan? Wouww, ini bekal materi bagi saya yang belum pernah ngajari toilet training. Point sabar, itu g=yg perlu di stock mulai sekarang.
Hapussaya TT arya ini jalan 3 bulan ini, mbak ririe.. semangat terus, mbak :)
HapusSetuju mak cantik! saya sudah melaksanakan semua tips ini, dan berhasil, lima anak saya sudah terbiasa pip n pup di kamar mandi, terkadang si kecil usia 3 tahun juga sudah bisa menyiram toilet sampai bersih saya tinggal membersihkan 'punyanya' saja! tips yang top banget! salam kenal dari Cianjur
BalasHapusalhamdulilah kalau benar ternyata. hihi, mak aisha malah sudah melaksanakan ke lima anaknya..
HapusAlhamdulillah, tiga anak sudah lulus toilet trainingnya :)
BalasHapusKonsisten dan kasih reward berupa ucapan memang penting untuk anak berani melakukannya.
saya juga setuju sama makpuh.. konsisten dan pemberian reward.. :)
HapusSaya suka tertawa sndiri kalau sepupu bilang mau pipis, tapi ternyata udah bajir di kasurnya. :D
BalasHapusHarus telaten memang ya, Mba. Sabar.
Walaupun udah pernah mengalami ini, harus baca ini lagi biar ingat :)
BalasHapusDoakan berhasil toilet trainingnya Boo ya mbak :)
Udah lama gak kesini, rumahnya udah dicat inih, cantik!
Aku jg dah lepas diapers ini...udah lulus TT sebenarnya tapi ya gitu...kadang pernahlah kecolongan xD
BalasHapusstok sabaarrrr banyakin