Saya termasuk pribadi yang pelupa, terutama pada detail-detail berupa angka. Itulah mengapa, saya mempermudah hidup dengan melakukan pencatatan. Apapun. Dan salah satu yang sekarang rutin saya lakukan setiap hari adalah mencatat keluar masuk uang di dompet dan tabungan, sebagai salah satu cara mengatur keuangan pribadi dan keluarga.
Selama beberapa tahun, saya menggunakan satu aplikasi pencatat keuangan. Tapi lama-lama, saya kok sulit mendeteksi keberadaan bocor halus dari catatan-catatan saya itu. Akhirnya saya memutuskan untuk back to the jungle alias meng-uninstall aplikasi di ponsel dan menggunakan buku dan bolpoin untuk mencatat keuangan. Dan saya ternyata lebih nyaman dengan cara seperti ini karena saya bisa lebih detail memberikan keterangan-keterangan di setiap transaksi yang sudah terjadi.
UP GRADE ILMU MENGATUR KEUANGAN
Namanya ilmu, harus selalu di up grade bukan? Termasuk ilmu untuk mengatur keuangan. Meskipun saya sudah nyaman dengan cara mengatur keuangan secara manual seperti itu, tapi saya butuh sesuatu yang lebih. Salah satunya adalah berinvestasi.
Hari Sabtu, 14 Desember 2019 kemarin, saya diundang untuk menghadiri talkshow bertajuk Funancial #YangKamuMau. Acara bertema 'Financial Tips to Transform Your Hobby Into a Bussiness' ini menarik karena membeberkan banyak materi bermanfaat. Seperti cara mengatur keuangan, mempersiapkan diri untuk membuka bisnis pribadi, sampai dengan dasar-dasar berinvestasi.
Para peserta dari Indonesia Female Blogger :D |
Saya sebagai salah satu perwakilan dari Indonesia Female Blogger , merasa beruntung sekali datang ke acara yang diselenggarakan oleh Home Credit. Dipa Andika (CEO Hahaha Corp.) dan Christie Erin (Co-founder Basha Market) sebagai pemateri, sangat kompeten di bidangnya. Mereka membuat acara yang berlangsung selama tiga jam ini seperti mengalir begitu saja dan malah butuh waktu tambahan saking serunya.
Baca juga :
Saat ini, ada banyak barang yang kita butuhkan seiring dengan aktifitas-aktifitas yang kita lakukan. Sedangkan untuk memiliki barang-barang impian, dibutuhkan effort yang besar. Namanya juga barang impian, kita kan maunya juga yang sesuai dengan apa yang ada di dalam fikiran kita bukan?
Home Credit membantu mewujudkan keinginan kita memiliki barang-barang impian. Home Credit sebagai penyedia pembiayaan di toko secara langsung, membantu kita semua membeli produk-produk dengan berbagai macam jenis dan spesifikasinya. Melalui pembiayaan non-tunai, Home Credit akan membantu kita untuk memiliki alat-alat rumah tangga, alat-alat elektronik, dan furniture.
Selain itu, Home Credit juga menyediakan pembiayaan multiguna. Pembiayaan jenis ini bisa digunakan oleh pelanggan setiap Home Credit saat akan membangun rumah, saat bingung memikirkan biaya pendidikan anak, atau saat ingin berlibur.
Di Boncafe, Gubeng, Surabaya, Dipa dan Erin memberikan kolaborasi yang baik saat menyampaikan materi tentang mengatur keuangan. Dipa lebih menonjolkan pengaturan keuangan yang dimulai dari diri sendiri dahulu, sedangkan Erin lebih menekankan pengaturan biaya-biaya saat sudah menjalankan sebuah bisnis.
Ada beberapa cara mengatur keuangan baik secara pribadi maupun bisnis, yang saya rangkum dari apa yang mereka sampaikan. Apa saja? Lanjut baca yuk!
