Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

[Satu] Proses Kreatif Dalam Menulis Artikel Di Blog Mama Arkananta

| on
Minggu, Desember 27, 2020
Proses Kreatif Menulis Blog


Saat menulis di blog, saya selalu menanamkan pada diri bahwa tulisan yang saya tuang harus saya garap dengan serius. Kalau kalian pembaca setia Mama Arkananta, pasti kalian sudah paham betul, bahwa hampir tidak ada tulisan saya yang panjangnya kurang dari 500 kata. Karena bagi saya, 500 kata itu jumlah yang masih kurang untuk menuangkan apa yang ada di dalam otak.

Memang iya, saya suka menulis panjang. Baik menulis di blog yang seputar opini, atau saat menulis fiksi. Itulah kenapa, saat 2013 lalu saya ikut dalam sebuah komunitas menulis pendek berupa flash fiction, saya menyerah di tengah-tengah. Hahaha ... Karena di peraturan pertama dari mereka, tulisan fiksi yang disetor panjangnya tidak boleh lebih dari 250 kata.

Untuk menghasilkan tulisan panjang ini, ada proses kreatif dibalik itu semua. Saya share saja ya di sini. Silakan diintip, dibaca atau boleh kok untuk disontek. Check this out, Beib!


Menemukan Tema Yang Sesuai Dengan Niche Blog


Mama Arkananta adalah blog palugada alias blog gado-gado. Meskipun begitu, tidak serta merta saya menulis banyak tema supaya tulisan saya jadi banyak. Ini malah membuat saya menjadi tidak fokus dalam mengembangkan blog. Keputusan saya adalah membuat tulisan yang sesuai dengan niche-niche yang sudah saya pilih dan saya kuasai.

Karena hanya ada beberapa niche yang saya tekuni untuk menulis di blog, seringkali tema-tema yang saya pilih itu tanpa sengaja memiliki niche yang saling berhubungan. Atau, sering juga saya menghubungkan beberapa niche dalam satu tema tulisan. Misalkan saja tulisan tentang review salah satu drama Korea. Dalam review itu, selain mengulas sedikit tentang drama tersebut, saya juga menulis dari sudut pandang parenting yang saya dapatkan setelah menonton drama ini.

Lalu untuk tulisan berbayar bagaimana?

Alhamdulillah, sejauh ini tawaran menulis untuk saya banyak yang niche-nya sesuai dengan yang ada di dalam blog Mama Arkananta. Sehingga untuk mencari tema tulisannya, tidak perlu memikirkan terlalu berat akan menulis apa nantinya.

Ada satu kalimat yang selalu saya gunakan dalam mencari tema tulisan (saya lupa ini kalimatnya siapa): Dalam menggali sebuah tema tulisan, gunakan semua indra yang kamu punya. Masukkan unsur perasaan di dalam semua indramu. Kemudian pilih yang paling menyentuh perasaanmu.


Membuat Draft Tulisan Sebelum Benar-Benar Menulis


Saat membuat draft untuk tulisan di blog, saya selalu menulisnya di kertas atau di note ponsel. Bukan karena apa, tapi karena saya ini pelupa. Saya menulisnya bukan di buku khusus draft yang saya bawa kemana-mana. Bukan. Tapi di kertas-kertas yang saya temukan ketika saya butuh, bahkan di lembaran tissue sekalipun. Itulah mengapa, selalu ada bolpoin di dalam tas saya.

Apa tidak lebih praktis di note ponsel? Kan tinggal ketik saja kalau di note ponsel.

Saya ini tipe yang mudah sekali teralihkan perhatiannya. Kalau menulis draft di note ponsel, selalu tergoda untuk membuka chat room dan media sosial. Dan lagi, ada kepuasan tersendiri saat menulis dengan menggunakan tangan, meskipun tulisan saya itu tidak bisa terbaca orang lain karena cepat-cepat menulisnya.

Dalam draft, saya menulis poin-poin secara garis besarnya dulu. Saya selalu menyebutnya dengan ‘draft besar’. Setelah ‘draft besar’ ini tertuang di kertas, biasanya saya diamkan dulu beberapa saat untuk masuk dalam tahap ‘pengendapan ide’.

Saat melalui proses ‘pengendapan ide’, biasanya akan muncul ide-ide baru yang berhubungan dengan ‘draft besar’ itu tadi. Kalau sudah begini, artinya saya sudah siap untuk memasuki tahap pengerjaan ‘draft kecil’ yang isinya lebih detail, karena nanti akan ada penggalian materi melalui searching dan diskusi.


It’s Time To Write!


Jika ‘draft kecil’ sudah siap, artinya saya sudah siap untuk menulis!

Saya bukan tipe yang sekali duduk, satu tulisan selesai. Apalagi saya ini suka menulis panjang. Itulah mengapa, saya selalu menyiapkan waktu khusus minimal dua atau tiga hari untuk mengetik satu tulisan. Akan ada beberapa kali saya berdiri untuk ambil air putih atau menyeduh kopi, makan cemilan, tiduran di lantai, atau mengecek chat room.

Saya tipe yang mudah bosan.

Tapi, saat mengalihkan kebosanan itu, saya tidak memindahkan posisi laptop dan tidak mematikan laptop. Karena ini satu-satunya pengingat bahwa jangan lama-lama untuk mengalihkan perhatian dari kebosanan saat mengetik tulisan.


Mencari Foto Yang Sesuai Dengan Tulisan Kita


Memberi foto yang cocok untuk tulisan kita itu wajib hukumnya. Jangan sekali-kali memberi foto yang tidak match dengan tulisan kalian, karena foto itu seperti menjelaskan isi tulisan secara tidak langsung.

Untuk memilih foto yang akan saya pakai di dalam tulisan, saya mengambil dari dua sumber:
  • Foto yang saya ambil sendiri
Sebisa mungkin, saya memberi foto dari jepretan saya sendiri. Tujuannya hanya satu, melatih saya dalam memotret banyak hal yang berbeda. Memang harus keluar dari zona nyaman, karena foto yang saya ambil untuk sebuah tulisan pasti akan semakin beragam temanya, sesuai dengan ragam tulisan saya.

  • Dari website penyedia foto gratisan
Kalau waktunya sudah mepet sekali, biasanya saya ambil foto melalui jalan ninja, yaitu mengambil dari website-website penyedia foto secara gratis. Salah satu website yang sering saya kunjungi adalah Pixabay. Tinggal memasukkan kata kunci yang berhubungan dengan isi tulisan, dan taraaa ... akan banyak puluhan foto yang bisa kita pilih.


Lakukan Beberapa Kali Proof Reading


Sebelum tulisan saya lempar ke publik, wajib untuk saya melakukan proof reading. Tujuannya untuk menemukan kesalahan saat menulis, seperti kesalahan dalam menulis tanda baca, penulisan sebuah kata, atau ejaan. Selain itu, saat melakukan proof reading biasanya saya berusaha menemukan kalimat-kalimat yang mungkin tidak masuk dalam logika tulisan secara keseluruhan.

Dalam satu tulisan, saya biasa melakukan dua atau tiga kali proses proof reading. Prosesnya begini:

(1) Proses proof reading yang pertama, saya berusaha untuk menemukan tanda baca dan ejaan yang salah. (2) Proof reading yang kedua, saya berusaha menemukan kalimat-kalimat yang tidak masuk dalam logika kepenulisan secara keseluruhan. Kalau saya rasa dua kali cukup, saya langsung publish. (3) Tapi kalau tulisannya panjang dan sedikit berat, saya melakukan proof reading ketiga untuk benar-benar memastikan bahwa logika kepenulisan saya sudah kokoh.

.
.

Demikian ya sebagian proses kreatif yang biasa saya lakukan untuk menghasilkan sebuah tulisan. Memang belum keseluruhan sih ya saya tulis proses kreatifnya, karena rencananya akan saya buat dalam dua tulisan saja biar tidak panjang-panjang. Bagaimana, apakah proses kreatif kalian dalam menulis di blog sama dengan saya ataukah malah berbeda? Share yuk di kolom komentar, supaya saya juga bisa baca proses kreatif kalian juga.

Bersyukur; Minggu Pertama Desember 2020

| on
Minggu, Desember 13, 2020


Saat itu sore hari, sedikit mendung dengan hawa yang sedikit dengin untuk ukuran kota Gresik yang selalu gerah dan panas. Saya, suami, dan adik saya sedang duduk di ruang keluarga. Di depan kami ada Arya dan Fatin, yang kala itu Fatin masih bayi. Sekitar tiga tahun yang lalu.

