Hari Sabtu kemarin, saya menghadiri talkshow tentang tumbuh kembang anak di sekolahnya Arya. Di talkshow itu, dikonsentrasikan penyampaian tentang tumbuh kembang anak dengan rentang usia 0 sampai 72 bulan. Yang mana, pada usia ini, dikatakan oleh banyak ahli sebagai golden age, yang mana golden age ini memiliki peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak di kemudian hari.
Salah satu materi yang disampaikan adalah bagaimana hendaknya orang tua memberikan waktu khususnya untuk bermain dengan anaknya secara maksimal. Artinya begini, hendaknya sih, bermain dengan anak itu tidak disambi dengan aktifitas lain, seperti membaca, chatting, nonton televisi, dan aktifitas lainnya. Iyes, benar-benar fokus bermain dengan anak.
Nggak perlu waktu lama kok untuk temani mereka bermain. Minimal satu jam saja, itu sudah baik karena ketika kita hanya fokus untuk bermain dengan anak, maka hubungan baik dengan anak akan tercipta dan anak akan merasa sangat diperhatikan. Sedangkan permainan yang dipilih adalah permainan-permainan yang bisa mengasah dan meningkatkan kemampuan anak, baik secara fisik ataupun psikis.
Lalu, permainan apa yang cocok dimainkan bersama dengan anak-anak dengan rentang usia 0 sampai 72 bulan? Nggak perlu bingung sih sebenarnya karena tinggal search di mbah Google atau scroll temlen Pinterest, pasti akan menemukan yang cocok. Masih males juga? Coba baca-baca blognya mbak Ety Abdoel. Di blognya, ada banyak tulisan tentang aktifitas bermain dengan anak, dan disampaikan dengan bahasa yang lugas dan enak dibaca.
Mbak Ety suka membuat project kecil-kecilan untuk anak-anaknya, terutama saat liburan sekolah tiba. Kalau saya perhatikan, alat dan bahan yang dipakai mbak Ety sederhana kok, malah dibeberapa postingan, beliau menyampaikan alat dan bahan yang dipakai adalah apa-apa yang sudah tersedia di rumah. Tapi hasilnya? Malah bikin hati makin riang karena anak-anak senang dengan project yang dibuat oleh ibunya.
Alasan pertama mbak Ety membuat project untuk anak-anaknya adalah untuk mengisi waktu luang mereka saat liburan. Daripada waktu liburan mereka diisi seharian dengan bermain game dan malah bikin mereka mager alias males gerak. Nggak bagus juga kan ya buat kesehatan mereka? Hihihi..
Mbak Ety :) |
Tujuan membuat project untuk anak di saat liburan
Secara tidak langsung, Mbak Ety memiliki tujuan 'tersembunyi' saat dia memutuskan untuk membuat project bagi anak-anaknya. Apa saja tujuan itu?
1. Supaya mbak Ety dan anak-anaknya lebih bisa lagi menghargai proses dari suatu aktifitas anak. Hasil memang menjadi tujuan tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana anak-anak mbak Ety melewati proses saat project itu berlangsung.
2. Merangsang kreatifitas anak.
3. Melatih ketahanan diri anak dalam mengatasi kesulitan yang muncul di saat project itu berlangsung
4. Meningkatkan kemampuan motorik halus anak, seperti kemampuan menggunting, membuat pola, atau menempel.
5. Mengajarkan pada anak-anak bahwa mereka perlu mentaati instruksi yang sudah ditentukan supaya project tersebut bisa berhasil
6. Meningkatkan kepercayaan diri anak. Apalagi jika anak-anak mendapatkan dukungan penuh dari orang tua yang mendampingi mereka sampai project itu selesai.
Bahan-bahan untuk project membuat laut di botol ala Ety Abdoel |
Perhatikan hal ini saat menyusun project dengan anak
Saat merencanakan project apa yang akan diberikan untuk anak-anaknya, blogger Solo ini selalu memperhatikan hal-hal di bawah ini. Tak lain, supaya anak-anak tidaklah merasa bosan, malas atau malah tidak bersemangat.