Sebagai pemilik Hahaha Corp. yang menaungi para stand-up komedian, Dipa mengajarkan kepada kami bahwa mencatat keuangan itu sangat sangat sangat penting dan nggak bisa ditunda-tunda lagi. Bahkan Dipa mengatakan bahwa dasar supaya melek finansial adalah kemauan dalam mencatat keuangan. Lakukan sesegera mungkin setelah bertransaksi, bahkan untuk transaksi dalam nominal kecil sekalipun.
Mencatat keuangan ini, bisa kita lakukan di buku tulis, dengan bantuan aplikasi, ataupun di Excel. Kalau kita sudah disiplin mencatat keuangan sebagai salah satu cara mengatur keuangan, nggak akan lagi ada kejadian ‘melongo di tengah bulan’ karena menyadari uang kita sudah habis dan nggak tahu kemana muaranya.
Mencatat keuangan itu, nggak hanya kegiatan mencatat saja. Ada beberapa kegiatan di dalamnya, seperti:
Latte factors adalah pengeluaran-pengeluaran yang terlihat kecil, tapi kita lakukan berulang-ulang. Misalkan saja menarik dana melalui mesin ATM untuk bank yang berbeda, hanya karena kita malas antri. Atau, kebiasaan membeli minum kopi, padahal di kantor sudah disediakan mesin pembuat kopi.
Dan latte factors inilah yang biasa kita sebut dengan bocor halus. Dan orang Indonesia nih, bocor halusnya bisa sampai 900.000 rupiah setiap bulannya. Wah, wah, jumlah segitu bisa dijadikan tambahan untuk berinvestasi lho.
Buatlah rencana anggaran setiap bulan, mulai dari jumlah investasi, hutang, dana darurat, dana untuk kepentingan pribadi, dan pengeluaran rutin. Membuat rencana anggaran ini berguna sekali, supaya pengeluaran kita nggak lagi besar pasak daripada tiang. Karena setiap bulan, kita sudah membuat pos-pos tersendiri.
Tips dari Dipa adalah, buatlah rekening yang banyak di bank yang memberikan penawaran pembiayaan administrasi yang rendah di setiap bulannya. Dengan begitu, kita bisa dengan disiplin memperlakukan uang yang ada di dalam rekening sesuai dengan tujuannya masing-masing.
Pembagiannya bisa kalian lihat di gambar di bawah ini ya.
Untuk mengetahui berapa dana darurat yang kita sisihkan setiap bulan, yaitu dengan melihat berapa kepala yang menjadi tanggungan kita. Cara menghitungnya adalah, dengan melihat jumlah pengeluaran rutin kita setiap bulannya.
Untuk dana darurat bagi yang masih single atau sudah menikah tapi belum memiliki anak, jumlahnya adalah 3 x pengeluaran rutin. Untuk yang sudah memiliki istri dan dua orang anak, jumlahnya adalah 6 x pengeluaran rutin. Sedangkan untuk kepala keluarga yang memiliki tanggungan istri dan tiga orang anak, jumlahnya adalah 9-12 x pengeluaran rutin.
Untuk dana darurat ini, saya terlewat. Saya pikir, dana darurat bisa diambil dari uang tabungan. Padahal itu salah. Untung saja, melalui talk show tentang cara mengatur keuangan ini, saya jadi mengerti pentingnya menyediakan dana darurat setiap bulan.
Iya benar. Investasi itu di awal bulan, bukan di akhir bulan. Investasi itu diambilkan dulu dananya di awal bulan, bukan menunggu berinvestasi kalau ada sisa uang di akhir bulan.
Dengan melakukan cara ini, kita nggak akan menunda-nunda lagi berinvestasi karena setiap bulan kita sudah memiliki alokasi dananya. Nggak lagi itu ada cerita kalian ingin berinvestasi, tapi selalu koar-koar kalau uang kalian nggak cukup.