Ketika itu Bapak masih segar waras, datang dari arah dapur. Diam sejenak sambil berdiri bersandar di tembok. Sambil melihat kami bercengkerama, beliau tiba-tiba berucap begini :

Waktu itu terasa berlalu begitu cepat kan? Itulah pertanda kalau kita itu menerima banyak rezeki dari Allah. Karena hati senang terus, tidak pernah mengeluh karena kekurangan rejeki.

Setelah Bapak meninggal, saya terus mengingat-ingat perkataan beliau ini. Karena kita sering kali memang luput untuk bersyukur dan mengingat-ingat apa saja yang membuat kita bersyukur.

Kemudian ketika ditanya tentang apa saja yang membuat saya bersyukur minggu ini, saya berusaha menceritakan ke kalian apa saja daftarnya. 


Baca juga:




Selesainya Rangkaian PAS Arya


Salah satu trigger stress ibu-ibu adalah ketika masa ujian sekolah anaknya datang. Saya salah satu yang masuk di lingkup ibu-ibu itu. Karena pendidikan di Indonesia masih mengutamakan perihal pencapaian nilai baik untuk kenaikan kelas atau kelulusan sekolah, alasan ini menjadi salah satu alasan ibu-ibu (termasuk saya) 'menekan dirinya sendiri' , dengan alasan ingin mendampingi anaknya belajar supaya bisa mengikuti ujian dengan baik dan hasil yang memuaskan. 

Biasanya, sebelum masa ujian datang, saya sudah stres. Over thinking, memikirkan apa saja yang akan saya lakukan supaya masa ujian ini berlangsung dengan baik. Over thinking ini berlanjut sampai masa ujian berlangsung. Kalau masa ujian belum selesai, seolah tidur tidak bisa tenang. Berlebihan ya sepertinya, tapi memang itu yang terjadi pada diri saya sendiri. Dan ini berlangsung sejak Arya masuk SD. 

Tapi berbeda dengan PAS semester ganjil kali ini. Setelah melewati 'sesi konseling' dengan Ibu, saya mencoba untuk banyak-banyak bersabar dan tidak over thinking dalam hal mendampingi Arya belajar untuk ujian PAS. 

Hasilnya, kali ini saya lebih santai. Saya mencoba untuk menerima bahwa PAS adalah cara Arya untuk melatih kemandirian dia dalam belajar, dan saya sebagai orang tuanya hanya sebagai pendamping dan pemberi semangat

Setiap pagi, saya hanya berdoa semoga saya diberi banyak kesabaran untuk hari itu. Doa ini saya ulang sebelum mendampingi Arya belajar. Selain itu, saya banyak memeluk dan mengatakan bahwa Arya sudah melakukan yang terbaik hari ini. Hasilnya, dia banyak memeluk saya, dan terlihat kalau dia lebih nyaman belajarnya. 




Bertemu Another Alice


Salah satu fansgirling goal idol Korea adalah bertemu teman yang juga suka nge-fansgirling. Hohoho, dan saya bersyukur bertemu dengan Gadis Sidiq, pemilik blog www.gadzotica.com, yang domisilinya di Surabaya. Dan kami beberapa kali bertemu di beberapa event yang mengundang blogger di sekitar wilayah Surabaya. 

Karena EXO sedang tidak banyak aktifitas grup, saya jadi oleng ke grup lain dong. Salah satunya, Victon. Grup besutan Play M Entertainment yang debut tanggal 9 November 2016 ini, ternyata menarik perhatian saya sekali. Membernya terdiri dari Han Seung Woo, Kang Seung Sik, Cho Byung Chan, Lim Sejun, Heo Chan, Do Hanse dan Jung Subin. Mereka benar-benar menarik perhatian saya sekali, mengalahkan olengnya saya ke Pentagon. Wkwkw. Vibe-nya seperti saat saya kenal EXO untuk pertama kalinya dulu. 



Yang saya ingat, saya ikut reply twit Gadis dengan Depik, blogger Surabaya lainnya. Sejak itu, saya dan Gadis banyak ngobrolin Victon. Sebagai baby Alice (Alice adalah nama untuk penggemar Victon), saya banyak dapat info dari Gadis tentang masing-masing member. Kehaluan sebagai fans sudah memenuhi direct messenge kami di Instagram. Link-link dari Gadis banyak masuk note untuk disimpan, termasuk link variety show atau video hidden gems dari Victon. Screen shot wajah tampan atau aib member pun jadi bahan obrolan yang tiada henti. 

Kata Gadis, "beneran deh Mbak, aku nggak nyangka kalau kamu ternyata suka k-pop. Besok kita unboxing album bareng-bareng sama Depik ya!" 

Okeyyy!!! Siap-siap PO album ya, Dis!! 




Bincang Rame dengan Lendy Tentang EXO


Kenal sama Lendy ini sekitar tiga atau empat tahun yang lalu, saat ada acara Kumpulan Emak Blogger di Surabaya. Dia perempuan manis asal Surabaya yang sekarang stay di Bandung sama keluarga kecilnya. 

Blog dia dengan alamat www.lendyagasshi.com, isinya banyak mengulas tentang Korea, terutama drama. Dan ternyata, dia ini ELF, penggemarnya Super Junior. Ya elah, lagi-lagi ketemu sama teman yang kesukaannya tidak jauh-jauh dari EXO. FYI, Super Junior ini 'kakaknya' EXO karena lebih dulu debut dan satu agensi dengan EXO, SM Entertainment. 

Sekarang, dia sedang oleng ke NCT, 'adiknya' EXO. Katanya, dia merasa muda. Karena merasa butuh teman ngobrol dan sebagai bahan isi konten podcastnya, kapan lalu kami ngobrolin NCT di akun podcast dia. Seru sekali, hahaha, secara aku juga dapat insight baru soal NCT dari seorang ELF. 


Eh, kok ya, tiba-tiba Lendy ajakin saya ngobrolin EXO. Lagi-lagi, untuk bahan konten podcast-nya. Saya sih, senang-senang saja. Secara saya suka bincang-bincang seru model gini tentang EXO. Senangnya, meskipun Lendy seorang ELF, tapi dia asyik-asyik saja rumpiin EXO. Obrolan kami tidak jauh-jauh dari soal member, lagu-lagu EXO yang terkenal, sampai EXO ke depannya bakal bagaimana. Rasanya, empat puluh menit tidak cukup. Karena masalah teknis saja, akhirnya sesi rumpinya harus kita akhiri dulu. 

Pan kapan, kita ngerumpiin yang lain ya, Lend! Tentang drama Moon Lover Scarlet Heart Ryeo juga okeh lho! 




Selesaikan Jadwal Video Call Siswa 


Salah satu kendala kegiatan belajar masa pandemi adalah kesulitan guru Bimbingan Konseling mengadakan sesi bimbingan kelompok dan konseling pribadi. Banyak keterbatasan untuk guru BK jika memang kami dipaksa untuk mengadakan sesi ini. Karena sesi ini, sebenarnya memang lebih luwes diadakan secara tatap muka, karena selain hasil wawancara siswa, gestur dan mimik wajah juga jadi acuan membantu masalah siswa. 

Tapi, bagaimana pun juga, namanya program sekolah tetap harus dilakukan, apapun caranya. Termasuk kegiatan bimbingan kelompok dan konseling individu. Salah satu cara yang saya pakai untuk bimbingan kelompok adalah video call per kelompok dengan jumlah siswa tidak lebih dari delapan orang. Media yang saya pakai adalah video call melalui aplikasi Whatsapp. 

Alhamdulillah, siswa-siswa saya antusias. Meskipun sistem penyampaian materinya saya gunakan sistem presentasi per siswa untuk tiap kelompok. Mereka tidak malu, mereka mau mendengarkan presentasi temannya dengan hikmat, dan mau menerima masukan-masukan dari saya dengan baik, juga bertanya jika ada yang tidak mereka mengerti atau ketika mereka bimbang dengan pilihannya. 

Beberapa kali saya dapat chat melalui jalur pribadi, meminta diadakan video call lagi. Rupanya banyak dari mereka yang ketagihan. Mungkin karena mereka sudah kangen dengan sekolah, kangen bertemu teman-temannya, kangen beraktifitas di luar. 

Dan jujur saja, mengadakan sesi video call seperti ini dengan siswa-siswa saya dalam kelompok-kelompok kecil, ternyata memberi saya semangat baru. Rupanya, saya juga rindu bertemu mereka secara offline dan rindu mengadakan sesi bimbingan konseling di ruang BK.

.
.

