Kanker payudara selama ini masih menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi kebanyakan wanita, termasuk saya. Selain kanker payudara, kanker serviks dan diabetes juga nama-nama penyakit yang menjadi momok tersendiri untuk saya. Saya, secara tidak langsung mengenal teman-teman dekat yang merupakan penyintas kanker payudara atau setidaknya pernah melakukan operasi untuk mengangkat tumor jinak yang ada di payudaranya.
Saya mendengar nama kanker payudara itu pertama kali saat tetangga saya meninggal karenanya. Lalu, bertahun-tahun setelahnya, salah satu teman dekat di SMA bercerita di grup kami, kalau ternyata sebelum menikah dia pernah melakukan operasi pengangkatan tumor jinak setelah dia curiga ada benjolan di payudaranya. Nggak diulur-ulur lagi oleh dia saat dokter mamberikan pilihan operasi. Dia memilih untuk sembuh. Mbak Deasy, seorang teman ngeblog yang tergabung dalam satu grup Arisan Link dan sangat kami sayangi, meninggal dua bulan yang lalu karena kanker payudara. Beliau merupakan perempuan yang kuat karena tak pernah mengeluh di depan kami saat menjalani kemoterapi. Dan beberapa teman ngeblog lainnya, sebut saja mbak Yervi Hesna dan mbak Indah Nuria Savitri yang juga sebagai penyintas kanker payudara.
Ketika ada undangan untuk menghadiri talkshow tentang kanker payudara, saya bersemangat mendaftar. Suami mengizinkan, bahkan bersedia mengantar ke lokasi acara dan menjaga anak pertama kami sedangkan saya menghadiri talkshow ini dengan menggendong anak kedua saya, mengingat pentingnya tema ini untuk saya.