Saya rindu nonton serial TV. Yang nontonnya benar-benar di TV ya, bukan di layar ponsel.
Kenapa gitu?
Karena saya dan suami sudah kalah sama anak-anak yang lebih sering menyalakan televisi untuk nonton serial atau program anak-anak. Ya enggak masalah juga sebenarnya, karena serial yang mereka lihat pun juga masih sesuai umur dan bukan serial yang ‘membahayakan’. Sekarang, hiburan saya untuk melihat serial, beralih melalui ponsel. Yang bisa dilihat sambil rebahan setelah beraktifitas atau saat benar-benar mager enggak mau melakukan apa-apa.
Sebelum mengenal drama Korea, saya masih rajin mengikuti beberapa serial TV western. Tema serial TV western yang saya suka sebenarnya yang berhubungan dengan misteri yang memberikan sedikit jump scream. Bagi saya, western ini masih jagonya bikin cerita-cerita seperti ini tanpa banyak hole plot.
Langsung saja ya, saya beri bocoran lima serial TV terbaik versi Mama Arkananta. Ini random ya, enggak dari western saja.
1. Lie To Me
Lie To Me ini adalah serial western yang tayang selama tahun 2009-2011 dengan total 48 episode yang terbagi dalam tiga season. Serial TV dengan pemeran utama Tim Roth ini, menyentuh sisi psikologis seseorang untuk menyelesaikan kasus-kasus kriminal yang sedang terjadi.
Cal Lightman (Tim Roth) merupakan seorang ahli psikologi yang mendirikan sebuah firma bernama Lightman bersama beberapa rekannya. Mereka menerima pekerjaan dari individu, perusahaan, biro pemerintah, bahkan dari penegak hukum. Berjudul Lie To Me karena Cal Lightman berusaha mengungkap kebenaran-kebenaran yang tersembunyi hanya dengan melihat ekspresi mikro yang ditunjukkan seseorang, seperti wajah dan gestur tubuh.
Kalau kebanyakan dari kita melihat serial kriminal itu selalu berhubungan dengan pistol, polisi dan kejar-kejaran, berbeda dengan Lie To Me. Serial ini menarik karena kita diajak untuk mengetahui ekspresi-ekspresi manusia yang ternyata bisa berbeda-beda. Sederhananya, bahkan seseorang itu memiliki beberapa jenis senyum untuk menunjukkan emosi dan kebenaran yang dia sembunyikan.
Sisi lain dari Cal Lightman yang menjadi sorotan saya adalah interaksi dia dengan anak perempuan satu-satunya, Emily Lightman. Emily adalah anak yang cerdas seperti ayahnya, sifatnya juga hampir mirip dengan ayahnya yang ‘seenaknya sendiri’. Sering kali bertentangan saat berdiskusi tapi kasih sayang mereka sudah enggak diragukan lagi.
Ada satu dialog Cal Lightman dengan putrinya yang sampai sekarang saya ingat. Dialog yang disampaikan oleh Cal saat Emily memiliki masalah dengan teman-teman remajanya. Dan dialog ini semakin terngiang akhir-akhir ini disaat usia saya sudah menginjak 30++.
“Emily, ketika kamu sudah seusia Ayah, kamu akan menyadari bahwa teman dekatmu bisa dihitung dengan jari. Mungkin tidak lebih dari lima?”
2. The Walking Dead
Kalau dibilang saya suka cerita-cerita yang berhubungan dengan zombie, iyap benar sekali. Sedari dulu, serial atau film yang berhubungan dengan zombie memiliki daya tarik tersendiri untuk ditonton sampai habis.
Salah satunya adalah The Walking Dead. Serial dengan 153 episode dan sudah jalan sampai 10 season sejak tahun 2010 ini, benar-benar tidak bisa dilewatkan begitu saja. Di season awal, kalian harus terbiasa dengan jump scream yang diberikan di setiap episodenya. Tapi semakin mendekati season akhir dan kalian sudah terbiasa dengan jump scream-nya, kalian akan digiring untuk mengembangkan penasaran bagaimana para survivor ini bisa bertahan.