Sebenarnya masih banyak hal yang saya syukuri di minggu ini. Tapi kalau saya jabarkan lagi, blogpost ini tidak akan selesai dengan cepat dan malah membuat kalian bosan membacanya. Kapan-kapan lagi ya saya cerita tentang rasa syukur. Asyik juga ternyata kalau dibuat blogpost begini. Ternyata dibalik rasa syukur, ada hikmah dan kebahagiaan di sana.

Hydra Rose Series, Produk Terbaru dari Wardah untuk Kulit Dehidrasi

| on
Rabu, Desember 09, 2020
Wardah hydra rose series
credit Female Daily

Di tengah banyaknya merk baru untuk produk skincare, kita sering kali bingung akan memilik merk apa untuk dicoba demi kulit wajah yang lebih terawat. Mau coba merk baru, terkadang belum yakin betul kalau belum banyak yang review. Jalan satu-satunya yang banyak dipilih adalah kembali menggunakan merk yang sudah lalu lalang di dunia skincare dan memiliki banyak review yang positif. 

Salah satu merk yang sampai sekarang masih saya pakai adalah Wardah. Merk lokal yang sudah konsisten selama 25 tahun ini, saya pakai beberapa produk skincare-nya dan produk dekoratifnya. Sejauh ini, kulit saya tidak pernah bermasalah dengan produk Wardah yang sudah pernah saya pakai. 

Perhatikan 3 Hal Berikut Saat Menyiapkan Kamar Tidur Untuk Anak

| on
Sabtu, Desember 05, 2020
Kamar Tidur Anak


Beberapa hari yang lalu, Fatin, anak kedua saya yang berusia empat tahun, menanyakan perihal keinginannya untuk punya kamar sendiri. Sepertinya, dia ingin memiliki kamar sendiri karena melihat Arya yang bebas meletakkan apapun di kamarnya.

Arya yang usianya sudah sembilan tahun, memang sejak usia tujuh tahun sudah menempati kamarnya sendiri. Tidur di kamar berukuran 3x3 meter dan kasur berukuran 160x120 cm, Alhamdulillah dia merasa nyaman karena dia bebas meletakkan mainan kesayangan dia di dalam lemari. Ditambah lagi, masih banyak space kosong yang bisa dia pakai untuk bermain dengan adik dan sepupu-sepupunya.

Fatin iri. Tapi bagi saya tidak masalah. Karena saya dan suami sudah menduga kalau momen ini akan datang. Hanya saja, kami tidak menduga datangnya secepat ini, dikala usia Fatin masih empat tahun.

Karena Fatin sudah bertanya perihal kepemilikan kamar sendiri, saya dan suami jadi menimang-nimang apakah perlu diberi kamar sendiri secepat itu? Dan andaikan direalisaikan, apa saja yang akan kami pertimbangkan saat memberi kamar sendiri untuk Fatin?

Setelah membaca beberapa sumber dan bertukar pikiran dengan beberapa teman yang memiliki anak dengan usia lebih besar daripada Arya dan Fatin, akhirnya saya dan suami menimbang beberapa hal yang perlu dipikirkan saat akan memberi kamar sendiri untuk anak-anak:


Perhatikan Usia Masing-Masing Anak


Ada beberapa acuan saat mempersiapkan anak untuk tidur di kamar yang terpisah dengan orang tua. Usia anak adalah salah satu yang berhubungan dengan kesiapan anak untuk berpisah dengan orang tua.

Dalam tumbuh kembang anak, kehadiran orang tua itu penting. Tetapi, orang tua juga harus mempersiapkan anak untuk berpisah dengan orang tua. Karena ke depannya, anak akan menjalankan kehidupannya sendiri sebagai bentuk kemandirian.

Kemandirian Anak

Salah satu cara untuk melatih kemandirian sejak dini adalah melatih anak untuk tidur di kamar yang terpisah dengan orang tua. Namun, tidak serta merta anak dilepas begitu saja untuk tidur sendiri, tapi melalui beberapa proses yang tentunya akan berbeda antara satu anak dengan anak yang lain.

Arya saja, yang usianya sudah sembilan tahun, tidak serta merta siap untuk tidur sendiri. Sebelum tidur, dia minta ditemani dulu sampai dia terlelap. Sebenarnya, momen seperti ini adalah salah satu cara supaya bonding kami lebih kuat, karena sering kali kami bercerita dulu sebelum tidur dan saya menyisipkan beberapa nasehat atau cerita.

Tapi melihat usia dia yang sekarang sudah semakin besar, saya dan suami lagi-lagi menyusun strategi supaya dia benar-benar siap untuk tidur di kamarnya sendiri dengan proses yang lebih sempurna dan tanpa baper berkepanjangan.

Sedangkan untuk Fatin, kami masih belum menyusun strategi apa-apa. Selain kamarnya belum siap, kami juga belajar dari proses ‘tidur sendiri’ yang Arya alami. Intinya, kami masih mencari cara supaya Fatin betul-betul siap menjalani proses ‘perpisahan’ ini.


Pisahkan Kamar Anak Laki dan Perempuan


Sebagai orang tua, memisahkan kamar anak laki-laki dan perempuan harus dipikirkan baik-baik. Ada beberapa alasan mengapa orang tua memberikan kamar yang berbeda untuk anak-anaknya yang berbeda jenis kelamin, yaitu:
  • Setiap anak membutuhkan ruang privasi sendiri-sendiri
  • Melatih anak untuk hidup mandiri
  • Menghindarkan anak dari kejadian yang bersifat agresif dalam hal seksualitas 

Beri Anak Kebebasan Menyampaikan Keinginan


Meskipun kamar untuk anak kita yang menyediakan, ada baiknya orang tua mendengarkan keinginan anak untuk ‘mengisi’ kamarnya. Ada beberapa hal yang akan dipelajari anak saat menyampaikan pendapatnya, yaitu:
  • Anak berlatih untuk menyampaikan ide dan pendapatnya dengan cara yang baik
  • Anak berlatih untuk menggambarkan secara lisan apa saja keinginan dan imajinasinya 
  • Anak belajar bernegosiasi dengan orang tua tentang apakah keinginannya itu dipenuhi atau tidak 
  • Anak belajar menerima penolakan andaikan orang tua tidak menyetujui keinginannya 

Perhatikan Kebersihan dan Kesehatan Saat Mendesain Kamar


Supaya anak semangat menjalani proses pindah ke kamarnya sendiri, orang tua juga perlu memikirkan desain yang menarik untuk kamar anak. Biasanya, desain kamar anak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Anak perempuan cenderung suka warna-warna yang cerah, sedangkan anak laki-laki cenderung menyukai warna-warna yang lebih gelap.

Salah satu pendukung kesukaan anak dalam menata kamarnya adalah cat tembok. Karena nantinya si anak akan banyak menghabiskan waktu di kamarnya sendiri, orang tua perlu memilih cat tembok yang aman untuk anak.

Untuk rencana mengecat ulang tembok kamar Arya yang sudah mulai memudar warnanya, juga mengecat kamar Fatin jika nanti dia benar-benar mulai dilatih untuk tidur sendiri, saya dan suami memilih cat tembok Avian Brand dengan Produk Cat Seri Disney.

Avian Seri Disney


Avian Brand Produk Cat Seri Disney


Mengetahui kalau Avian Brand mengeluarkan #ProdukCatDisney, malah membuat saya bersemangat karena memikirkan bagaimana nantinya anak-anak akan ikutan semangat karena cat tembok yang nantinya akan dipakai, mengeluarkan seri Disney.

Karena mereka berdua suka sekali dengan karakter-karakter dan cerita-cerita dari Disney!

Saat mencari tahu perihal cat yang cocok untuk anak, saya tertarik dengan Produk Cat seri Disney ini karena menggambarkan banyak hal baik dalam produknya. Yang mana, hal baik ini ternyata bisa mendukung kesehatan dan kreatifitas anak.


Keunggulan Produk Cat Seri Disney dari Avian Brand


Keunggulan yang saya lihat dari Produk Cat Seri Disney dari Avian Brand adalah produk ini berusaha memberikan perlindungan maksimal pada anak dan bayi, karena berusaha menghadirkan produk yang aman bagi mereka. 