1. Memfasilitasi kegiatan project anak. Ya iyalah buibu sekalian, kalau anaknya masih SD, masa iya disuruh sediakan sendiri cat air, kertas dan lain sebagainya? Saat menyusun langkah-langkah untuk project-nya, mbak Ety selalu bisa mengimprovisasi bahan dan alat yang ada di rumah. Jadi, nggak melulu semuanya harus beli baru.
2. Mempersiapkan segala bahan dan alat terlebih dahulu. Ini sih untuk menghindari yang namanya lari ke sana ke mari untuk sekedar mencari gunting atau mengambil air. Menghemat waktu bukan?
3. Selalu memperhatikan tingkat kesulitan project sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Jangan memaksakan project setara anak SMP pada anak SD kelas 2. Alih-alih, malah malas-malas yang kita dapatkan nanti.
4. Apresiasi hasil karya anak kita dengan kalimat-kalimat positif yang bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka. Meskipun misalnya hasil akhirnya gagal atau tidaklah bagus, setidaknya beri tahu bahwa ketika merekamemutuskan untuk menyelesaikannya, itu sudah memiliki nilai yang baik di mata orang tua.
5. Abadikan momen-momen pengerjaan project dengan kamera sehingga bisa kembali dikenang saat mereka sudah dewasa kelak.
6. Letakkan hasil karya mereka di tempat-tempat yang terlihat oleh orang lain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri si anak apapun hasilnya.
7. Orang tua hendaknya selalu menggali ide untuk terus merencanakan project lanjutan. Bisa dengan browsing di Google, pentengin Pinterest, pelototin Instagram, saling sharing dengan orang tua yang pernah melakukan project-project serupa, membaca buku, atau datang di acara-acara yang memamerkan hasil karya. Seperti contohnya, mbak Ety menghadiri Pekan Seni Anak AFC (Art For Children) di Taman Budaya, Yogyakarta, untuk sekedar mencari ide untuk project selanjutnya.
Manfaat dari meluangkan waktu dan bermain bersama anak, sangat besar. Meskipun tak banyak waktu yang bisa kita berikan tapi jika dilakukan secara serius dan kontinyue, maka hasilnya insyaAllah akan baik. Yuk, dicoba bersama saya.
Aih..poto itu mejeng... Jadi tersipu -sipu.
BalasHapussaya juga kepikiran mau buat aktifitas sama anak seperti yg ada di blognya mba Ety ah :)
BalasHapusIni nih, tulisan bermanfaat buat Mahmud yang anaknya masa prasekolah. :D
BalasHapusAku awal-awal pindah Palopo rajin banget Mba bikin project sama anak-anak. Nyontek di Instagram sih, dengan hashtag #funscience, #learntroughplay, atau #homechooling.
BalasHapusLalu baca ini aku nyadar udah lama banget nggak bikin project bikin mereka T_T. Seringnya ngasih mainan yang udah jadi, macem busy book gitu.
Bismillah, mau mulai lagi deh. Banyak banget emang manfaatnya. Dan yang perlu banget dicatat, jangan disambi ya Mba. Misal disambi chattingan sama #GengIjoek, wakakakak.
Wah seru juga ya buat project bersama anak, daripada anak pegang hp melulu main game.
BalasHapusProject bersama anakku waktu liburan biasanya cuma bikin kue bareng aja :)
Wah TipsNya seru banget ya Mbak, bisa buat panduan pas Bepergian. terimakasih sudah mau berbagi pengetahuan ya Mba Lianny :)
BalasHapuswah ProjecNya bagus banget mbak Ety, bisa di coba nih sama anak saya, agar tidak jenuh gak ada aktifitas,,,
BalasHapusAku pengin bikin project bareng anak huhuhuuh.... Anak2ku udah sibuk sendiri2, udah besar2.
BalasHapusAh, saya kayanya kudu rajin nanya-nanya sama mba Ety deh, soalnya saya termasuk yang gak kreatif euy. Jadi kepengen tau apa-apa aja sih permainan yang mengasah kreativitasnya, lumayan biar bisa praktek.
BalasHapus