Awal nonton ini, sedikit terlambat, karena sudah waktu itu sudah masuk di pertengahan season 3. Penasaran sekali, apa penyebab wabah zombie kok bisa sampai ke seluruh Amerika. Untungnya, ada ulangan untuk season 1 dan 2. Dan enggak disebutin di sana kenapa dan bagaimana wabah itu bermula. Karena memang tujuan serial ini hanya untuk menunjukkan ke penonton bagaimana para survivor ini bisa bertahan dari serangan zombie dengan membentuk koloni-koloni yang kuat. Serial ini juga menunjukkan bagaimana anggota koloni bertahan dari serangan koloni lain yang saling berebut lahan dan bahan kebutuhan pokok.
3. Riko The Series
Serial Riko The Series adalah tayangan untuk anak-anak yang digagas oleh Teuku Wisnu, Arie Untung dan Yuda Wirafianto. Dengan membawa karakter anak laki-laki yang ceria bernama Riko, tayangan ini menjadi tayangan yang selalu ditunggu anak-anak saya. Ditambah lagi dengan karakter robot kuning bernama Qio yang memiliki banyak sekali ilmu pengetahuan, membuat serial ini tampak berbobot.
Sebenarnya, serial ini ditayangkan di channel Youtube. Alhamdulillah, RTV mengambil slot dan meletakkannya di peak hour, kalau tidak salah pukul enam sore. Jadi, anak-anak saya kalau nonton serial ini, setelah sholat maghrib.
Yang saya suka dari Riko The Series adalah penyampaian kaidah-kaidah agama Islam, pendidikan dan pendalaman karakter dengan menggunakan bahasa yang santun ala anak-anak. Seolah-olah, anak-anak itu tidak digurui, tidak diperintah, tetapi diajak berfikir dari sebuah peristiwa sehari-hari yang menunjukkan hubungan sebab akibat.
Ditambah lagi, di sela-sela cerita tentang keluarga Riko ini, diselipkan pembelajaran hafalan surat-surat pendek. Tidak hanya ditayangkan satu kali, tapi diulang sampai tiga kali. Kalau kata Fatin waktu minta ijin saya nonton Riko The Series, “Ma, mau lihat TV yang hafalan al-Qur’an. Boleh ya?”
4. Kingdom
Kingdom adalah the another story about zombie. Kalau biasanya kita nonton serial/film zombie tuh setting-nya adalah jaman sekarang alias sudah modern, berbeda dengan Kingdom. Serial pertama besutan Netflix dari negara Korea Selatan ini, mengambil setting jaman Joseon, jaman kerajaan.
Bisa dibayangkan gimana repotnya jaman dulu, disaat semua peralatan serba terbatas, tempat bersembunyi tidak banyak, tapi strategi harus tetap jalan.
Serial yang mulai tayang di tahun 2018 ini, sudah sampai season 2 dengan masing-masing season terdiri dari enam episode. Ceritanya bagus banget, saya suka. Sampai saya buat postingan khusus untuk Kingdom season satu.
Dan ssttss.. kabarnya, Kingdom ini ada sampai tujuh episode. Dan tidak semua tokoh yang ada di season awal akan bertahan sampai akhir. Duh, spoilernya jelas sekali sih. Sayangnya, ada pandemi corona ini, jadi syutingnya terbengkalai.
5. Criminal Mind
Salah satu serial western dengan tema kriminal yang saya suka adalah Criminal Mind. Tayang pertama di tahun 2005. Saya sendiri enggak mengikuti sejak awak kok. Karena ya, belum tahu, hahaha.
Berkisah tentang sebuah tim di kepolisian yang terbagi lagi menjadi dua sub tim, yaitu tim lapangan dan tim office yang tugasnya sebagai profiler pelaku kejahatan. Tim profiler ini ditempatkan di kasus-kasus pembunuhan berantai dan mendapatkan tugas mencari pelaku utama beserta copier-nya. Menariknya, pencarian pelaku utama ini berdasarkan penilaian dari tim profiler yang menitik beratkan pada pola pikir si pelaku saat melakukan kejahatan atau saat merencanakan kejahatan selanjutnya.
Yang saya suka dari serial ini adalah seringkali dari mereka ini adu pendapat saat memecahkan teka-teki berdasarkan ilmu dan pengalaman yang mereka punya. Dan yang saya suka adalah sosok Kirsten Vangsness yang memerankan Penelope Garcia, anggota tim yang sudah enggak diragukan lagi kemampuan analisis dalam hal teknologi.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^