Produk Cat Seri Disney


Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh produk ini adalah:
  • Memiliki warna-warna yang menarik dan cocok dengan selera anak-anak
  • Semua produk Cat Seri Disney merupakan produk yang ramah lingkungan 
  • Aman digunakan oleh keluarga di rumah karena tidak mengandung zat berbahaya ( tanpa merkuri, formaldehyde) 
  • Kadar VOC (Volatile Organic Compound) yang sangat rendah 
  • Seluruh produk Cat Seri Disney memiliki sertifikat Green Label Singapore 

Varian Produk Cat Seri Disney dari Avian Brand


Untuk terus menjaga kesehatan dan mendukung kreatifitas anak, Produk Cat Seri Disney memiliki beberapa varian yang bisa dipilih saat mendesain kamar anak. Apa saja varian dan keunggulannya? Check this out, Parents

Cat Tembok Interior Avitex 4Kids

Cat Tembok Interior Avitex 4Kids

Varian dari Avian Brand ini, memiliki 170 warna yang bisa dipilih oleh orang tua saat ingin menghadirkan suasana yang cerah, ceria serta menyenangkan di dalam kamar anak.

Yang membuat saya tertarik untuk nanti menggunakan varian ini adalah, cat interior ini dilengkapi dengan formula anti bakteri, anti jamur, anti lumut dan mampu menutup ketidaksempurnaan saat proses mengecat dimulai. Keunggulan ini membuat saya tenang karena tetap menjaga kamar anak supaya tetap bersih dan sehat. 

Cat Tembok Interior Everglo Kids Care

Cat Tembok Interior Everglo Kids Care

Yang membuat saya tertarik dengan varian ini adalah anak diijinkan berkreasi sebanyak mungkin karena cat tembok ini mudah dibersihkan. Ketika anak-anak kita mencoret-coret tembok, orang tua akan dengan mudah menghapus coretannya sehingga bisa dipergunakan lagi oleh anak-anak kita saat berkreasi.

Rencana saya dan suami, saya akan memilih beberapa warna dari 888 warna yang tersedia, kemudian mengaplikasikannya di salah satu sisi tembok, dan menjadikan sisi itu sebagai ‘area kreatif anak’. Dan anak-anak dipersilahkan berkreasi sebebas mungkin di area kreatif itu, tanpa mencoret sisi tembok yang lain. 
Cat Efek Spesial HomeDeco Glow In The Dark

Cat Efek Spesial HomeDeco Glow In The Dark

Melatih anak tidur sendiri tapi si anak masih takut dengan gelap? Oh, tenang saja. Varian dari Avian Brand ini akan membantu anak mengatasi ketakutan akan kegelapan, karena cat berbahan dasar air ini bisa berpendar dalam gelap. Menarik bukan seri #CatGlowInTheDark ini?

Orang tua bisa memilih karakter kesukaan anak yang tersedia dalam bentuk stensil yang bisa diundur di website Avian Brand. Dengan begitu, anak jadi terlatih berani dalam gelap dan proses untuk tidur di kamar sendiri jadi lebih mudah. 
Cat Efek Spesial Home Deco Magnetic

Cat Efek Spesial Home Deco Magnetic

Anak-anak saya suka berkreasi dengan kertas lalu menempelnya di kulkas, karena selama ini saya dan suami tidak memberikan area khusus untuk menempelkan kreasi mereka. Saat membaca keunggulan dari Cat Efek Spesial Home Deco Magnetic ini, saya jadi merasa bahagia karena cat ini bisa membantu anak-anak untuk tetap bebas berkreasi dan memajang karyanya tanpa mengganggu kerapian ruangan yang lain.

Dengan mengaplikasikan #CatMagnetic sebanyak 3-4 layer, magnet akan bisa menempel dengan baik di tembok. Setelah kering, bisa digunakan sebagai salah satu ‘area kreatif anak’ untuk memajang hasil karya mereka. Menghadirkan #KeajaibanDisetiapRuangan anak, tidak lagi menjadi hal yang sulit bukan? 
Cat Spesial Efek HomeDeco Glitz

Cat Spesial Efek HomeDeco Glitz

Ingin membuat anak lebih betah lagi di kamar? Varian Cat Spesial Efek HomeDeco Glitz bisa membantu orang tua untuk membuat anak jadi mudah melalui proses tidur di kamarnya sendiri.

Ada dua warna #CatGlitter, yaitu glod dan silver, yang bisa memberikan kesan mewah dan menarik karena tercampur dengan glitter yang menawan. Meskipun begitu, orang tua tidak perlu merasa khawatir dengan kesehatan anak saat menggunakan cat glitter ini, karena varian ini bebas dari timbal dan merkuri, tahan lama serta ramah lingkungan.

Manfaat Susu Bubuk untuk Membantu Anak Lebih Tinggi, Tangguh dan Tanggap

| on
Sabtu, November 28, 2020
Manfaat Minum Susu

Sejak beberapa tahun belakangan ini, pemerintah Indonesia sedang gencar sekali mengedukasi rakyatnya tentang stunting serta dampaknya pada kehidupan anak. Beberapa kali hadir dalam pertemuan-pertemuan yang membahas tentang tumbuh kembang anak, saya sendiri mengambil kesimpulan bahwa stunting adalah kondisi dimana anak mengalami kekurangan gizi yang sudah dialami sejak masa pertumbuhan awal, yaitu sejak dia masih ada di dalam kandungan

Saya sendiri memahami teori ini. Itulah mengapa, saya memperhatikan sekali asupan makanan dan minuman yang saya konsumsi. Memang beberapa kali luput karena beberapa alasan, tapi tidak sampai berlebihan. Alhamdulillah, Arya dan Fatin lahir dalam kondisi sehat. 

Review Scarlett Brightening Body Care Series (Body Scrub, Shower Scrub, dan Body Lotion)

| on
Kamis, November 19, 2020

Menjaga kulit tubuh tetap sehat, sama pentingnya dengan menjaga kulit wajah supaya tidak tampak kusam. Saya lupa, siapa yang pertama kali mengenalkan body lotion ketika saya masih remaja, karena melihat kulit di punggung tangan saya meninggalkan bekas berupa garis putih kalau ditarik pakai ujung jari. 

Sejak itu, saya mulai rajin pakai body lotion. Kebiasaan ini berlanjut sampai sekarang. Saya juga jadi lebih perhatian dengan kondisi kulit setelah beberapa tahun yang lalu area kaki pecah-pecah dan gatal. Karena pecah-pecahnya sampai berdarah, saya googling dan membaca beberapa artikel yang mengatakan bahwa ini semua pertanda kulit sedang tidak sehat.

Sempat stres karena tidak nyaman. Pecah-pecah kering ini, malah membuat badan saya terasa gatal. Satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah mencari produk body care untuk menjaga kesehatan dan kelembapan kulit tubuh.

Kemudian, selama dua minggu ini, saya mencoba rangkaian produk body care yang sedang saya pakai sekarang adalah Scarlett series, yang terdiri dari body scrub, body wash, dan body lotion. Ayo yuk, saya review satu per satu ya produknya.



SCARLETT ROMANSA BRIGHTENING BODY SCRUB REVIEW


Klaim Produk Scarlett Romansa Brightening Body Scrub

  • Antioksidan karena mengandung Glutathione
  • Mengangkat kotoran pada kulit
  • Mencerahkan kulit
  • Revitalisasi kulit karena mengandung vitamin E


Kemasan Scralett Romansa Brightening Body Scrub


Scrub pembersih kotoran pada tubuh ini dikemas dalam pot dengan tutup berulir, dengan berat produk sebesar 200 gram. Warna dasar pot-nya putih, dengan dominasi pink pada tutup dan badan pot-nya. Tampak manis tapi tidak meninggalkan kesan elegan, karena dipadukan dengan gambar bunga dan tulisan berwarna hitam pada logo merk dan keterangan produk.

Pada badan pot terdapat keterangan yang berhubungan dengan produk. Seperti bahan aktif, cara penggunaan, logo halal MUI, logo tidak diuji cobakan pada hewan, expired date, dan stiker hologram yang menunjukkan produk ini asli.

Untuk menghindari tumpah saat beli, pada badan pot dilapisi alumunium foil yang cukup tebal bertuliskan ‘Scarlett’. Cukup membantu, karena isinya benar-benar full tanpa ruang sisa.


Tekstur dan Aroma Scralett Romansa Brightening Body Scrub


Body scrub dari Scralett ini terdapat buliran scrub yang cukup terasa banyak saat digosokkan ke kulit. Cream dan buliran scrub nya berwarna putih susu dengan aroma harum yang lembut. 




Review Scralett Romansa Brightening Body Scrub


Meskipun memiliki banyak buliran dalam scrubnya, ternyata tidak membuat kulit saya sakit ketika menggosoknya. Saya menggunakannya tidak terlalu banyak untuk sekali apply karena sedikit saja sudah cukup meng-cover aktivitas bebersih badan.

