Kalau berbicara tentang permainan masa kecil, duh, banyak sekali deh sepertinya. Jaman di mana saya dulu belum ngeh betul apa itu Nintendo atau Game Boy karena kecerdasan saya nggak di sana *abaikan*. Meskipun toh suami cerita kalau dia dah lancar mainkan permainan konsole gitu, sayanya malah bangga bisa mainan gobak sodor, bentengan, monopoli dan masih banyak lagi.
Lalu, ketika sekarang sudah jamannya anak kenal teknologi, baik itu untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk memenuhi kesenangan pribadi, kami sebagai orang tua harus lebih selektif lagi saat memilihkan permainan untuk Arya. Ya, nggak saya tampik kok kalau Arya juga kadang main PSP milik suami untuk sekedar mainkan salah satu game RGP level rendah karena suka dengan ceritanyha. Tapi, kami juga batasi dia supaya tidak terlalu sering pegang PSP karena memang masih banyak kemampuan Arya yang lain yang harus diasah.
Salah satu kemampuan Arya yang harus saya asah adalah kemampuan menghitung angka. Arya memang sudah bisa menghitung dari 1-20. Tapi, selalu ada beberapa angka yang salah dia ucap atau bahkan terlewat untuk diucap. Untuk angka yang salah dia ucap adalah angka 17, yang sering kali diucap menjadi 70. Dan angka 11 juga 16, yang sering kali tidak dia ucap.
Sering saya betulkan saat kami menghitung bersama. Tapi sering pula dia bosan karena selalu hanya dibayang-bayang. Kemudian saya ingat perbincangan dengan suami beberapa waktu yang lalu, kalau Arya ini tipe belajarnya adalah visual, bukan auditori. Dia akan lebih mudah menerima informasi kalau melihat langsung ke sumber informasi atau diberi materi-materi dengan tampilan yang menarik.
Oke, akhirnya harus mikir lagi, gimana ya caranya supaya Arya gampang ingat dengan angka 11, 16 dan 17?
Kemudian saya ingat permainan congklak, atau di Jawa Timur lebih dikenal dengan nama dakon. Bukankah biji congklak bisa dipakai untuk sarana mengenalkan angka? Caranya gimana?
Awalnya, jelaslah harus beli congklaknya dulu dong. Saat di toko mainan anak-anak, ada dua pilihan berdasarkan harganya. Saya lebih memilih papan congklak dengan warna yang terang, dengan lubang congklak yang berbentuk macam-macam wajah tokoh kartun, dan biji congklak yang bentuknya bagus. Pikir saya, dengan tampilan yang menarik dan lucu, Arya pasti akan tertarik saat saya ajak bermain congklak.
Dan benar! Sampai rumah, dia langsung minta diajari main congklak tanpa memberi kesempatan saya ganti baju kerja ^_____^
Lalu, bagaimana mengajarkan Arya strategi bermain congklak?
Tunggu. Saya kembali lagi ke tujuan awal mengenalkan congklak ke Arya. Saya tidak mengajarkan bagaimana dia bisa menang dengan mendapatkan biji congklak yang banyak, tapi saya hanya ingin mengajarkan Arya supaya tidak lagi salah saat menghitung angka.
Artinya, lupakan strategi main congklak dulu. Biarkan dia enjoy dulu dengan menghitung biji congklak yang harus dia letakkan di masing-masing lubang.
Cara bermain kami sederhana. Kami bergiliran bermainnya, tanpa harus menunggu merampas biji congklak milik lawan. Dan saat meletakkan biji congklak satu per satu ke lubang, kami harus menghitungnya dengan suara yang keras. Iyap, dengan suara, bukan dalam hati. Kenapa? Saya ingat betul, ketika anak-anak belajar dengan suara yang keras, maka otak mereka akan merespon lebih cepat dibandingkan dengan bersuara pelan. Semakin banyak biji congklak di dalam lubang yang harus diambil, maka semakin banyaklah Arya menghitungnya. Begitu pula sebaliknya.
Apa Arya bisa? Iyap, dia bisa. Apa nggak capek masukin biji congklak ke lubang sambil menghitungnya? Iyap, dia capek. Tapi pinter-pinternya saya aja buat pengalihan biar dia nggak merasa capek. Apa dia nggak bosan disuruh menghitung terus? Pastinya akan bosan, dan kalau sudah bosan, langsung saya hentikan permainannya dan beralih dengan kegiatan yang lain. Daripada besok-besok dia nggak mau main congklak lagi dengan saya ^____^
Yang harus diperhatikan sebelum bermain dengan anak adalah jelaskan kenapa dia bermain permainan itu dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Karena anak juga berhak tau kenapa orang tuanya mengajaknya bermain suatu permainan atau melarang permainan tertentu.
Dan inilah manfaat bermain congklak untuk Arya :
1. Belajar menghitung dengan benar dan tepat
Sejak beberapa kali bermain congklak dengan Arya, dia sudah tidak lagi lupa menyebutkan angka 11, meskipun kadang masih lupa dengan angka 16 dan 17.
2. Meningkatkan konsentrasi dan ketelitian Arya
Permainan ini, meskipun tanpa strategi, memaksa Arya untuk konsentrasi dan teliti. Yaitu saat memasukkan biji congklak ke dalam lubang. Satu lubang, satu biji congklak. Dan tidak boleh ada lubang yang tidak terisi biji congklak atau terisi lebih dari satu biji congklak.