Membeli barang saat sedang promo atau sedang diskon, memang diperbolehkan. Yang harus dicegah itu adalah ketika ada promo, kita akan membeli barang lebih banyak daripada sebelumnya. Untuk menghindari kalap mata saat ada promo atau diskon adalah, membuat rencana akan membeli apa saja. Hal ini tentu saja mencegah kita untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu kita butuhkan. Oh iya, ada tips khusus mengatur keuangan saat sedang banyak diskon. Bermanfaat kok!
.
.
Demikian cara mengatur keuangan supaya kita bisa berinvetasi setiap bulannya. Kalian sudah melakuan yang mana saja? Share yuk cara kalian mengatur keuangan di kolom komentar ya. Kita belajar barsama sekarang!
Baca juga :
- Cara Mudah Mengatur Keuangan sebelum Berinvestasi
- Tips Mengatur Keuangan untuk Pemula
- Tips Menggunakan Uang Bonus dengan Tepat
Home Credit Membantu Pembiayaan Non-Tunai Secara Langsung
Saat ini, ada banyak barang yang kita butuhkan seiring dengan aktifitas-aktifitas yang kita lakukan. Sedangkan untuk memiliki barang-barang impian, dibutuhkan effort yang besar. Namanya juga barang impian, kita kan maunya juga yang sesuai dengan apa yang ada di dalam fikiran kita bukan?
Home Credit membantu mewujudkan keinginan kita memiliki barang-barang impian. Home Credit sebagai penyedia pembiayaan di toko secara langsung, membantu kita semua membeli produk-produk dengan berbagai macam jenis dan spesifikasinya. Melalui pembiayaan non-tunai, Home Credit akan membantu kita untuk memiliki alat-alat rumah tangga, alat-alat elektronik, dan furniture.
Selain itu, Home Credit juga menyediakan pembiayaan multiguna. Pembiayaan jenis ini bisa digunakan oleh pelanggan setiap Home Credit saat akan membangun rumah, saat bingung memikirkan biaya pendidikan anak, atau saat ingin berlibur.
CARA MENGATUR KEUANGAN PRIBADI DAN BISNIS
Di Boncafe, Gubeng, Surabaya, Dipa dan Erin memberikan kolaborasi yang baik saat menyampaikan materi tentang mengatur keuangan. Dipa lebih menonjolkan pengaturan keuangan yang dimulai dari diri sendiri dahulu, sedangkan Erin lebih menekankan pengaturan biaya-biaya saat sudah menjalankan sebuah bisnis.
Dari kiri : Dipa dan Erin sebagai pemateri. Juga MC kocak, Ardit. |
Ada beberapa cara mengatur keuangan baik secara pribadi maupun bisnis, yang saya rangkum dari apa yang mereka sampaikan. Apa saja? Lanjut baca yuk!
Mencatat Keuangan Serinci Mungkin
Sebagai pemilik Hahaha Corp. yang menaungi para stand-up komedian, Dipa mengajarkan kepada kami bahwa mencatat keuangan itu sangat sangat sangat penting dan nggak bisa ditunda-tunda lagi. Bahkan Dipa mengatakan bahwa dasar supaya melek finansial adalah kemauan dalam mencatat keuangan. Lakukan sesegera mungkin setelah bertransaksi, bahkan untuk transaksi dalam nominal kecil sekalipun.
Mencatat keuangan ini, bisa kita lakukan di buku tulis, dengan bantuan aplikasi, ataupun di Excel. Kalau kita sudah disiplin mencatat keuangan sebagai salah satu cara mengatur keuangan, nggak akan lagi ada kejadian ‘melongo di tengah bulan’ karena menyadari uang kita sudah habis dan nggak tahu kemana muaranya.
Mencatat keuangan itu, nggak hanya kegiatan mencatat saja. Ada beberapa kegiatan di dalamnya, seperti:
- Memisahkan rekening pribadi, keluarga dan pekerjaan. Jangan dicampur, karena akan menyulitkan pencatatan keluar masuknya dana.