Cara menggunakannya, ambil body scrub secukupnya, ratakan pada kulit tubuh yang kering, diamkan kira-kira dua menit, kemudian gosok pelan-pelan. Sambil menikmati aromanya yang lembut, aktivitas membersihkan kotoran pada kulit ini jadi menyenangkan. Apalagi harumnya bertahan lama bahkan satelah sisa produk dibersihkan dari tubuh.

Tips dari saya, jangan membuka semua tutup alumunium foil-nya. Buka saja separuh dan sisanya biarkan menempel pada badan pot. Supaya jika tidak lagi digunakan, tutup alumunium foil-nya bisa direkatkan kembali ke badan pot untuk mencegah sisa produk tercecer dari wadahnya.



Baca juga : 


SCARLETT POMEGRANTE BRIGHTENING SHOWER SCRUB REVIEW


Scarlett Brightening Shower Scrub sebenarnya ada tiga varian yang populer, yaitu pomegrante, manggo dan cucumber. Membedakannya mudah, karena ketiganya memiliki warna yang mencolok. Pomegrante dengan warna ungu, manggo dengan warna kuning, dan cucumber dengan warna biru muda. Ketiganya memiliki kegunaan yang sama, yang membedakan hanyalah warna dan aroma saja kok.

Produk yang saya punya ada dua, pomegrante dan manggo. Tapi sekarang saya fokus review yang pomegrante ya.


Klaim Produk Scarlett Pomegrante Brightening Shower Scrub

  • Antioksidan karena mengandung Glutathione
  • Mencerahkan kulit
  • Membersihkan kotoran sampai ke pori kulit
  • Mengeskfoliasi kulit
  • Melembabkan kulit
  • Membuat kulit terasa lebih lembut



Kemasan Scarlett Pomegrante Brightening Shower Scrub


Scarlett Pomegrante Brightening Shower Scrub dikemas dalam botol plastik bening dengan berat produk sebesar 300 ml, dengan tutup flip flop berwarna putih. Praktis untuk dibawa kemana-mana karena kemasannya tidak terlalu besar. Hanya saja, kalau tidak hati-hati saat pertama kali membuka tutupnya, bisa membuat tutupnya rusak dan jadi rawan tumpah.

Botol plastiknya dilapisi dengan kertas stiker anti air yang menjelaskan deskripsi produknya, mulai dari klaim, bahan aktif yang dipakai, dan cara pemakaian. Tertulis juga expired date, sehingga kita bisa mengetahui batas waktu penggunaan produk. Terdapat pula logo halal MUI dan logo bahwa produk ini tidak diuji cobakan pada hewan. Juga terdapat stiker berhologram dengan sebuah nomer seri yang menunjukkan produk ini asli.


Tekstur dan Aroma Scarlett Pomegrante Brightening Shower Scrub


Sabun cair dari Scarlett ini berwama ungu yang sangat mencolok, tetapi bening saat dituangkan di tangan. Berbeda dengan sabun cair pada umumnya yang memiliki warna sabun yang lebih soft dan pekat.

Tekstur dari Scarlett Pomegrante Brightening Shower Scrub sedikit unik karena mengandung butiran scrub. Butiran ini biasanya terdapat dalam produk pembersih wajah, tapi oleh Scarlett di aplikasikan dalam sabun mandi. Uniknya lagi, butiran scrub-nya berwarna merah dan biru tua. Sangat jomplang dengan warna dasar sabunnya.

Aromanya tidak menusuk di hidung saat pertama kali menciumnya. Tapi, aroma ini bertahan di kulit bahkan setelah aktivitas mandi ini selesai. Meskipun sedikit bingung karena pada produk ini sama sekali tidak ditemukan aroma pomegrante, tapi harumnya membuat saya langsung suka saat pertama kali mencoba.




Review Scarlett Pomegrante Brightening Shower Scrub


Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya suka dengan produk ini karena aromanya lembut dan bertahan lama. Sebanding lurus dengan warna produk yang cerah dan cenderung berani, apalagi ditambah dengan butiran scrub berwarna-warni.

Memang tidak menghasilkan banyak busa, tapi menggunakannya sedikit saja, sudah bisa melembabkan kulit. Yang menjadi highlight saya adalah, sabun ini memiliki bahan aktif Sodium Lauryl Sulfate (SLS) yang sering kali membuat kulit terasa kering. Tetapi ternyata, sabun ini tidak membuat kulit saya terasa kering.

Selain tentang SLS, scrub pada sabun cair ini juga menjadi highlight. Saya tidak pernah cocok dengan pembersih wajah yang mengandung scrub di dalamnya karena membuat kulit saya terasa kasar di kulit. Tapi kesan ini tidak saya temukan saat menggunakan Scarlett Pomegrante Brightening Shower Scrub ini. Scrubnya sama sekali tidak menyakiti badan saat scrub-nya menggesek pori-pori kulit.

Kesan licin setelah mandi terasa sekali setelah menggunakan sabun cair ini. Ini salah satu tolak ukur bagi saya, bahwa klaim sabun ini bisa melembabkan kulit itu adalah benar. Setelah air di badan kering, kulit saya benar-benar terasa lembut, bersih dan harum.




SCARLETT ROMANSA BRIGHTENING BODY LOTION REVIEW


Untuk produk body lotion, ada tiga varian Scarlett Brightening Body Lotion yang saya pakai, yaitu Charming, Romansa dan Freshy. Dari ketiga varian ini, Freshy merupakan varian terbaru, dengan aroma mirip seperti Jo Malone English Pear and Freesia eau de cologne. Bagi saya pribadi, semua varian memiliki aroma yang harum, tapi saya lebih memilih varian Romansa karena varian ini yang memiliki aroma paling lembut.


Klaim Produk Scarlett Romansa Brightening Body Lotion

  •  Antionsidan
  • Harum di kulit
  • Mencerahkan kulit
  • Menyegarkan dan merevitalisasi kulit karena mengandung vitamin E
  • Melembabkan kulit


Kemasan Scarlett Romansa Brightening Body Lotion


Body lotion ini dikemas dalam botol plastik bening dengan berat produk sebesar 300 ml, dengan tutup berbentuk pump yang akan memompa lotion untuk keluar dari botolnya tanpa perlu menuangkan di tangan. Saat pertama kali menggunakan, perlu diputar-putar dahulu untuk mengaktifkan penggunaan pump-nya. Sedikit ribet kalau tidak sabar, tapi setelahnya lancar jaya.

Produk body lotion dari Scarlett ini bisa kalian bawa ke mana saja karena memiliki dua pengunci yang terdapat di kepala dan leher pump-nya. Aman dan tidak bakal bikin lotion di dalamnya meluber keluar karena pump yang tertekan tanpa sengaja.

Sama halnya dengan kemasan body wash Scarlett, pada botol body lotion ini terdapat kertas stiker yang bertuliskan keterangan produk. Isi keterangannya, yaitu klaim produk, bahan aktif, cara pemakaian, expired date, dan stiker hologram.


Tekstur dan Aroma Scarlett Romansa Brightening Body Lotion


Seperti halnya body lotion pada umumnya, Scarlett Romansa Brightening Body Lotion ini bentuknya cream. Karena saya memilih varian Romansa, cream body lotion-nya berwarna baby pink. Kalau Charming, cream-nya berwarna ungu muda, sedangkan Freshy berwarna kuning muda. Warnanya lebih pastel ketimbang warna body wash-nya.

Scarlett Romansa Brightening Body Lotion memiliki aroma yang lembut di hidung, tidak terlalu tajam dan tidak terlalu manis. Cocok dipakai untuk kalian-kalian yang ingin menggunakan body lotion ini setelah mandi sore, setelah beraktifitas seharian dan butuh mengistirahatkan badan. 




Review Scarlett Romansa Brightening Body Lotion


Saya menggunakan body lotion itu tiga kali sehari, yaitu setelah mandi pagi, setelah mandi sore dan sebelum tidur. Dan varian Romansa ini cocok dipakai untuk ketiga waktu itu. Dipakai di pagi hari bikin semangat muncul, dipakai sore bikin badan lebih fresh setelah capek seharian, dipakai sebelum tidur bisa sebagai pengganti aroma therapy karena bisa membantu proses mengistirahatkan tubuh. Itulah kenapa, saya suka sekali dengan varian Romansa ini.

Penggunaan botol pump-nya mudah, dan lotion juga tidak gampang meluber setelah pump ditekan karena lubang pada pump-nya tidak terlalu besar. Jadi bisa mengira-ngira, seberapa banyak lotion yang akan saya pakai.

