Saya dan suami, termasuk pasangan yang suka sekali nonton film. Tapi, kebanyakan kami lakukan sambil leyeh-leyeh ngemil di atas tempat tidur ketika Arya sudah tidur malam. Bisa dihitung dengan jari, berapa kali kami berdua nonton film di bioskop.
Karena tahu kalau orang tuanya suka nonton film, Arya jadi ikut-ikutan suka. Eh, sama suami malah dikenalkan juga sama asyiknya nonton film. Bahkan, suami rela berburu film-film animasi baik yang lama ataupun baru untuk dilihat bersama-sama, seperti Mulan dan Kungfu Panda.
Kemudian, beberapa waktu yang lalu, suami punya ide bagus untuk mengenalkan lebih jauh dunia perfilman. Yang paling dekat dulu dan paling bisa diingat, nonton di bioskop. Jeng jeng jeng!!! Ide yang bagus sih, tapi takutnya kenapa-kenapa sama si Arya waktu di dalam bioskop, kan jadi parno duluan. Secara nih, Arya itu paling nggak bisa sama suara yang kerasnya ampun-ampunan, misalnya saja pesta kembang api. Dijamin deh, pasti sembunyi di balik punggung Papanya. Ditambah lagi, ada cerita dari masa kecil saya saat diajak Bapak Ibu saya nonton film di bioskop. Awalnya seneng-seneng aja karena tampaknya asyik sekali. Anak kecil mana sih yang nggak antusias melihat banyak tempat duduk yang awalnya kosong, langsung terisi penuh dengan riuh penonton. Drama dimulai ketika lampu dimatikan dan saya mulai gelisah. Berakhirlah dengan tangisan yang kencang sekali ketika lagu pembuka filmnya kaluar. Kata ibu, saat itu saya sampai nggak bisa ditenangkan dengan jajanan apapun yang dibawa ibu masuk ke bioskop. Walhasil, mengajak saya keluar dari ruangan dan segera pulang adalah jalan keluar daripada saya tantrum di tempat. Saya jadi ketawa-ketawa sendiri saat Ibu cerita kenangan ini.
Tanpa babibu, suami akhirnya merealisasikan idenya, bahkan sampai dibela-belain ijin dari kantor ketika itu hanya untuk memberikan pengalaman baru buat Arya. Malam sebelumnya, dia sudah search film terbaru yang cocok buat anak-anak apa sekalian jadwal nontonnya. Saya kasih usul, jadwal nontonnya mending siang sepulang saya kerja. Ntar selama perjalanan, saya suapin si Arya di mobil biar kenyang dan nggak rewel ketika di dalam studio.
Arya, senang sekali diajak ke bioskop. Karena suami saya bilangnya, kalau dia mau diajak lihat film kartun tapi lokasinya di mall dan televisinya besar sekali. Bayangannya Arya hanya dua ketika itu *udah terbaca pikiran ini anak*. Nonton di mall yang notabene dia bisa minta main di game zone, dan yang kedua adalah nonton di televisi yang besar sekali.
Terus, apa nonton Zootopia berjalan mulus? Ceritanya sekalian sambil saya bagi-bagi tips mengajak balita ke bioskop ya.
1. Pakaikan pakaian yang nyaman dan hangat untuk balita kita.
Kita tahulah, sedingin apa sih ruangan di dalam bioskop itu. Mungkin, bagi kita nggak segitu dingin, tapi berbeda untuk anak dibawah usia 5 tahun. Saya pikir, dengan hanya dipakaikan kaos berkerah dan celana jins selutut, sudah terbilang nyaman untuk Arya yang aktif. Tapi ternyata outfit begitu, terasa kurang nyaman untuk Arya saat nonton dengan durasi waktu yang lama.
Sempat kemarin Arya bilang kalau kedinginan,sambil mengangkat kakinya dan menyilangkan di atas kursi. Saya pegang jemarinya, dingin sekali. Akhirnya, saya selipkan jemari kirinya di bawah ketiak saya untuk memberi rasa nyaman, meskipun jemari kanannya aktif mengambil pop corn.
2. Ajak balita kita makan atau nyemil dulu sebelum masuk ke bioskop.
Iyes, karena kan nggak boleh bawa makanan di dalam bioskop, Buibu. Itulah kenapa, ketika di perjalanan, saya suapin Arya makan siang. Selain itu, rasa kenyang akan menghindarkan balita kita rewel di dalam bioskop.
3. Ajak ke toilet dahulu sebelum memasuki studio.
Kalau balita kita tiba-tiba ingin BAK atau BAB, kan jadi agak merepotkan saat filmnya sudah mulai. Ruangan yang gelap sekali juga jarak antara studio dan toilet yang jauh, tentunya akan memicu rewel pada anak. Belum lagi, kalau kita bakal ketinggalan beberapa scane film dan dia tanya bagaimana alur ceritanya. Duh, harus siapkan penjelasan yang panjang lebar kan?
4. Kalau ingin membelikan camilan untuk balita kita, pilihkan camilan yang sesuai dengan selera mereka.
Atau, bolehlah sesekali percayakan pada balita kita untuk memilih sendiri camilan yang dia suka, asalkan kita tetap memperhatikan apakah camilan itu aman tidak untuk mereka. Cara ini tentunya dilakukan dengan memperhatikan budget yang sudah disiapkan oleh orang tua. Jangan sampai karena balita kita tunjuk sana sini dan memborong semua jenis camilan, ternyata orang tua kaget setengah mati saat membayar. Yah, you know-lah, camilan di area bioskop itu kan harganya bisa berlipat-lipat dengan yang ada di supermarket.
