Tentang disabilitas dan OYPMK |
Stigma masyarakat terhadap Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) ternyata masih belum menunjukkan ke arah yang positif. Banyak yang masih beranggapan bahwa orang sedang atau sudah pernah mengalami kusta, perlu dijauhi. Stigma seperti ini muncul karena adanya anggapan bahwa kusta adalah penyakit yang menular dan mematikan.
Bahkan sejak 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sudah berupaya untuk menghapus stigma tersebut, dengan mengadakan workshop tentang pemberdayaan OYPMK pada Peringatan Hari Kusta Sedunia Ke-60, pada tanggal 13 Februari 2013. Diadakannya workshop para tahun 2013 ini, menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia sudah memberikan peluang yang besar kepada para OYPMK untuk berkarya di masyarakat.
Namun, sepertinya stigma ini belum sepenuhnya hilang karena masih banyak masyarakat kita yang masih menjauhi para penyandang disabilitas dan OYPMK. Sehingga masih banyak penyandang disabilitas dan OYPMK kesulitan untuk berkarya secara luas dan luwes.
Berdasar pada fakta tersebut, Berita KBR mengadakan sharing bersama beberapa nara sumber secara live di akun YouTube mereka pada 24 Agustus 2021 kemarin. Ngobrol bebas namun terarah ini mengundang dua nara sumber, yaitu Widya Prasetyanti sebagai Program Development and Quality Manager dari NLR Indonesia, dan Agustina Ciptarahayu sebagai Founder and CEO PT. Botanina Hijau Indonesia.
NLR Indonesia
NLR adalah organisasi non-pemerintah (LSM) yang didirikan di Belanda pada tahun 1967. Di Indonesia sendiri, NLR mulai bekerja sama dengan pemerintah pada tahun 1975. Organisasi yang memiliki visi dan misi untuk menanggulangi kusta ini, memiliki slogan yang berlaku secara universal, yaitu: Hingga Kita Bebas Dari Kusta.
Beberapa hal yang sudah dilakukan NLR Indonesia untuk penyandang disabilitas dan OYPMK adalah :
- Mengupayakan hak ketenagakerjaan yang inklusif untuk kelompok ini
- Memprioritaskan anak disabilitas dan kusta dalam hal tumbuh kembangnya melalui pendampingan dengan topik khusus yaitu kesehatan seksual dan reproduksi
- Melakukan pemagangan inklusif untuk bekerja di kantor NLR Indonesia dan organisasi-organisasi yang ada di Indonesia
- Pendampingan konselor sebaya bagi para OYPMK
- Program SUKA, yaitu Suara Untuk Kusta. Program ini menyasar warganet dan kawula muda melalui roadshow dari kampus ke kampus.
PT. BOTANINA INDONESIA
Botanina adalah sebuah bisnis yang menjual produk essential oil dan aromaterapi yang berpusat di Bandung, Indonesia. Bisnis ini digawangi oleh dua ibu hebat yaitu Agustina Ciptarahayu dan Olva Patriani. Keduanya menjalankan bisnis di health and beauty ini, memiliki tujuan yaitu ingin menjaga kesehatan para ibu dan bayi dalam waktu jangka panjang mereka.
Di PT. Botanina Indonesia sendiri, ternyata tanpa disadari mereka sudah mempekerjakan pekerja disabilitas, yaitu pekerja dengan low vision. Keputusan yang diambil oleh PT. Botanina Indonesia ini sejalan dengan pemikiran mereka untuk mewajarkan konsep inklusif dalam lingkup kerjanya. Karena menurut Agustina, PT. Botanina Indonesia sendiri mencari pekerja berdasarkan karyanya.
Ruang Publik Berita KBR
Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) Dalam Dunia Kerja
Live dari Ruang Publik milik Berita KBR yang diadakan pukul 09.00-10.15 ini, membawa tema “Yang Muda Yang Progresif, untuk Indonesia Inklusif”. Sharing infomasi dan pengetahuan dari dua sumber ini memiliki tujuan baik, yaitu mencoba membuka pandangan masyarakat terutama para pelaku ekonomi, untuk lebih memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas dan OYPMK.