- Mencatat keuangan dengan rinci. Lagi-lagi, lakukan pencatatan secara terpisah yaitu pencatatan keluar-masuknya uang milik pribadi dan pekerjaan.
- Mendokumentasikan bukti transaksi. Seperti kwitansi, bukti potong pajak, struk belanja, invoice, dll. Sebisa mungkin dikumpulkan jadi satu untuk beberapa tahun ke depan. Bahkan kalau bisa, dokumentasikan bukti transaksi ini dalam bentuk hard copy maupun soft copy.
- Membuat reporting. Reporting untuk keuangan pribadi dan keluarga, bentuknya bisa sederhana saja. Seperti berapa pengeluaran setiap bulan, berapa sisa uangnya, dll. Sedangkan untuk membuat report bisnis, bisa dilakukan berjangka. Misalkan saja report harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Dari sini, akan terlihat ada di bulan manakah hasil penjualan kita yang bagus, dan mana yang mendekati rugi.
Hati-Hati Dengan Latte Factors
Latte factors adalah pengeluaran-pengeluaran yang terlihat kecil, tapi kita lakukan berulang-ulang. Misalkan saja menarik dana melalui mesin ATM untuk bank yang berbeda, hanya karena kita malas antri. Atau, kebiasaan membeli minum kopi, padahal di kantor sudah disediakan mesin pembuat kopi.
Dan latte factors inilah yang biasa kita sebut dengan bocor halus. Dan orang Indonesia nih, bocor halusnya bisa sampai 900.000 rupiah setiap bulannya. Wah, wah, jumlah segitu bisa dijadikan tambahan untuk berinvestasi lho.
Ada banyak games seru juga sebelum acara talkshow csra mengatur keuangan dimulai |
Hitung Anggaran Setiap Bulan
Buatlah rencana anggaran setiap bulan, mulai dari jumlah investasi, hutang, dana darurat, dana untuk kepentingan pribadi, dan pengeluaran rutin. Membuat rencana anggaran ini berguna sekali, supaya pengeluaran kita nggak lagi besar pasak daripada tiang. Karena setiap bulan, kita sudah membuat pos-pos tersendiri.
Tips dari Dipa adalah, buatlah rekening yang banyak di bank yang memberikan penawaran pembiayaan administrasi yang rendah di setiap bulannya. Dengan begitu, kita bisa dengan disiplin memperlakukan uang yang ada di dalam rekening sesuai dengan tujuannya masing-masing.
Pembagiannya bisa kalian lihat di gambar di bawah ini ya.
Siapkan Dana Darurat
Untuk mengetahui berapa dana darurat yang kita sisihkan setiap bulan, yaitu dengan melihat berapa kepala yang menjadi tanggungan kita. Cara menghitungnya adalah, dengan melihat jumlah pengeluaran rutin kita setiap bulannya.
Untuk dana darurat bagi yang masih single atau sudah menikah tapi belum memiliki anak, jumlahnya adalah 3 x pengeluaran rutin. Untuk yang sudah memiliki istri dan dua orang anak, jumlahnya adalah 6 x pengeluaran rutin. Sedangkan untuk kepala keluarga yang memiliki tanggungan istri dan tiga orang anak, jumlahnya adalah 9-12 x pengeluaran rutin.
Untuk dana darurat ini, saya terlewat. Saya pikir, dana darurat bisa diambil dari uang tabungan. Padahal itu salah. Untung saja, melalui talk show tentang cara mengatur keuangan ini, saya jadi mengerti pentingnya menyediakan dana darurat setiap bulan.
Investasi Dulu, Kemudian Pakai Uangnya
Iya benar. Investasi itu di awal bulan, bukan di akhir bulan. Investasi itu diambilkan dulu dananya di awal bulan, bukan menunggu berinvestasi kalau ada sisa uang di akhir bulan.