Setelah dibalur di tubuh, lotion-nya cepat diserap oleh kulit dan tidak meninggalkan white cast seperti produk lotion lainnya yang mengklaim untuk mencerahkan kulit. Karena baru menggunakan produk ini, saya masih belum bisa membenarkan klaim kalau produk ini bisa mencerahkan kulit. Nanti kalau sudah menggunakan lebih lama, akan saya update ya hasilnya bagaimana.

.
.

REVIEW KESELURUHAN PRODUK SCARLETT BRIGHTENING SERIES


Setelah menggunakan produk ini selama dua minggu, ketiga jenis produknya membantu saya untuk mendapatkan kulit yang bersih, lembut dan halus saat disentuh. Saya suka dengan hasil akhirnya, dan saya ingin pakai sampai habis untuk mengetahui seberapa bagus klaim produk untuk mencerahkan kulit.

Yang pasti, aroma dari ketiga produk ini benar-benar meninggalkan kesan di saya karena harumnya ternyata bisa bertahan setidaknya 4-5 jam. Menggunakan rangkaian produk pencerah kulit dari Scarlett ini, rasa-rasanya membuat saya malas menggunakan parfum lagi. Hahaha.

Untuk masing-masing produk bisa kalian dapatkan dengan harga per satuannya Rp. 75.000,- di market place kesayangan kalian. Atau kalian bisa pesan dalam paket hemat berisi 5 produk hanya dengan harga Rp. 300.000,-, yang nantinya akan dikemas di dalam box khusus dan kalian akan mendapatkan free gift di dalamnya.

Scarlett Official Store:

Whatsapp      : 087700163000
Line               : @scarlett_whitening
Instagram      : @scarlett_whitening
Shopee          : Scarlett_whitening


Ilmu Hitung-Menghitung Itu Tidak Bisa Dihindari

| on
Minggu, November 15, 2020


Salah satu materi dalam mata pelajaran Bimbingan dan Konseling di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah mengenal bakat, minat dan kemampuan pribadi pada peserta didik. Materi yang setiap tahun saya berikan ke siswa-siswa saya ini, berhubungan sekali dengan pelajaran yang mereka sukai dan kuasai.

Mengetahui pelajaran yang disukai dan dikuasai itu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pilihan pekerjaan mereka di masa depan. Karena faktor ini merupakan salah satu faktor kelebihan dan kekurangan mereka, yang berhubungan erat dengan bakat, minat dan kemampuan pribadi yang mereka punya.

Tidak sekali dua kali saya mendapat respon yang berbeda jika ditanya tentang pelajaran apa yang mereka sukai dan kuasai, serta mata pelajaran yang tidak mereka sukai dan kuasai, beserta alasannya. Ada respon yang sama, ada yang berbeda. Dan itu wajar.

Beberapa anak memberikan cerita yang lucu, beberapa anak yang lain mempunyai cerita yang unik dan menarik. Saya sendiri pun memiliki cerita yang cukup panjang jika ditanya tentang kesukaan pada mata pelajaran tertentu. Yang paling bisa saya beri contoh adalah mata pelajaran matematika.

Sejak saya SMP, saya sudah mengerti kalau saya ini lemah dalam menerima pelajaran hitung-menghitung itu. Nilai saya di raport, biasa sekali. Bahkan dulu ketika SMP, pernah dapat nilai merah juga. Reaksi orang tua? Ibu woles, Bapak murka. Hahaha ... Lha gimana tidak murka, Manteman, Bapak termasuk yang orang tua yang sangat bertanggung jawab dengan pendidikan anak-anaknya, termasuk dalam hal mendampingi dan menjadi jujugan ketika saya kesulitan menerima pelajaran.

Meskipun beliau hanya lulusan SMK, tapi dalam wawasan beliau yang luas dan cara berfikir yang terstruktur, sebenarnya membantu saya dan adik saya saat kesulitan di mata pelajaran ini. Tapi entah karena Allah menciptakan otak saya untuk lebih menyukai pelajaran lain, atau entah karena sayanya yang malas berusaha di mata pelajaran matematika, saya tidak paham betul kala itu.

Saat SMP saya suka apapun yang berhubungan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebenarnya, kesukaan saya ini juga atas penggiringan Bapak sejak saya SD. Pengenalan dunia tulis-menulis sekarang, juga sebenarnya atas inisiatif beliau sendiri. Ya, meskipun mungkin Bapak tidak sadar sih ya saat pertama kali mengenalkan buku diary, novel detektif, dan mesin ketik lawas, ternyata malah membuat saya cinta mati dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Ketika saya kadung suka berandai-andai menulis ini itu supaya tulisan saya bisa masuk majalah anak-anak, saya jadi terlena mengembangkan minat saya di sana dan jadi lupa untuk lebih berusaha di mata pelajaran Matematika. Apa almarhum Bapak saya marah? Oh tidak. Beliau dukung saya seratus persen dalam hal pengembangan bakat, minat dan kemampuan saya.

Hanya saja, karena beliau lulusan SMK, beliau mungkin tidak mengetahui bahwa pelajaran yang disukai dan dikuasai anak ketika SMP bisa menjadi salah satu tolak ukur pengambilan jurusan ketika si anak sudah masuk SMA.

Karena SMK itu pelajarannya dekat dengan mata pelajaran hitung-hitungan, jadi ekspektasi beliau, anak-anak bakal memilih jurusan IPA waktu SMA. Beliau tidak paham betul, kalau di SMA itu ada tiga jurusan, IPA, IPS dan Bahasa. Dan saya memilih IPS untuk penjurusan karena saya merasa lemah dalam hitung-hitungan dan teknik.

Reaksi bapak? Jelas marah lah. Hehehe. Debat berhari-hari dengan argumen masing-masing. Bapak memaksa saya untuk masuk IPA, alasannya lapangan pekerjaan di IPA itu lebih banyak daripada IPS. Sedangkan saya bersikukuh memilih IPS karena hasil tes peminatan condong ke IPS daripada IPA. Selain itu, saya sampaikan ke Bapak, kalau saya lemah di matematika dan semua yang berbau hitung-hitungan. Tetap, Bapak tidak bisa nerima argumen saya dong. Bagi beliau, saya masih mampu buat masuk ke IPA.

Tidak mudah merayu Bapak. Saya dan Bapak sama-sama keras. Argumen kami sama-sama kuat. Tapi entah apa yang membuat Bapak akhirnya membukakan pintu ijinnya untuk saya untuk ambil IPS. Tapi dengan syarat, mata pelajaran di IPS yang ada hitung-hitungannya, harus dapat nilai bagus. Saya okein saja, mumpung pintu ijin itu belum ditutup lagi. Alhamdulillah.

Mata palajaran IPS yang hitung-hitungan sebenarnya tidak banyak saat itu. Hanya matematika dasar untuk IPS dan akuntansi. Tapi buat saya yang malas mikir waktu pelajaran hitung-hitungan, tetap saja harus usaha keras di dua mata pelajaran itu. Demi janji ke Bapak dan tentunya, tidak dimarahi Bapak. Hehe.

Kalau teman-teman SMA saya bilang saya dekat dan ngejar terus guru dua mata pelajaran itu, tujuannya ya memang ingin paham karena ada janji sama Bapak.

Apa hanya sampai di situ saja ceritanya tentang matematika? Oh, tentu tidak.

Lulus SMA, Bapak mengarahkan saya untuk masuk fakultas Ekonomi. Saya menolak. Lagi-lagi karena ada hitung-hitungannya dan saya malas berkutat di sana selama empat tahun nanti. Dengan tegas Bapak tanya ke saya, "kamu mau masuk mana?"

Saya bilang kalau saya mau masuk Psikologi. Bapak heran, fakultas apa itu? Saya bilang, Psikologi pelajari tentang perilaku manusia.

Tahu jawaban Bapak?

"Daripada pelajari sesuatu yang tidak jelas (prilaku) , bukannya lebih baik belajar yang jelas (hitung-hitungan)?"

Saya tetap pada argumen kalau saya mau pelajari itu karena saya suka, karena saya mau, dan saya merasa mampu pelajari bidan ini. Saya juga bilang terus terang ke Bapak, kalau saya lemah di mata kuliah hitung-hitungan. Tapi kali ini memang argumen saya kurang kuat, hanya bermodal itu saja. Tidak ada bukti otentik untuk menguatkan.

Tapi lagi-lagi, Bapak membuka 'sedikit' ijinnya. Dengan syarat, saya harus mengikuti beberapa tes masuk di universitas yang beliau mau untuk mengambil fakultas Ekonomi, baru mengikuti tes masuk fakultas Psikologi. Saya manut. Bahkan beliau siap tukar shift kerja untuk bolak-balik antar saya mengikuti beberapa tes masuk.

