credit |
Ketika berbicara tentang impian, maka saya berbicara tentang passion. Para pembaca blog saya mungkin mengerti sekali, selain berceloteh dengan siswa saya dan meluangkan sebagian waktu untuk menulis, passion saya adalah di dunia paper craft, terutama scrapbooking. Tentunya dong, buat passion saya yang satu ini, saya punya impian yang sampai sekarang masih bikin saya ngiler-ngiler mimpinya *ambil tissue*.
Beli alat-alat scrapbook. What? Cuma gitu doang?
Sumpah! Cuma gitu doang! Ya, meskipun impian saya itu memang punya tujuan sih. Selain saya inginnya mengembangkan kemampuan crafting saya yang handmade itu, maunya saya juga melebarkan sayap bisnis. Nah, bisnis nggak akan bisa berkembang kalau alat crafting-nya kurang. Itu rumus sederhana ala saya.
Sejak mengikuti #CraftingforCharity, pesanan ke saya Alhamdulillah sudah mulai mengalir, meskipun belum seramai para scrapbooker yang lain. Tapi, sejauh ini, saya masih menggunakan bahan-bahan seadanya yang saya beli dari crafter lain secara online. Kok ke crafter lain? Nggak ada di toko? Jawabnya adalah yang jual bahan yang saya butuhkan nggak ada yang jual di kota saya. Otomatis lah, saya harus belinya lewat online. You know kan kalau lewat online? Belum mikir ongkos kirimnya, belum mikir waktu pembuatannya, belum nggak sabar nunggu paketan datang.
Swirl itu saya beli di crafter lain :) |
Yang paling berat dari itu semua adalah pada masalah biaya. Contohnya kalau saya ingin buat border kertas sebagai hiasan. Selembarnya, harganya memang hanya Rp. 6000,00 untuk 3 lembar dengan ukuran 3x30 cm. Memang murah, tapi akan terasa mahal jika saya butuhnya berulang-ulang. Tinggal mengkalikan aja sesuai kebutuhan ditambah dengan perkalian ongkos kirimnya *puyeng langsung*.
Nah, Alhamdulillah, saya akhirnya bisa beli border puncher idaman saya yang selalu habis kalau saya pesan. Harganya memang sedikit mahal, 200-ribuan. Tapi, bisa saya pakai sampai alat itu rusak. Dan kabarnya, crafter yang biasa saya beli bahan ke dia, border puncher yang dia pakai rusak setelah bikin undangan pernikahannya sendiri sebanyak 300 lembar. Belum pas dia pakai buat terima pesanan lho. Nah, gimana nggak lebih hemat punya sendiri coba?
Contoh border dan border punch :) |
Sebenarnya, masih banyak alat scrapbook yang ingin saya punya. Ada Sizzix Big Shot yang harganya selangit, deep edger punch, die cut, dan beberapa alat penting lain. Dan saya inginnya, segera punya alat-alat itu.
Caranya? Apalagi kalau nggak dengan cara menabung. Gitu aja? Nggak lah.
Sekarang, saya sudah mulai menyusun beberapa rencana buat pengembangan bisnis biar semakin banyak uang yang saya tabung. Setelah merambah di Instagram dengan akun khusus untuk hasil craft saya, juga gencar promosi di BBM, sekarang lagi proses pembuatan blog khusus untuk hasil craft saya sebagai bentuk portofolio. Dengan gampang nanti orang-orang akan melihat hasil craft saya sebelum memutuskan untuk memesan. Rencana lainnya yang harus saya godog matang yaitu ikut pameran crafting atau pameran barang-barang online. Tapi, untuk yang terakhir ini masih terkendala dengan waktu saya mengajar di sekolah dan masih punya anak balita.
Begitulah teman-teman impian saya. Bismillah, sudah terlaksana sebagian kecil. Tapi nggak boleh menyerah dong buat dapatkan yang besar. Betul nggak?
Lalu, apa impian kalian? Share yuk.
Salam hangat,
Ria Rochma
***
“Postingan ini diikutsertakan dalam #evrinaspGiveaway: Wujudkan Impian Mu”
Mantap ni...sukses untuk bisnisnya zuh^^
BalasHapusini pasti kenal juga sama Emak Gaoel hehe, mak saya selalu kagum sama para wanita yang kreatif tangannya entah itu manjahit atau membuat craft. semoga bisnisnya berjalan lancar ya mak. sukses selalu. terimakasih atas partisipasinya
BalasHapusseru ya kalo bisnis berawal dari passion, pasti semangat! semoga makin banyak order ya miss :D
BalasHapusterimakasih postingannya gan sukses terus ya gan .,
BalasHapusSis beli Border punchnya dinner Klo boleh tau?
BalasHapus