Dengan melakukan cara ini, kita nggak akan menunda-nunda lagi berinvestasi karena setiap bulan kita sudah memiliki alokasi dananya. Nggak lagi itu ada cerita kalian ingin berinvestasi, tapi selalu koar-koar kalau uang kalian nggak cukup.
Hati-Hati Dengan Promo dan Diskon
Membeli barang saat sedang promo atau sedang diskon, memang diperbolehkan. Yang harus dicegah itu adalah ketika ada promo, kita akan membeli barang lebih banyak daripada sebelumnya. Untuk menghindari kalap mata saat ada promo atau diskon adalah, membuat rencana akan membeli apa saja. Hal ini tentu saja mencegah kita untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu kita butuhkan. Oh iya, ada tips khusus mengatur keuangan saat sedang banyak diskon. Bermanfaat kok!
.
.
Demikian cara mengatur keuangan supaya kita bisa berinvetasi setiap bulannya. Kalian sudah melakuan yang mana saja? Share yuk cara kalian mengatur keuangan di kolom komentar ya. Kita belajar barsama sekarang!
Hitung anggaran setiap bulan penting banget, apalagi buat anak kos kayak aku. Setelah denger penjelasan Kak Dipa, bahkan Latte Factors harus diperhatikan. Sekarang aku harus berbenah.
BalasHapusAyo berbenah, Nggi.. akupun mulai perhatikan latte factor setelah dapat ilmunya kmrn
Hapusmemisahkan rekening ini masih belum sepenuhnya bisa aku jalankan. masih rada amburadul ternyata manajemen keuanganku. semoga setelah ini bisa konsisten
BalasHapusMemisahkan rekening penting padahal ya, mbak. Ayo mulai berbenah lagi keuangan kita.
Hapusdasar supaya melek finansial adalah kemauan dalam mencatat keuangan
BalasHapusIni nampol buat Saya yang malas ini huhuhu
Akupun belum bagus2 amat catat keuanganku, mbak. Baru belajar konsisten 3 bulan ini.
HapusKeren, Mbak Ria.
HapusButuh tekad yang kuat saya ini
bocor alusnya 900rb, alamaaak ... saking alusnya kali ya sampe gak brasa hihihihi *trusdikeplak* :)))
BalasHapustfs tips2nya cikguuu
Bocor alusnya kebangetan yak jumlahnya? Hahaha.. mungkin, jumlah bocor alus itu ya, sesuai dengan pemasukan tiap bulan ya
HapusAku akhir2 ini udah nerapin perhitungan detail di excel mbak. Terinci semua dana pengeluaran wajib brp, jajan brp, nabung brp. Yg darurat ini takira ambil dari tabungan tapi bener jg lama2 krasa kalo tabungan abis. Ternyata disisihkan sendiri toh.
BalasHapusSama pengeluaran2 kecil yg bikin bocor alus ini kdg aku lupa buat apa. Kitanya yg kudu disiplin ya.
Sama.. awalnya aku kira dana darurat itu ya dari tabungan. Ternyata ngga, ada itungannya sendiri
Hapusmendokumentasikan bukti transaksi ini nih yang aku kurang rajin. Males banget simpen kertas kertas soalnya wkwk.
BalasHapusIya ya, akupun gitu. Baru rajin 3 bulanan ini simpan2 kertas sama struk. Biae ngerti keluarnya uang kemana ajah
Hapusaku udah mulai catet nih mbak pengeluaran dan pemasukan, walaupun kadang lupa. thanks for sharing mbak :)
BalasHapusSama-sama..
HapusSemoga kita makin disiplin ya..