Kok ya Alhamdulillah, Allah mengabulkan keinginan saya masuk Psikologi dan gagal di tes-tes masuk Ekonomi. Saya bahagia, Bapak merengut agak marah. Hehe. Ada pilihan dari Bapak ketika itu, untuk menunda masuk kuliah untuk ambil tes masuk Ekonomi tahun depannya lagi. Tapi saya menolak, karena kesempatan sudah di depan mata dan saya tidak mau gambling untuk tahun depan.

Kemudian kalau jaman sekarang ada meme atau video di media sosial yang bilang 'Kalian masuk Psikologi untuk hindari matematika? Itu salah besar!', itu benar sekali, Manteman. Hahaha.

Saya salah perhitungan. Wkwkwkw. Banyak mata kuliah psikologi yang malah dekat sekali dengan hitung-menghitung. Ada mata kuliah statistika, metodologi penelitian, psikometri, dan beberapa mata kuliah pengenalan alat tes, yang memasukkan ilmu matematika di sana.

Puyeng? Jelas. Wkwkw. Mengulang mata kuliah bareng adik tingkat? Jelas. Adu argumen saat selesaikan tugas statistik dengan dosen? Sudah pernah. Ujian skripsi dan adu argumen dengan dekan sebagai penguji ujian? Juga pernah.

Lalu, apa itu membuat saya jadi malas kuliah? Alhamdulillah, lancar jaya dengan usaha sampai kliyengan dan muntah-muntah setelah ujian skripsi. Haha. Sebuah kenyataan yang harus dihadapi saya sebagai siswa yang menghindari matematika tapi tetap denial kalau hitung-hitungan itu sebenarnya sangat penting hidupnya.

Sekarang, setelah kerja dan memberikan materi bakat, minat dan kemampuan ke siswa-siswa saya, akhirnya saya menyadari bahwa dalam hidup, kita tidak bisa menghindari hal-hal yang tidak kita suka. Tapi yang bisa kita lakukan adalah menghadapinya semampu kita

Rezeki Adalah Hal yang Membahagiakan yang Kita Dapat

| on
Minggu, November 08, 2020


Bagi saya pribadi, rezeki adalah apa yang saya terima dan membuat hati saya bahagia


Ketika kita berbicara tentang rezeki, tentu kita tidak mau mengkotak-kotakkannya hanya berdasarkan pada penghasilan yang kita dapatkan bukan? Rezeki bukan hanya uang yang kita terima setelah kita bekerja keras, atau uang yang kita terima dari orang lain karena belas kasihan.

Mau dirinci satu per satu, sepertinya malah saya sendiri yang tidak bisa menguraikannya dengan detail. Bukan karena saya tidak banyak menerima rezeki dalam kehidupan saya, tapi saya malah menerima banyak sekali rezeki yang tidak terhitung jumlahnya, yang membuat saya harus sering-sering bersyukur.

Dan sering kali dari kita, menerima rezeki dengan tidak diduga-duga. Tapi juga sering kali dari kita tidak menyadari bahwa itu adalah sebuah rezeki, sehingga luput kita bersyukurnya. Sedihnya, saya sendiri masih seperti itu. Rasanya ingin merutuki diri sendiri karena sering lupa bersyukur.

Salah satu rezeki yang tidak diduga salah satunya adalah adanya momen membahagiakan. Entah momennya itu sudah direncanakan, atau momennya tiba-tiba muncul. Seperti yang baru saya alami tadi pagi.




Bisa berolahraga adalah salah satu rezeki yang patut saya syukuri. Mengingat mencari waktu untuk berolahraga, bagi saya cukup sulit. Selain karena sehari-hari harus melaksanakan to-do-list yang kadang tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu hari, saya harus mengalahkan rasa malas untuk berkeringat.

Tetapi karena ingin sehat, setiap ada kesempatan untuk berolahraga, saya berangkat. Waktu yang paling bisa saya utak-atik hanyalah ketika saya work from home, dan mengambil setidaknya setengah sampai satu jam di jam 6 pagi, untuk berjalan cepat keliling komplek. Karena ketika work from home, paginya saya tidak terlalu tergesa-gesa untuk mempersiapkan sarapan. Tidak seperti ketika saya harus berangkat ke kantor.

Mumpung hari Minggu dan dari awal sudah niat beli makanan saja untuk sarapan, jadi saya sempatkan untuk pakai sepatu olah raga dan keliling kompleks untuk olahraga. Jalan cepat saja, karena kalau lari, saya sudah tidak sanggup. Wkwkw, apalagi dengan pakai masker. Alhamdulillah, masih diberi kesempatan berolahraga dengan badan yang sehat.

Karena sudah diniatkan sedari awal untuk beli sarapan, sepulang olahraga, sekalian saya beli sate ayam di dekat lapangan sepak bola yang ada di tengah-tengah kompleks perumahan. Belum selesai sate jadi, Ibu saya menelepon. Beliau mau ke rumah, mau mengambil ayam di kandang yang ada di belakang rumah Adik saya untuk disembelih. (FYI, rumah saya dan adik itu bersebelahan).

Karena saya masih menunggu sate matang, Ibu tidak mau menunggu saya untuk menjemput Beliau dan memilih untuk jalan sendiri ke rumah. Rumah kami hanya berjarak beberapa gang saja, jadi terbilang dekat kalau mau saling mengunjungi.

Mungkin, dikunjungi oleh ibu sendiri (yang notabene rumahnya berdekatan dengan kita) adalah hal yang biasa. Tapi kali ini tidak bagi saya. Karena ternyata, ayamnya disembelih di belakang rumah Adik dan kami kerja bakti mencabuti bulunya.

Lalu mengapa momen ini menjadi momen yang tidak biasa dan patut saya syukuri?




Momen ini adalah rezeki dadakan. Saya diberi kesempatan berbincang secara intens dengan Ibu sambil mencabuti bulu ayam. Meskipun tidak lebih dari dua jam, tapi ternyata banyak cerita yang saya dapatkan dari Beliau dan keluarga besar kami. Yang bisa jadi, cerita-cerita ini tadi menjadi catatan tersendiri bagi saya nanti ketika Beliau sudah wafat. Wallahu’alam.

Semenjak saya dan Adik bekerja dan menikah, berkumpul dengan keluarga dengan banyak waktu begini, adalah momen yang terbilang harus kami usahakan untuk ada. Iya, momen pagi ini bersama Ibu adalah hal yang membuat saya bahagia. Dan ini adalah rezeki untuk saya. Mendadak dapatnya. Alhamdulillah. 

Supaya Kulit Tidak Kusam, Pakai Hello Glow Series Dari Dermies

| on
Kamis, Oktober 29, 2020


Sebagai pemilik kulit wajah normal, saya cenderung tidak memiliki masalah kulit yang berarti. Sebuah hal yang patut saya syukuri ya. 

Tapi, ada dua masalah utama pada kulit wajah saya jika mau diperhatikan lebih lanjut, yaitu kulit kusam dan warna kulit tidak merata. Masalah ini sebenarnya tidak terlalu serius karena tidak memberikan bekas seperti jerawat pada kulit berminyak, atau kulit terasa perih pada kulit kering. Hanya saja, ketika kulit kusam menyerang datang, saya juga jadi kurang percaya diri. 

Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk mencoba Hello Glow Series dari #Dermies dan sudah mencobanya kurang lebih 4 minggu. Hello Glow Series ini memiliki manfaat untuk kulit kusam dan pelan-pelan akan memberikan efek mencerahkan pada wajah. 

4 Konsep Mengajarkan Keuangan Yang Sehat Pada Anak

| on
Minggu, Oktober 25, 2020

Bagaimana sih mengajarkan konsep keuangan yang sehat kepada anak?

Ini juga PR buat saya sama suami, karena Arya dan Fatin sudah mengerti fungsi uang itu apa. Menurut mereka, uang itu dipakai untuk berbelanja. See, benar kan? Iyalah, memang fungsi uang kan itu. 

Tapi apakah hanya berhenti di situ saja penanaman konsep tentang uang? Oh, tentu tidak. Mereka harus paham, dibalik fungsi uang yang berguna untuk transaksi jual beli, uang juga perlu digunakan secara bijak sehingga nanti bisa berguna untuk masa depan mereka. 

