Semakin maraknya tempat-tempat untuk berwisata kuliner di kota saya, Gresik, berhasil memicu keinginan saya untuk selalu mencobanya. Saya follow sebuah akun instagram khusus kuliner di Gresik yang hampir setiap hari update tempat makan baru atau menu-menu baru. Asyiknya, teman-teman mengajar saya juga suka mencoba tempat makan atau menu baru, kami sering saling share mana yang recommend dan mana yang tidak. Dan kalau memang cocok, kami biasanya coba bersama-sama sepulang mengajar.
Kalau sudah makan bareng-bareng gini, wah, seringnya malah loss control. LOL.
Efeknya, berat badan saya naik pelan-pelan. Padahal ya, pas habis lahiran Fatin kemarin, saya bahagia lho karena berat badan saya turun. Tapi sekarang, huhuhu, naik lagi. Kan aku jadi sedih pas dibilang gini, “Turun bener itu 3 kilo, tapi naikmu 4 kg.”
*Dan aku hanya bisa menangisi nasibku yang merana karena perbuatanku sendiri*
Kemudian baca beberapa tulisan salah satu blogger Surabaya yang mana dia sekarang sedang program menyehatkan badan. Namanya Dwi Puspita. Mom blogger dengan satu anak laki-laki ini, memang sedang berusaha keras menurunkan berat badan, selain ingin menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuhnya.
Baca-baca sebentar, dan saya rangkum hasilnya di sini ya. Kalau mau lebih lengkap lagi, bisa baca langsung blognya di sini.
Hanya Makan Sayur dan Buah
Dwi pernah nih, mencoba untuk makan sayur dan buah saja selama dua minggu. Kuncinya adalah semua sayur dia kukus dan nggak boleh bosan. Iyalah, makan sayur kukusan terus tiap hari mah, siapa yang nggak bosan coba? Iya kalau dikasih bumbu pecel, enak aja. Tapi kalau dimakan hanya kukusan begitu saja kaya yang Dwi lakukan, aku pun nggak yakin bakal rajin makannya.
Tapi ada hasilnya lho. Dalam dua minggu, Dwi berhasil menurunkan berat badannya dari 60 kg menjadi 57 kg! *aku hanya bisa geleng-geleng*
Ketika melakukan program diet ini, sayuran yang sering dia makan adalah wortel, tomat, brokoli, selada, sawi dan bayam. Sedangkan buah yang sering dia lahap adalah pisang dan semangka yang banyak airnya sehingga membuat dia nggak gampang lapar. Penasaran gimana cerita lengkapnya? Langsung saja baca di sini ya.
Diet Makan Bakso
Ah, Dwi ini sama seperti saya. Doyan banget sama bakso. Saya mah, bakso sama mie ayam, nggak pernah nolak *kode keras minta ditraktir kalau ketemu*. Tapi memang bakso ini gimana ya, enak banget tapi bikin cepat naik berat badan. Lha gimana, kadang di kuah bakso juga campur sama gajih. Belum lagi, kalau udah makan bakso, paling enak minumnya es degan atau es campur. Alamak... surga dunia itu sebenarnya.
Karena melihat bakso sendiri menyumbang 57 kalori bakal masuk ke dalam tubuh dan mengandung 60 % lemak dalam satu mangkoknya, Dwi akhirnya mencoba diet bakso. Caranya, ya nggak makan bakso untuk beberapa minggu *mungkin Dwi keseringan banget kali ya makan baksonya*.
Dan nggak hanya itu, Dwi juga mengimbangi dengan banyak makan sayur dan buah, mengurangi nasi, banyak minum air putih dan jalan pagi bersama suami.
Jogging Pagi
Saya pun sekarang mulai lagi jogging. Kalau dulu ada aja alasan, sekarang sudah mulai mengurangi alasan itu demi badan yang lebih fit. Begitu juga Dwi, alasan yang sama juga dia utarakan di tulisannya.
Ada beberapa aturan yang dia tetapkan sendiri supaya semangatnya tetap terjaga saat jogging:
1. Dilakukan setelah subuh
Mungkin perkara waktu, ini fleksibel untuk setiap orang. Tapi untuk Dwi, pemilihan waktu jogging setelah subuh itu karena dia merasa harus waktu itu saja. Karena setelah di atas jam 7 pagi, aktifitas dia sebagai ibu rumah tangga yang sedang merintis usaha jual beli pakaian ini, sudah mulai padat merayap.
2. 30 menit saja sudah cukup
Memang waktu setelah sholat subuh ini sangat mepet ya. Tapi tetap menjadi pilihan. Dwi berusaha untuk menyempatkan jogging, meskipun hanya 30 menit saja. Tapi jika dilakukan hampir setiap hari, hasilnya akan terlihat juga kan?
3. Dilakukan bersama suami
Nggak lain alasannya adalah supaya dia semangat terus untuk lari. Sendirian itu memang mudah bosan, kecuali kalau memang terpaksa nggak ada partner seperti saya. Kalau dengan suami, Dwi menceritakan kalau suaminya akan memotivasi dia ketika tenaganya mulai turun. Dan ini kelebihannya sih ya buat saya. Selain ada partner, hubungan dengan suami jadi lebih erat.
4. Menggunakan pakaian dan sepatu yang nyaman
Gunakan sepatu sesuai dengan jenis dan fungsinya. Kalau memang jogging, pakai sepatu khusus buat running. Kalau memang mau hiking, ya jangan pakai sepatu yang buat hang out. Kasihan kakinya, karena malah bikin mudah lecet. Sama halnya dengan pakaian. Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Bahan kaos, nggak semuanya menyerap keringat lho. Jadi, harus jeli ketika memilih pakaian untuk olah raga
5. Mendengarkan musik
Dwi lebih suka musik-musik dengan nada nge-beat untuk temani dia jogging. Saya juga. Karena tanpa disadari, musik dengan nada cepat, lebih bisa memacu semangat. Tapi nggak harus musik ya. Almarhum bapak saya dulu, ketika bersepeda lebih suka mendengarkan murottal al-Quran. Jadi ingat drama korea judulnya Hospital Ship. Pemeran utama kalau jogging, dia dengarkan irama detak jantung pasien yang didiagnosis berpenyakit sama dengan ibunya yang sudah meninggal.
Semangat diet...eh salah dink...semangat hidup sehatttt. Makasih tulisannya mbak Ria...semoga aku tetap konsisten menjalankan hidup sehat ini...
BalasHapusWaah, tipsnya bermanfaat banget mbak.. Yg paling penting dan utama memang kesehatan yaa
BalasHapusAku juga perlu menurunkan berat perut Mbak, perutku tuh yang kelihatan banget ndut. Saya lagi coba menurunkan perut dengan sering duduk tegap, habis makan jangan terlalu lama duduk apalagi langsung tidur. Trus mencoba yoga ringan
BalasHapusaduh buah dan sayurna dikukus? astaga mana saya kuat dengan gak ada rasanya, aku mah siang hanya makan pepaya saja, pagi sarapan full malam nasi sdkt
BalasHapusMbak Wik ini konsisten yak, warbiyasak emang. Dan tiap orang emang punya problem sendiri2, karna aku lagi pengen gemukin badan niiii mbak cikgu hahahaha ^^v
BalasHapusBBku turun 5kg dr awal hamil wkwk jd curcol