Dengan bantuan Bapak, kami akhirnya memperoleh pinjaman sejumlah harga mobil penumpang pilihan kami dengan bunga yang tidak terlalu besar. Keputusan ini adalah salah satu alasan kami memantapkan hati membeli mobil, apalagi lokasi kerja suami yang yang jauh sehingga lebih banyak manfaatnya bekerja dengan menggunakan mobil, terutama ketika musim penghujan datang.
Meskipun kami memperoleh pinjaman dengan cara yang terbilang mudah, nggak serta merta juga kami akan memilih mobil dengan merk dan tipe yang bagus atau yang sedang jadi tren kala itu. Yang kami pikirkan pertama kali adalah banyaknya cicilan yang harus kami bayarkan tiap bulan dan lama cicilannya. Untunglah, kami dapatkan mobil dengan spesifikasi mendekati yang kami inginkan meskipun bukan dari merk yang terkenal.
Baca juga : City Car untuk Naik ke Tanjakan Tajam. Mampukah?
Mengambil keputusan untuk membeli kendaraan roda empat, memang harus dipikirkan dengan cermat. Ini sangat berhubungan sekali dengan kondisi keuangan kita sehari-hari karena biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan dan penggunaan kendaraan ini nggak sedikit. Seorang teman di tempat saya mengajar, malah rela menjual mobil yang sudah dia cicil dengan susah payah selama lima tahun dan memilih untuk membeli rumah baru dengan cara kredit. Saat kami makan bakso bareng, dia bilang kalau pengeluaran lewat mobil ini jadi membuat dompet dia dan suaminya jebol. Susah membendung keinginan untuk nggak jalan-jalan kalau lihat mobil nganggur di garasi. Sambil menyeruput es degan dia bilang, “Alah, ada ojol kalau memang ingin jalan-jalan ke Surabaya. Ada rental mobil kalau ingin menginap di Malang. Karena mengeluarkan uang untuk sewa-sewa itulah, malah bikin mikir untuk menunda jalan-jalan dan serius buat nabung.”
Itu salah seorang teman yang memang sudah teguh untuk menabung demi mengalihkan bentuk investasi. Berbeda lagi dengan teman SMP saya yang tinggal di area dengan jalan yang nggak terlalu lebar. Ada keinginan dia dan suaminya untuk beli mobil penumpang dengan ukuran yang besar karena suaminya tipe-tipe suka offroad. Masalah utamanya adalah mereka masih tinggal dengan orang tua, yang rumah orang tuanya itu berada di pemukiman yang jalannya nggak terlalu lebar. Kalau dilewati mobil jenis city car, nggak susah. Tapi susah kalau dilewati mobil dengan body yang besar, akan makan banyak tempat dan susah untuk masuk garasi. Mau nggak mau, ya dia harus merelakan keinginan untuk membeli mobil ukuran besar dan rela membeli mobil jenis city car. Kata dia, “lebih baik ada city car daripada nggak. Susah kalau kemana-mana bawa dua anak masih balita semua.”
Memilih mobil juga harus memikirkan jumlah anggota keluarga. Lha kalau memang jumlah anggota keluarga hanya sedikit, nggak perlu lah menuruti keinginan membeli mobil yang bisa menampung lebih dari empat orang. Kecuali, keuangan kalian berlebih lho ya. Tapi beda kepala, kadang beda keputusan sih. Seorang teman yang lain pernah menyampaikan alasan ketika saya bertanya kenapa dia tetap memilih mobil jenis city car padahal dalam satu rumah, selain dia dan tiga anggota keluarga lainnya, ada ibunya juga. “Ibu tipe orang rumahan, jarang mau diajak jalan-jalan. Kalaupun mau, masih muat kok pakai city car. Toh anak-anakku masih kecil-kecil. Itulah kenapa suamiku pilih yang bagasinya luas,” begitu kira-kira jawabannya ketika itu.
Membeli mobil sebenarnya bukan keputusan yang mudah karena banyaknya pertimbangan. Harus hati-hati karena uang yang dikeluarkan nggak sedikit, dan makin bertambah jumlahnya jika akan membeli mobil dengan cara kredit. Maka bijak-bijaklah untuk mengambil keputusan, bukan hanya sekedar menuruti keinginan saja.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^