Nah, konsep kebergunaan ini sedikit tricky untuk diajarkan ke anak-anak. Iya dong, kita saja yang sudah dewasa ini belum sepenuhnya mengerti bagaimana menggunakan uang dengan benar (toyor diri sendiri yang masih suka kebablasan kalau ada diskon bertebaran di e-commerce). Itulah mengapa, mengajarkan konsep keuangan yang sehat ke anak itu tidak semudah menggesek ATM saat ada diskon. 

Do You Like Brahms? Dan 5 Hal Menarik Kenapa Kalian Harus Nonton Drama Korea Ini

| on
Jumat, Oktober 23, 2020


Berapa kali kalian nonton drama Korea romantis yang bikin kalian tersenyum, saat melihat pemeran utamanya tersenyum? Drama apa yang bikin kalian merasakan ada kupu-kupu di perut karena geli, akibat desiran yang terlalu kuat karena manisnya adegan di drama itu? Drama romantis apa sudah kalian tonton, yang para pemeran utamanya saling tertarik tapi terang-terangan bilang untuk saling menunggu waktu yang tepat menjalin kasih?

Itu semua bisa kalian rasakan saat nonton Do You Like Brahms?. Drama Korea romantis di tahun 2020 yang dikemas pakai karet tiga saking manisnya.


Details Drama Korea Do You Like Brahms? 
Title: 브람스를 좋아하세요? / Beuramseureul Joahaseyo?
Genre: drama, musik, romantis
Episodes: 32 (30’ per episode)
Hari Tayang: Senin dan Selasa
OST: Do You Like Brahms? OST 

Daftar Pemain Drama Do You Like Brahms? 
Park Eun Bin sebagai Chae Song Ah
Kim Min Jae sebagai Park Joon Young
Kim Sung Chul sebagai Han Hyun Ho
Park Ji Hyun sebagai Lee Jung Kyung 




Sinopsis Drama Do You Like Brahms?


Do You Like Brahms? berkisah tentang dua orang yang mendalami kemampuan bermain alat musik. Park Joon Young adalah pianis muda berbakat asli Korea yang baru saja menyelesaikan rangkaian solo concert di Amerika. Namanya dikenal setelah memenangkan juara dua di International Frederick Chopin Piano Competition. Dia memutuskan untuk istirahat selama satu tahun di Korea sekaligus untuk menyelesaikan studinya, sebelum melanjutkan kegiatan promosinya.

Kemudian dia bertemu dengan Chae Song Ah, perempuan cantik penyuka biola. Itulah mengapa dia memilih tidak mencari pekerjaan setelah lulus dari jurusan bisnis, tetapi malah mendaftar kembali untuk kuliah jurusan musik di universitas tempat Park Joon Young menempuh studi.

Romantisme mereka terjadi setelah mereka sering bertemu untuk mengerjakan proyek-proyek di Yayasan Budaya Kyunghoo. Kisah cinta mereka menjadi lebih rumit karena tidak hanya melibatkan dua hati, tapi juga melibatkan enam hati dalam satu rangkaian kisah.

Lalu, apa yang membuat saya jadi terbius dengan drama Korea ini dan meracuni kalian untuk nonton drama ini? Check this out ya! 


Baca juga :

5 ALASAN MENARIK NONTON DO YOU LIKE BRAHMS?

SCENE ROMANTIS DI SETIAP EPISODE

Namanya drama Korea romantis, ya wajib ada romantic scene dong di setiap episodenya. Tapi beda dengan Do You Like Brahms? ini, Manteman. Kalau kalian mau jeli perhatikan, too much banget romantic scene di drama ini. Too much

Saya sama mbak Tika Kotak Warna sama-sama setuju kalau drama ini memiliki sisi romantis yang masih alami, malu-malu, dan tidak neko-neko. Mbak Tika juga buat reviewnya lho, kalian bisa baca juga di sini. Saking cintanya kita sama drama ini. Hahaha. 


Kalian akan dibuat terlena dengan romantisme yang menggebu-gebu yang diperankan apik oleh para pemainnya. Yang membuat saya semakin tertarik adalah, meskipun kita digempur habis-habisan dengan romantisme antar pemainnya, kita tetap diberi dialog dan adegan-adegan yang santai tapi deep feeling. Sekalipun itu adegan pertengkaran atau adegan putus cinta.

Tidak heran, ada reviewer drama Korea yang saya follow di Instagram mengatakan, kalau drama ini santun banget isinya. Iya, iya, adegan gandengan tangan tokoh utamanya saja, baru bisa kalian lihat di episode 11. Padahal, episode-episode sebelumnya sudah bertabur adegan yang bikin kalian senyum-senyum sendiri saking bahagianya lihat mereka bersama.


RUWETNYA BENANG PERCINTAAN PARA TOKOH

Di sinopsis yang saya sampaikan tadi, kisah cinta Park Joon Young dan Chae Song Ah tidak semulus yang penonton kira. Ada banyak hati yang terlibat sehingga membuat banyak emosi yang keluar. Bahkan yang nonton ikutan greget lihatnya.


Kalau kata orang, yang rumit adalah cinta segitiga. Tapi di drama ini, ada cinta segi enam. Eh gimana itu ribetnya? Itulah kenapa romantisme dan konfliknya jadi semakin rumit dan sulit untuk diselesaikan. Belum lagi kalau menyangkut persahabatan dan profesionalisme dalam bekerja.

Tapi apa melelahkan mengikuti benang ruwet ini? Tidak kok! Penulis cerita sangat apik menggambarkan alur konfliknya sehingga tidak membuat penonton lelah terus-terus. Step by step penyelesaian masalah tergambar halus dan tidak terkesan tergesa-gesa terselesaikan.


ORANG BERBAKAT VS ORANG TIDAK BERBAKAT

Kebanyakan orang bilang, lebih enak menjadi orang berbakat karena sudah punya gambaran tentang masa depannya. Padahal anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Karena nyatanya, persaingan untuk mendapatkan masa depan yang nyaman itu sangat ketat. Persaingan itu dimulai bukan ketika kita sudah lulus sekolah, tapi malah semenjak kita masih sekolah.

Dan itu terlihat jelas sekali di drama Korea romantis Do You Like Brahms? ini. Ketika Park Joon Young bersaing untuk mendapatkan slot konser solo, juga Chae Song Ah yang empat kali gagal tes masuk saat bersaing untuk mendapatkan bangku kuliah di jurusan musik.

Bagi orang yang berbakat maupun yang tidak berbakat, keberhasilan itu ditentukan dari tekun tidaknya mereka belajar dan berlatih. Pesan ini sih yang saya tangkap dari drama Korea romantis yang masih sudah tamat hari Selasa, 20 Oktober 2020 kemarin.


FASHION LEAD FEMALE YANG PATUT DISONTEK

Ada yang bilang, bahkan perkara fashion di drama Korea pun, dipikir betul oleh stylish team-nya. Bukan hanya pemeran utama saja, tapi juga pemeran pendukungnya.

Seperti drama It’s Okay To Not Be Okay, yang mana perubahan fashion Moon Ga Young yang berubah dari episode awal menuju akhir karena mengikuti perubahan karakter dan kebebasan dia dari belenggu masa lalu.


Perkara fashion ini, juga tampak di drama Do You Like Brahms? juga. Silakan kalian perhatikan, kalau fashion Chae Song Ah ini sangat menonjol ketimbang para pemeran pendukungnya. Fashionnya meskipun vintage dan feminim, tapi berhasil memunculkan aura yang kuat dalam diri Chae Song Ah. Fashion ini membuat Chae Song Ah menjadi pusat perhatian penonton, meskipun dia memiliki berkepribadian kalem dan tidak banyak bicara.


HANYA SATU JAM? KURANG!!!

Kurang banget, Cyin!!! Atau saya yang terlalu terhanyut dengan cerita yang ditawarkan oleh drama ini?

Banyak yang bilang, kalau drama ini alurnya lambat. Iya memang, sejak episode awal sudah kelihatan sekali kalau alur drama ini memang lambat. Salah satu ciri dari drama Korea yang murni membahas tentang percintaan, dan konflik lain sebagai pelengkap saja. Ditambah lagi kita tidak disuguhi skin ship berlebih dari masing-masing pemeran di drama ini.

Tapi, efek kupu-kupu di perut saat melihat adegan romantis di drama ini, malah membuat saya terhanyut mengikuti dari menit pertama sampai menit terakhir (bahkan scene after creditnya!). Tidak terasa satu jam berlalu, dan saya hanya ingin bilang ke sutradaranya, tolong ditambah beberapa menit saja supaya saya lebih puas. Hahaha.






Custom Post Signature

Custom Post  Signature