Yg receh emang keliatan remeh tapi kalo dikumpulin segununggg. Ga kerasa banget. Musti tekun nyatet2
BalasHapusRecehan ini lho, yang sering kita lupa nyatat. Terus keseringan pula. Akhirnya jadi numpuk2 uang yg keluar
HapusSekarang aku udah mulai rajin nyatet pengeluaran mbak dan nggak jajan kopi lagi. Kalau dihitung-hitung pengeluaran kopiku besar nih tiap bulan
BalasHapusResiko orang suka kopi ya, mbak..
HapusSuka banget ada event bermanfaat begini. Aku jd terbuka untuk merubah gaya hidup njajan ku.Biar bs goal secara financial
BalasHapusSemoga setelah ikut acara ini, kita melek finansial semua ya, mbak
Hapusbener banget musti hati2 dengan diskon kadang harganya juga sebenernya segitu cuman di naikkin trus seolah2 di sale deh ..
BalasHapusJebakan betmen ya gini ini namanya hahaha
HapusSelama ini aku gak pernah kepikiran membuat catatan keuangan Mbak. Pas duit banyak, seneng nulisnya, tapi gak tega pas lihat saldonya nipis. Koyok gak ikhlas gitu.. Duwikku nandi kabeh ya? 😁
BalasHapusHahahaha. Podo mbak.
HapusPas duitnya mepeeettt, trus bertanya ke diri sendiri kemana mereka lari
Sayaa! sering impulsif dan kepengennya macam macam, menyenangkan hati anak anak..
BalasHapuspadahal aku kan harusnya menyenangkan anak anak justru dengan memberikan mereka "keamanan finansial"
ke depannya akan jauuuuh menenteramkan hati kalau biasa hidup hemat
Bener bunda..
HapusMengamankan finansial buat masa depan anak ya. Aku udah kepikiran dr jaman hamil anak pertama. Tapi realisasinya nggak semulus rencana, meskipun sudah disisihkan tiap bulan
"Mumpung ada diskon" adalah kata yang harus dienyahkan! Hush!
BalasHapusWkwkkww.. bener ini. Hempaskan saja kalimat itu!
HapusAku baru bisa berinvestasi dan waspada terhadap promo, Ria. Yang belum bisa kukerjakan adalah memisahkan pengeluaran rutin dengan pengeluaran kesenangan pribadi. Sebab menurutku, kesenangan pribadiku itu rutin :'(
BalasHapusNah iya. Aku bingung soal ini ya mbak. Pengeluaran rutinku itu, ya apa2 yg aku suka. Jd kaya ngga bisa dipisahkan
HapusMencatat keuangan ini kadang lupa, kadang karena udah kebanyakan yg lupa jadi males. Kudu dibiasain lagi nih yak
BalasHapusMemang harus mau meluangkan waktu setiap hari sih buat urusan catat mencatat ini
HapusEmg basic dari segala basic adalah mencatat ya mba, hal simple yang kadang bikin mager berat hehehe tp harus dilaksanakan nih
BalasHapusDan mencatat itu butuh waktu luang. 10 menit ajah udah sangat cukup, asal dilakukan tiap hari.
HapusNgomonging promo dan diskon tiap orang pasti ngerasa, oh ya gue juga pernah kalap. Apalagi kalo akhir tahun kayak gini ya kak. Bersyukur acara kemarin menyadarkan kita semua betapa pentingnya mengelola uang dari mulai mencatat pengeluaran terkecil. Jd semangat berbisnis jadinya..
BalasHapusAyo Cory, buka bisnis yang beda di Gresik. Dimulai dari diri dulu, melek finansial
HapusHati hati dengan promo yang menjerumuskan ya mbak hehe
BalasHapusBisa sesat nanti soal keuangan . Semangat semangat
Promo ini serba bikin habisin uang hahaha
HapusAku udah ngerasain banget akibat dari ga mengontrol pengeluaran bulanan ini. Jadi minjem terus setiap akhir bulan, karena uang habis ga jelas. Setelah dicatat baru deh ketahuan, latte factor ku banyaaak. Hahaha, ketahuan deh suka jajan. Sekarang aku kapok mbak, dan berusaha lebih hemat. Daripada jajan ga nentu, sekarang uangnya aku tabung.
