Seperti kebanyakan ibu-ibu rumah tangga (termasuk saya), atau bahkan para pemilik jasa kebersihan rumah berpendapat, kalau membersihkan lantai yang sudah kotor banget adalah salah satu tugas rumah tangga yang cukup berat. Saya pribadi, membersihkan kamar mandi dan menguras bak mandi itu salah satu pekerjaan rumah yang kalau-semisal-nggak-dikerjakan-malah-menyenangkan. Tapi kan nggak mungkin juga nggak dibersihkan. Horor juga lihat lantai kamar mandi yang lumutan dan licin yang bikin anak gampang terpeleset.
Jika lantai baru mengalami kotor atau staining dalam waktu yang cukup singkat semisal beberapa menit saja, mungkin proses pembersihannya nggak akan memakan waktu yang lama. Namun coba lihat lagi deh ke lantai-lantai yang berada di sudut-sudut tidak terjangkau di kamar mandi ataupun di dapur kita. Mungkin sebagian dari kita baru sadar kalau sudut-sudut itu seperti ‘menabung’ kotoran yang mungkin walaupun tidak berbahaya, tetapi tetap merusak nuansa rumah.
Oleh karena itulah banyak perusahaan-perusahaan industri kemudian berlomba-lomba untuk membuat berbagai macam cairan pembersih. Cairan yang diproduksi pun beragam, mulai dari cairan yang sekejap saja bisa mengangkat noda membandel, cairan yang memiliki bau natural dan tidak menyengat, hingga cairan kimia dengan embel-embel baik bagi kesehatan.
Namun tahu nggak sih bahwa pada dasarnya seluruh cairan kimia pembersih lantai tersebut memiliki faktor risiko tinggi yang dapat memengaruhi kesehatan kita dan keluarga? Apalagi kalau kita ini termasuk orang yang rajin banget bersihkan kamar mandi. Iyalah, namanya juga dibuat dari zat kimia. Coba saja kita simulasikan berapa banyak hasil penguapan zat kimiawi buatan yang berasal dari cairan pembersih lantai tersebut yang terhisap melalui saluran napas kita dan kemudian beredar di tubuh? Saya saja, kalau bersihkan kamar mandi selalu pakai masker penutup hidung, kalau nggak gitu, nggak kuat ini hidung. Tajam sekali bau dan asapnya.
Karena alasan inilah, saya kadang menggunakan beberapa zat alami yang bisa menjadi pengganti zat kimia untuk membersihkan noda-noda yang membandel di lantai kamar mandi.
Baca juga : Tips Memilih Pakaian Bayi yang Nyaman
Zat alami yang pertama adalah baking soda. Baking soda ini adalah salah satu zat ajaib yang bermanfaat dalam mengembalikan kecemerlangan lantai kamar mandi. Selain itu baking soda juga bisa dipakai untuk membersihkan kerak-kerak yang membandel di saluran pencucian piring. Caranya ada dua, yang pertama dengan cara menaburkan baking soda di lantai yang kotor. Cara kedua, dengan cara mencampur baking soda di air yang mendidih kemudian menyiramnya ke lantai atau saluran pencuci piring. Tapi harus hati-hati ya.
Zat alami kedua yang bisa dengan menggunakan cuka dapur. Cuka dapur merupakan salah satu zat alami yang amat populer digunakan sebagai pembersih alami di kalangan rumah tangga. Cuka dapur memiliki sifat asam yang luar biasa yang mampu mengangkat noda-noda membandel. Selain itu asam yang dihasilkan oleh cuka dapur juga diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri hingga jamur yang memang menyukai tempat lembab dan gelap. Untuk menggunakannya kita bisa mencapurkan cuka dapur rumah tangga biasa dengan air, dengan komposisi 1 banding 1.
Zat alami selanjutnya adalah garam dapur serta air perasan jus lemon. Jujur sih, saya pribadi belum pernah menggunakan kedua bahan ini sebagai pembersih rumah tangga, saya search di Google, banyak juga yang menyarankan ini. Garam digunakan karena diketahui punya efek anti bakterial hingga anti jamur. Cara menggunakannya, basahi dulu permukaan lantai yang akan dibersihkan, lalu gosokkan area tersebut dengan garam secukupnya.
Sementara air perasan serum lemon diketahui efektif dalam membersihkan lantai dengan noda membandel di atasnya. Sifatnya yang sama-sama asam seperti cuka dapurlah yang menyebabkan air perasan jeruk lemon ini mampu mengangkat noda-noda membandel. Perbedaannya dengan cuka dapur adalah kalau menggunakan perasan air lemon, kamar mandi kita akan harum beraroma jeruk lemon.
Baru tahu kalau baking soda bisa buat bersihin lantai, haha. Makasih tipsnya ya Mbak. :D
BalasHapusMerusak nat nggak ya? Takut natnya protol.
BalasHapus