Dalam live tersebut, Widya mengungkapkan bahwa stigma negatif dari masyarakat terhadap OYPMK akan memunculkan diskriminasi pada mereka. Hal ini menyebabkan ketakutan tersendiri bagi OYPMK, sehingga ruang gerak mereka pun jadi terbatas, termasuk dalam hal pemberdayaan kemampuan dalam lingkup ruang kerja.
Pendampingan OYPMK Dalam Dunia Kerja
Dengan adanya fakta seperti ini, NLR Indonesia mengadakan pendampingan yang intensif terhadap OYPMK. Sehingga mereka tidak hanya diterima di masyarakat luas, tapi juga mampu memberikan karya terbaik mereka pada perusahaan dimana mereka bekerja.
Sejalan dengan NLR Indonesia, PT. Botanina Indonesia ternyata juga mengadakan pelatih dan pengarahan terhadap penyandang disabilitas yang bekerja di wilayah mereka. Pelatihan mereka antara lain :
- pelatihan terhadap kemampuan disabilitas dan OYPMK yang masih raw
- pengarahan pembuatan desain grafis yang mempunyai cerita
- sebelum pandemi, diadakan pelatihan bersama semua pegawai, termasuk pegawai yang menyandang disabilitas
PT. Botanina Indonesia selaku pelaku usaha yang juga mewakili perusahaan lain yang ada di Indonesia, mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan tempat informasi yang lengkap tentang calon pekerja disabilitas dan OYPMK. Sehingga mereka bisa mengetahui skill dan kualitas pekerjaannya seperti apa.
Gayung pun bersambut. Informasi yang dicari oleh PT. Botanina Indonesia ini ditanggapi baik oleh NLR Indonesia, karena organisasi ini siap untuk memberikan informasi yang aktual tentang penyandang disabilitas dan OYPMK, serta siap memberikan peluang untuk berkarya kepada mereka.
Melihat live Berita KBR tentang pemberdayaan disabilitas dan kusta ini, benar-benar membuka wawasan saya bahwa untuk memajukan sebuah usaha, yang kita lihat adalah skill dan karya pekerjanya, bukan kekurangannya saja.
Penderita kusta memang harus diberi perhatian lebih, apalagi di tengah pandemi seperti ini mereka semakin sulit mencari pekerjaan dan menjalani hidup
BalasHapuspenderita kusta memang perlu dibantu ya mbak
BalasHapusagar bisa berdaya dan mandiri
apalagi saat pandemi seperti ini
semoga makin banyak penderita kusta yang bisa punya pekerjaan
Saya bangga banget dengan NLR dan perusahaan Botanina yang memberdayakan teman disabilitas dan OYMPK, smga diikuti lembaga lainnya
BalasHapusBersyukur sekarang makin banyak lembaga atau perusahaan yang memberikan perhatian kepada para penyandang disabilitas utamanya dalam hal pemberian lapangan pekerjaan ya mba. Semoga langkah baik ini bisa ditiru oleh banyak pihak lainnya
BalasHapusbaiknya memang didampingi ya, agar tetap bisa berdaya dan mendapatkan haknya at least sebagai manusia
BalasHapusIkut acara Ruang Publik kemarin jadi buka mata banget tentang Kusta dan OYPMK. Pastinya mereka juga berhak mendapatkan pekerjaan yang baik, sesuai kemampuan mereka. Jangan ada perbedaan
BalasHapusMereka yang sudah sembuh dari kusta juga berhak hidup normal. Berhak banget berkarya. Jangan hambat mereka dengan segala stigma ya, Mbak. Keren kepeduliannya.
BalasHapusWaah kerja sama NLR Indonesia semoga menambah ilmu dan wawasan,apalagi mengadakan pendampingan yang intensif terhadap OYPMK, moga makin penuh dengan karya terbaik dimanapun mereka nanti bekerjaa.