BalasHapusKalau sampai berhutang, itu yang bikin makin kepikiran bukan? Malah ambil jatah bulan depannya lg buat saur hutang
HapusSarat faedah bgt deh acara ini.
BalasHapusPembicara dan host nya keren buanget!
Moga2 ada kesempatan ikut workshop ini lagi yaaa
Hostnya yg ndagel, jadi nggak kerasa juga udah 3 jam mereka ngomong
Hapusbaru aja aku kena racun diskon harbolnas wkwkwk. adudu ampun deh. mau bertobat ga lagi2 tergoda diskonan :D
BalasHapusHarbolnas ini.. bikin mata melek. Tapi pas duit habis, merem2 sebel haha
HapusKeren banget ya mbak acaranya, kita jadi lebih aware financial goals dimasa depan
BalasHapusIya bener. Aware lah kita jadinya ya. Krn dr sekarang udah ditata bagus
HapusBener bgt sih rekening pribadi dan bsnis perlu dipisah gitu biar ga campur aduk
BalasHapusSupaya ngga nyomot2an dananya kalau pas ada yg penting
HapusMenjadi manager keuangan RT, memang harus pandai mengatur keuangan pribadi ya mbak. Apalagi kalau berangan-anagan ingin membuka bisnis
BalasHapusMenjadi ibu RT sesungguhnta tempaan kita untuk belajar tentang apapun. Termasuk mengelola keuangan. Bukankah gitu, bu?
HapusHaloo Mamaak..
BalasHapusLama ga mampir akutu kesinii, apa kabar?
Moga sehat selalu ya.
Btw, dateng2 langsung disuguhiin cara mengatur keuangan, makjleb dah.
Nah bagian promo itu kadang mata dah auto yaa hahhaa, tapi ku masih bisa menahan hawa nafsu, palingan kalo emang barang itu dibutuhkan banget.
Aku juga ikutan acara ini yang di Bandung mba karena ngerasa atur keuanganku masih kacau. Habis acara ini langsung dapet pencerahan, dari mulai ngurangin jajan latte factors, siapin dana darurat dan mau mulai bikin catatan keuangan hehe
BalasHapusMakasihbya zuh udah diingetin. 2 bulan ini aku stop mencatat keuanhan, gara2 lupa terus ketetusan.. Sedih banget rasanya. Penting banget memisahkan rekening antara uang pribadi sama uang bisnis,ini udah aku lakuin beberapa bulan yang lalu. Dulunya aku jadiin satu, pas tau ada yang miss... Akhirnya aku pisahin, biar sehat keuangannya xixi
BalasHapusKayaknya aku banyak khilaf di latte factor ini, mba. Soalnya sedikit sedikit eh malah bocor alus. Nah kayak gini nih yang ga kita sadari
BalasHapusKalau pencatatan keuangannya rapi bisa ketahuan ya 'bocornya' di mana... Bisa dievaluasi, supaya enggak bocor lagi... Tapi justru yang paling susah itu menahan godaannya, huhuhu...
BalasHapusResolusiku nih di tahun 2020, keuangan harus tersusun dan tercatat secara rapi. Membuang latte factor yang sering kuanggap enteng, atau suka menggampangkan sesuatu. Ah, gpp cuma 5rb ini, dll.
BalasHapusAku udah ada niat ya mau catat2 pengeluaran gitu. Tapi kurang istiqomah, hahaha. Tapi pas lagi jadi pengurus keuangan yang bukan uang sendiri, aku bisa rinci nulis ini itunya. Semoga tahun depan gak malas lagi
BalasHapusMemang tantangan banget yaaaa untuk disiplin mencatat anggaran pemasukan dan pengeluaran tiap bulannya. Tapi emang kudu dipaksain agar paham di mana aja selama ini letak bocornya keuangan kita ya mbak :D
BalasHapusSeru banget ngobrolin keuangan gtu bisa dapat insight baru gmn cara mengelola keuangan ya
Jadi ibu itu emang kudu pintar financial ya. Belajar yg bener kayak gini biar ngelola keuangan jadi fun.