5. Selalu ingatkan pada balita kita kalau di dalam studio, tidak boleh berteriak-teriak, berlarian atau membuat gaduh.
Jelaskan, bahwa area di dalam studio merupakan area publik, yang mana balita kita siap untuk bertingkah laku yang baik. Jelaskan pula, bahwa membuat gaduh dapat menganggu orang lain yang juga sedang menonton film.
6. Pilihlah posisi tempat duduk yang sesuai untuk balita kita.
Kalau saya kemarin, sengaja memilih tempat duduk di baris paling atas sendiri. Pertimbangannya supaya Arya tidak mengangkat kepalanya sehingga membuat lehernya mudah lelah. Kalau salah memilih tempat duduk, bisa-bisa malah membuat balita kita rewel karena leher terlalu capek menyangga kepala yang mendongak ke atas saat menonton film.
7. Menyampaikan pesan-pesan positif saat anak sedang konsentrasi menonton film.
Menurut ilmu hypnoparenting, salah satu kondisi yang baik untuk memberikan masukan berupa pesan-pesan yang baik pada anak adalah ketika mereka sedang berkonsentrasi melakukan sesuatu, seperti menonton film, bermain, menulis, tidur dan masih banyak lagi. Hal ini karena otak sedang berada pada gelombang alfa yang mana gelombang ini menunjukkan bahwa seseorang sedang rileks.
Ketika berkonsentrasi menonton film, kita sisipkan pesan-pesan moral ketika balita kita sedang serius nonton. Saya yakin, Arya pastinya nggak mengerti betul jalan cerita Zootopia karena plotnya bagi saya sebagai orang dewasa, sedikit membingungkan untuk anak-anak, meskipun toh film ini merupakan film animasi dengan hewan sebagai tokohnya. Tapi, tentunya balita kita memperhatikan beberapa scane film yang menurutnya menarik. Kita bisa kok mengetahuinya dari ekspresi mereka. Nah, ketika ada perubahan ekspresi inilah, orang tua bisa menyisipkan pesan-pesan baik. Caranya, tentu sambil berbisik dong di telinga mereka.
Over all, acara menonton film kemarin itu terbilang ide yang bagus dan berhasil. Arya sendiri antusias nontonnya juga antusias dengan filmnya karena tokohnya kan berbagai macam hewan serta habitatnya. Di dalam bioskop pun, Arya nggak rewel meskipun sempat rame saat dia ingin minum minuman dingin milik suami, tapi saya cegah karena dia baru saja sembuh dari pilek. Dan sepulang dari nonton, dia bisa ceritakan kembali pengalamannya ke Bapak Ibu saya. Tapi, yang ada malah Bapak sama Ibu ngeledekin saya karena sudah berani ajak anak balita nonton film sedangkan saya sendiri ketika seumuran Arya malah nangis di dalam bioskop. Hahaha... Abaikan saja.
Memberi pengalaman baru untuk anak, memang harus dilakukan. Supaya anak kita memiliki wawasan yang luas dan tidak bosan dengan rutinitas. Dengan nonton di bioskop, Arya jadi tahu hal baru bahwa menonton film itu ternyata nggak melulu hanya lewat televisi saja, tapi juga bisa dilakukan di sebuah ruangan yang gelap dan dingin tapi menyenangkan. Ah, jadi penasaran deh, gimana kalau Arya diajak nonton layar tancap.
Wah Kak Arya keren. Kecil-kecil sudah masuk bioskop. Tipsnya saya keep ya mbak buat praktik ntar kalau Kak Ghifa sudah besar.
BalasHapusSilakan Mbak :)
Hapusdi sana memang gak boleh bawa makanan ke bioskop, ya? Kalau saya selalu bawa makanan. Tapi yang diperbolehkan masuk memang hanya makanan/minuman yang dijual di bioskop, sih. Kalau bawa dari luar, gak boleh.
BalasHapusMakanan yang bawa dari luar, Mak, yang ngga boleh. Kalau pengen, ya beli yg ada di bioskop :D
Hapusterakhir ngajak anak ke bioskop bulan lalu, anaknya bosan, tapi bis adibujuk dengan janji dibeliin mainan XD makasih ya mbak atas tipsnya
BalasHapusAku sama suami ga berani bujuk pakai mainan. Errr... Ditagih beneran, gaswat :D
Hapusseru ya nonton pilem di bioskopp sama anak2, pasti ketagihan tu jagolang^^
BalasHapusKetagihan banget. is. :D
HapusArya usia berapa mbak? Jadi inget beberapa waktu lalu sama suami ngajak anak2 nonton, dari rumah udah sepakat ama suami kalo kakak rewel kita segera keluar dari studio aja, tapi sambil mbatin kalo keluar berarti harus siap ilang tiket nih...*nyuruh orang siap, tapi diri sendiri ga siap...hahaha...
BalasHapusUsia 4,5 tahun sekarang. Dan, alhamdulullah arya betah
Hapuswuhuu terima kasih mba tipsnya. tar kalo anak2 udah agak gedean mau nyoba ngajak nonton di bioskop juuga. kalau sekarang masih bayi, simpa duli tipsnya di kepala.. :-)
BalasHapusWah, cilik-cilik udah main ke bioskop, hihi, tapi jangan diajak nonton The Conjuring 2 ya Mbak, hehe xD
BalasHapusSyukurlah Arya termasuk betah ya, Mbak, nontonnya. Saya pernah menemui beberapa kali anak2 yang rewel bahkan nangis2 minta keluar sama orangtuanya waktu di bioskop. Tipsnya oke, mbak :-)
BalasHapusArya umur berapa tahun, Mak...
BalasHapusaku suka nonton, etapi anakku masih 1,5 tahun dan over aktif...
Umur 4,5 tahun mbak. ;)
Hapusngajak anak ke toilet..bener tuh..abis makan..langsung nonton...eh..asik2 nonton malah minta ke toilet..he2
BalasHapus