BalasHapusBtw semangat terus buat OYPMK..
Wah, asyik banget ini kalo ada empowerment program bagi para survivor kusta.
BalasHapusKarena selama ini banyak yg terjerat stigma ye kan.
Penderita kusta masih banyak yg dikucilkan masyarakat ya, jadi untuk bekerja pun mereka jadi kesulitan. Lewat inklusif bisa membantu mereka untk mendapatkan kesempatan bekerja lebih baik lagi.
BalasHapusMasalah stigma pada orang yang pernah mengalami kusta kadang jadi hambatan terbesar untuk maju, padahal mereka juga berhak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk meningkatkan perekonomian, apalagi banyak OYPMK yang sebenanya memiliki keahlian sama baiknya dengan orang lain hanya kesempatan yang dimiliki terbatas. Semoga seiring kemajuan teknologi, masyarakat bisa mengakses info kesehatan lebih detil.
BalasHapusSemoga dengan aneka edukasi OYPMK akan dianggap sama dengan orang lainnya.
BalasHapusJuga stigma yang muncul karena adanya anggapan bahwa kusta adalah penyakit yang menular dan mematikan akan menghilang
setuku sekali dengan semangat ini PT. Botanina Indonesia sendiri mencari pekerja berdasarkan karyanya. Karna mereka juga bisa punya skill dan mengahsilkan karya yang bagus, setiap orang itu unuk diciptakan Tuhan yah
BalasHapusSalut deh sama PT. Botanina Indonesia yang memperkerjakan penyandang disabilitas. Selain itu bekerjasama dengan NLR Indonesia untuk memberikan info-info tentang penyandang disabilitas dan OYPMK.
BalasHapusAlahmdulillah, dengan adanya NLR Indonesia..penderita kusta bisa mendapatkan pengobatan, bantuan maupun pendampingan dalam menja;ani hidup
BalasHapus"Hingga kita bebas dari kusta" Semoga slogan NLR ini segera berganti ya, kalau sudah ganti artine sudah tak ada lagi penderita kusta, tak ada lagi stigma buruk dan juga diskriminasi bagi para penyandang kusta maupun orang yang pernah menyandang penyakit ini dan sudah dinyatakan sembuh
BalasHapusStigma terhadap penderita kusta meski udah sembuh, masih ada juga ya. Dan ternyata tiap tahunnya pertambahan penderita kusta juga masih banyak.
BalasHapusSalut dengan PT Botanina yang udah mempekerjakan OYPMK di perusahaannya bahkan jadi tenaga inti
ternyata kusta penderitanya banyak yang berhasil dan survive apalagi kalau didampingi tidak diskriminasi lagi. Karena kan suka stigma jujur takut ketularan, padahal manusiawi banget kalau mereka juga butuh banget hidup 'normal'
BalasHapusDi diskriminasi itu ga enak banget memang ya mbak, alhamdulillah udah ada NLR dan KBR yang mau mendobrak dan mengedukasi banyak pihak ttg kesetaraan dan kesejahteraan temen2 dg disabilitas termasuk OYPMK
BalasHapusSayapun ikut webinar ini. Luar biasa banyak informasi yang memberi pemahaman baru buat saya. Terutama keberadaan NLR dengan segala program kemanusiaannya yang khusus buat penderita kusta dan disabilitas.
BalasHapusKeren ya mba Botanina menyediakan pekerjaan untuk penyandang disabilitas. Semoga makin banyak lowongan kerja untuk disabilitas kusta. Dan, masyarakat tidak lagi memiliki stigma negatif.
BalasHapusSemoga dengan edukasi ini tak banyak lagi yang mengucilkan pada pendrita kusta dan bisa bekerja sesuai keahlian mereka...
BalasHapusDan mereka juga semangat untuk sembuh tanpa ada perasaan rendah diri.