3. Penerimaan diri
Pernah, suatu saat dia melihat biji congklak yang saya dapatkan lebih banyak daripada milik dia. Akhirnya dia memaksa saya untuk memutar papan congklaknya supaya biji congklak saya yang banyak itu bisa jadi miliknya --"
Kalau sudah begini, sayanya yang harus beri pengertian kalau itu adalah salah. Kalau itu adalah perbuatan curang dan nggak boleh dilakukan. Dia harus menerima kalau memang biji congklaknya lebih sedikit dibanding milik saya dan dia harus siap kalah kalau memang permainan ini benar-benar menggunakan strategi.
4. Mengalah
Kalau ini lebih karena saking senengnya dia diajak main congklak, sampai-sampai kadang saya nggak dikasih kesempatan buat main. Pokoknya dia aja yang main sampai dapatkan biji congklak yang banyak.
Ternyata permainan congklak punya fungsi lain bukan? Selain melatih kita bermain strategi untuk mengalahkan lawan, bisa dipakai untuk media pembelajaran sederhana bagi balita. Selain itu, orang tua bisa kenalkan permainan tradisional ke anak-anak, supaya mereka nggak berkutat melulu dengan gadget. Main congklak dengan anak jadi lebih asyik bukan?
Salam,
Ria Rochma
kemarin pas ke Jakarta, pulang2 malah bawaannya congklak yg dari kayu diukir warna warni itu. Kakakku sampe geleng2 mbak "Tumben banget pulang belanja bawannya congklak?" wkwkwk, lucu banget siih bentuknya sekarang ya.
BalasHapusJadi inget banget masa kecil dulu yaaaaa ^^ Arya pasti doyan banget main sm ibunya, eh bawaan bayi jangan2 ini hihihi :)
Hihihi..
Hapusaku juga suka kagum sama papan congklak yang dibuat dari kayu trus dihias itu, mbak. Kayanya, kalau dah dibeli, sayang banget kalau dibuat mainan. Haha
Horeee kami juga suka main congklak, main sama2 yuuk
BalasHapusiya bener banget, bisa belajar berhitung secara menyenangkan :)
BalasHapusWah, Mba Ria kreatif. Dg bermain congklak, Arya dapat banyak manfaat,ya? Pandai menghitung dan ga salah lagi dlm hitungan, dan kebersamaan dg sang Mama. :)
BalasHapusNemuin ini agak-agak terlambat, mbak Al. Tapi nggak masalah sih, daripada nggak sama sekali :)
Hapusaku nyebutnya dakon,paling sebel kalo kalah hahaha...g nerima bangett,soalnya dapetnya dikit kadang kosong mlompong hahaha
BalasHapusAku juga nyebutnya dakon *toss*
HapusDan seringnya kalah main beginian. hahaha..
whuaaaa congklaknya ijooo, keceeh uy..
BalasHapushayu atuh kita belajar ngotung yuuk. tante nchie temenin deeh!!
Hihihi, ayo deh tante.
HapusSiap sedia mah dia :D
waktu awal mengajarkan main congklak ke Alvin dia masih belum bisa menggenggam semua bijinya. Arya yuk main cingkalk bareng. Makasih ya udah ikutan GAnya
BalasHapusSama-sama mbak Lidya :)
Hapusbener mba, lewat congklak anak bisa belajar berhitung. Semangat Arya! :)
BalasHapusIya mbak.
HapusAku agak-agak telat sih nemuin cara ini, tapi gpp wes. Ketimbang nggak sama sekali :D
main sama Athiyah ya Arya...biar Athiyah juga ikut-ikutan belajar berhitung hehehehe...
BalasHapusBoyongin dakonnya ke rumahmu, bu :D
HapusDi sini namanya dakonan mbak. :D
BalasHapussemoga sukses GA nya mak.... telat nih..mo ikutan
BalasHapusMain congklak belajar tentang menerima kekalahan maupun kemenangan ya mbak Ria ..Senang Arya suka permainan itu. Kan sekarang sudah jarang banget congklak dimainkan :)
BalasHapusBelajar sambil bermain asyikkk :D
BalasHapusCongkak saya terbuat dari kayu dan bijinya dari biji tanjung Mba. Peninggalan harta karun hehehe.
Si adek terlihat menikmati ya :)
woooo ini dakon ya mbak...saya juga dulu suka main dakon tapi bijinya dari neker alias kelereng hehehe
BalasHapusGak kepikiran ngajak Jiwo main congklak.. tapi seru juga ya kayaknyaaa :D
BalasHapusAku ngitung pake lidi
BalasHapusaku suka blognya! desainnya bagus, info"nya menarik, apalagi yg ttg scrapbook :DD
BalasHapusvisit back, eh? thank you :))
http://www.chippeido.co.vu
di surabaya namanya dakon mbaa :D
BalasHapusara berkali2 beli, tapi selalu ilang itu isinyaa :(
kalau belajar sembari bermain itu mengasyikan sekali ya, Arya sudah besar
BalasHapuslucu sekali anaknya mbak asik bisa dapet ide buat ngajarin anak saya neh ;)
BalasHapusdi rumah ada dakon ayam2an. kalau keponakan lagi main, seru banget, meskipun agak pelan - pelan jelasin main dakon kayak gimana :D
BalasHapusWaaah jadi pengen beliin congklak juga nih untuk anak-anak aku. Hehe. Makasi tipsnya Maaaak
BalasHapusterimakasih Pencerahannya
BalasHapussaya baru tahu tyt congklak bisa dijadikan sarana belajar menghitung
salam sehat dan sukses amin
Iya samaa..aku juga make media congklak buat ngajar anakku beehitung
BalasHapusWah Arya jago juga main congklaknya. Iya bener juga ya, bisa buat belajar berhitung juga :)
BalasHapus