BalasHapusSecara gw boncoss terus mak huhu
Keren ya acara ini. Bikin kita jadi ingat dosa-dosa penyebab bocornya keuangan pribadi. Jadinya memotivasi kita untuk lebih bijak ngatur keuangan.
BalasHapusMemisahkan rekening itu yang belum saya lakukan. Masih campur-campur dengan aneka pengeluaran dan pemasukan. Boleh juga nih dicoba, mau coba bikin rekening buat tahu pemasukan dari ngeblog ah...meskipun baru dikit..hihi...
BalasHapussaya masih kesulitan mengelola keuangan, jawaban jujur lho ini.
BalasHapusKadang sebenarnya karena malas hehehe....
Gegara ini saya jd paham ternyata investasi itu bukan perhitungan di akhir toh. Pantesan investasi saya segitu2 ajah gak banyak2. Kapan financial goals tercapai kalau caranya salah
BalasHapusItu dia, ternyata habit tidak mencatat berbagai pengeluaran itu menjadi biang kekacauan ya dalam manajemen keuangan. Hal inilah yang masih terus terjadi pada banyak orang, termasuk diriku juga. Emang harus tertib administrasi ya mulai dari pengeluaran kecil-kecil hingga yang besar gitu.
BalasHapusMemang mengatur keuangan pribadi itu penting banget ya, terkadang tanpa sadar suka boros dengan membeli hal - hal yang dianggap kecil
BalasHapusKalau soal mencatat, jujur sih aku ga konsisten, tapi pernah menjajal konsisten sampai 4 bulanan dan sudah ngeh kisarannya
BalasHapusJadi semacam sudah di otak kisaran pendapatan dan pengeluaran, yang mau diistiqomahin sekarang adalah : mengurangi jajan yang bikin bocor halus, seperti ngemil jam 1 malam via Ojol hahaha
Ngeh banget sama diri sendiri, di bagian ini tu kecil2 tapi klo dijumlah wow banget, yang kadang2 padahal sebenernya udah kenyang, cuma laper mata aja dan nimbun lemak
Sama konsisten jumlah investasi, kadang suka dikurang2in dengan perasaan "takut afa keperkuan mendadak akhir bulan" padahal ujunh2nya kebawa jajan lagi hahaha
Ku gak ada hutang karena memang ini prinsip yg dipegang bersama suami sebelum menikah. Jadi klo mau beli apa2 ya ngumpulin uangnya dulu.
BalasHapusTapiiii PRnya adalah aku ngelakuin latte factor hehehee. Bad habit yg kudu dihembas tahun depan. Makasih ilmunya nih Mak.
dasarnya aku emang males yaa.. tahun 2017 udah tuh aku berusaha mencatat semuanya di uku, eh lupa, eh ntar ntar aja, akhre bbar
BalasHapusterus coba di excell.. males buka leptopnya wkwkkw
Mencatat keuangan apalagi pengeluaran belanja harian itu kayak sepele dan menghabiskan banyak waktu, tapi klo dipikir manfaatnya besar buat keuangan kedepan
BalasHapusBener banget ya,Mba.. mengatur keuangan bukan berarti tidak bisa hepi2 melakukan hal yg kita senangi. Bahkan malah bisa setelah diraur dengan baik.
BalasHapusseruuu bangeeeet. Emak2 melek financial. Kalau dikumpulin bareng gini, belajarnya bareng jadi seneng dan bisa saling ngingetin ilmunya ya kl lupa..
BalasHapus